"Hah? yang bener Ya? kok aku nggak yakin?"
"Emang Olla nggak pernah cerita Ki?"
Rizki menggelengkan kepalanya, "Apa aku tanyakan sekarang aja?"
"Jangan sekarang Ki" Cegah Laudya, "Kamu kan tahu kalau Olla lagi sensitif"
"Terus aku harus gimana?"
"Awasi aja mereka berdua, jangan sampai Olla terlalu dekat sama Dwi"
"Caranya?"
"Ya sebisa mungkin jangan biarkan mereka berdua ketemuan dulu"
Rizki mengangguk mantap, kini dia tahu apa yang harus dilakukannya, "Kalau gitu besok aku bakalan bolos kerja"
"Maksud kamu?"
"Seharian besok aku harus pastiin mereka nggak ketemuan kan?"
"Kamu harus kerja Ki, yang perlu kamu lakukan hanya mengawasi, dan kalau bisa jangan sampai Olla tahu"
Entah apa maksud Laudya mengatakan itu, yang pasti saat ini perasaan Rizki benar-benar gelisah, jika benar dugaannya bukan tak mungkin Olla melaukan pernikahan ini karena terpaksa, tapi jika iya kenapa Olla begitu marah saat Rizki dekat dengan Laudya, apa hanya karena Olla tak mau kalah dengan Rizki atau memang istrinya itu juga suka padanya?
Pagi harinya saat Rizki bangun, Olla sudah tak ada ditempat, menurut penuturan mertuanya Olla sengaja berangkat lebih pagi karena banyak hal yang harus dikerjakannya dikantor, Rizki sendiri setelah mendengar hal itu langsung tancap gas, pergi mandi dan berangkat naik ojek online seperti biasanya, andai saja Rizki sudah mahir naik motor tentu dia akan ngebut dijalanan Jakarta pagi ini.
Bukan tempat kerjanya yang dituju Rizki tapi jutru kantor Olla, Rizki buru-buru turun dan berlari menuju bangunan ruko 2 lantai itu, masih sepi, bahkan pintu ruko hanya terbuka sedikit saja.
Rizki memanggil nama Olla berulang kali tapi tak ada jawaban yang didengarnya justru suara cekikikan yang berasal dari lantai 2, tak menunggu lama Rizki berlari dan naik kelantai 2 saat sampai dilantai 2 dilihatnya satu ruangan yang terang dari luar, Rizki berjalan pelan kearah ruangan itu lalu membuka pintunya pelan.
"La?" Panggil Rizki, Olla menoleh begitu pula Dwi yang sudah berada disana, "Ngapain lo pagi-pagi disini?" Tanya Rizki dengan nada sinis pada Dwi.
"Kenapa emangnya, gue kan kerja disini" Jawab Dwi acuh, "Lo sendiri ngapain pagi-pagi nyusul kemari?"
"Lha apa urusan lo ngatur kapan gue harus kesini, ini kan kantor bini gue?!"
"Ki, pagi-pagi kamu udah bikin rame, lagian ngapain sih pagi-pagi kesini?"
"Aku kan khawatir La, kamu berangkat pagi-pagi banget sih"
"Halah kayak Olla anak kecil aja sih" Potong Dwi, masih dengan tingkah angkuhnya.
"Suka-suka gue lah, apa urusan lo-"
"Ki. udah enough, mending kamu pulang" Perintah Olla.
"Kalau aku pulang dia juga pulang kan?"
"Gila kali lo, gue kerja disini bukan main, mending lo balik deh, ganggu aja"
"Iya Ki, mending kamu pulang"
"La!!"
"Ki, please sekali aja kamu jangan kayak kecil gini, aku kerja Ki, bukan main-main"
Rizki mengepalkan tangannya, emosinya hampir tak terkendali, apalagi melihat Dwi yang terus dibela oleh Olla membuat Rizki makin cemburu.
"Aku nggak mau pulang" Bantah Rizki, dan malah mengambil tempat duduk disamping Olla.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfection of love
RomanceOlla adalah gadis super aktif yang sudah terikat dengan seorang laki-laki sejak usianya 10 tahun, mereka dijodohkan dan berpisah jarak setelahnya. Saat Rizki, tunangannya kembali Olla mulai bingung dan dihadapkan dengan berbagai kegelisahan tentang...