Olla berjalan cepat sembari menyeret kopernya menuju taksi yang dipesannya melalui ponselnya. perasaannya saat ini campur aduk, bagaimana tidak Olla terpaksa meninggalkan Rizki disaat hubungan keduanya baru saja membaik, 7 bulan dihabiskan Olla dengan menunggu dan semua kembali menjadi dingin bahkan sebelum Olla merasakan kebahagiaan sesungguhnya.
Setibanya di Jakarta Olla tidak menuju ke kediamannya melainkan langsung menyatroni Dwi yang masih berada di ruko setelah sebelumnya keduanya sempat berbalas pesan singkat diponsel masing-masing.
Olla meletakkan kopernya begitu saja menuju ruangan kerjanya dan mendapati Dwi sedang berdiri membelakanginya seolah depresi akan suatu hal.
"Wi" Sapa Olla pelan, hari sudah terlalu larut ditambah Olla masih merasa kelelahan setelah penerbangan panjangnya.
Dwi berbalik, terlihat raut wajah penuh penyesalan yang ditampakkan olehnya.
"Aku pikir kamu langsung kerumah La"
"Mana mungkin aku bisa langsung pulang" Ungkap Olla melemas, lalu terduduk dikursi empuk depan Dwi, "Aku membangun semua ini dari nol, mana mungkin aku bisa tenang dengan segala masalah yang ada sekarang" Keluhnya putus asa.
Dwi ikut duduk disamping Olla lalu dengan lembut mengengam jemari Olla seolah menguatkan, "Ini salahku La, aku janji bakalan usut sampai akhir"
"Padahal kupikir semua mulai berjalan sesuai kemauanku Wi, padahal aku sama Rizki baru aja merasakan apa itu arti pernikahan sesungguhnya"
Olla tertunduk disaat bersamaan Dwi tampak mengerutkan keningnya seolah tak suka dengan pernyataan Olla barusan.
"Sabar La, gimana kalau kita lapor polisi aja?"
Olla menggeleng pelan, baginya sekarang yang penting adalah menyelematkan sisa barang yang belum dibawa kabur penipu itu.
"Kamu siapkan aja semua bukti-buktinya Wi, suatu saat aku bakal bikin laporan, tapi nggak sekarang"
"Terus sekarang kita mesti gimana? hampir semua stok bahan lagi kosong ditambah barang yang digelapkan juga edisi best seller La"
"Kita jual aja yang ada sekarang Wi"
"Banyak pelanggan yang complain, terutama reseller-reseller kamu yang udah bayar uang po dimuka"
Olla kembali memijit keningnya frustasi, sudah terbayang bagaimana sibuknya Dwi meladeni para pelanggannya yang meminta barang segera dikirim.
"Balikin aja semua uangnya"
"Jumlahnya lumayan banyak lho La"
Olla menatap Dwi nanar, "Kalau masih kurang bisa pakai uangku dulu Wi, disaat seperti ini kamu masih mikirin jumlah uangnya? "
"Maaf La, aku nggak bermaksud-"
"Udahlah" Sela Olla, "Aku mau pulang Wi, kamu bisa kan antarkan aku?"
Didalam mobil Olla lebih banyak diam, didalam pikirannya saat ini hanyalah bagaimana caranya agar masalah ini cepat selesai dan Olla bisa kembali bersama Rizki yang mungkin sedang menunggunya saat ini.
***
Menjauh dari masalah bukanlah prinsip seorang Olla Radiansyah Putri, sedari dulu Olla sudah diajari oleh kedua orang tuanya untuk berani menghadapi masalah. Selama 26 tahun ini bukan berarti kehidupannya lurus-lurus saja, Olla sudah banyak melewati pasang surut kehidupan, mulai dari saat pertama kali papanya usaha sang papa bangkrut, sampai harus memaksa keluarganya pindah dari Jakarta juga saat Olla pertama masuk kehidupan perkuliahan juga bagaimana jatuh bangunnya Olla membangun semua usahanya sampai sebesar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfection of love
Roman d'amourOlla adalah gadis super aktif yang sudah terikat dengan seorang laki-laki sejak usianya 10 tahun, mereka dijodohkan dan berpisah jarak setelahnya. Saat Rizki, tunangannya kembali Olla mulai bingung dan dihadapkan dengan berbagai kegelisahan tentang...