16. Kacau

4.3K 695 123
                                    

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚
Biar aku makin semangat 💚
Hampir 3000 kata hehe

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚Biar aku makin semangat 💚Hampir 3000 kata hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nikahin Naura. Itu syaratnya."

Yang Naura takuti akhirnya kenyataan. Dia sudah menduga kalau Herdian pasti akan meminta Taeyong untuk menikahinya. Naura ingat sekali kalau Herdian pernah bilang, "laki-laki berani datang ketemu Bapak, berarti dia udah serius sama kamu. Bapak bakal suruh dia nikahin kamu secepatnya".

Apa yang pernah diucapkan oleh Herdian, akhirnya menjadi nyata juga. Herdian benar-benar menyuruh Taeyong menikahnya saat hubungannya dan Naura saja masih terbilang baru. Inilah alasan kenapa Naura antara mau dan tidak mau kalau Taeyong bertemu orangtuanya. Khususnya Herdian. Pasti belum apa-apa, sudah main menyuruh menikah saja.

Sial. Seharusnya Naura lebih pandai mencari alasan lain supaya Taeyong tidak datang hari ini.

Tapi.... ya sudahlah. Semuanya sudah terlanjur.

"Kamu mau nikahin anak saya?" tanya Herdian tanpa mengurangi ketegasannya dalam bicara.

Taeyong mengangguk. "Saya nggak mungkin datang ke sini kalau bukan karena mau nikahin Naura, Pak. Justru saya seneng kalau memang disuruh nikah sama Naura. Berarti hubungan kami bisa lancar ke depannya."

Lancar palamu! Aku ini udah mau mati degdegan aja rasanya, Taeyong!

Jawaban Taeyong malah membuat Naura semakin tidak tenang. Bukannya senang karena bisa diberi keseriusan oleh Taeyong, Naura malah ingin menangis mendengarnya. Bukannya dia tidak ingin menikah. Apalagi dinikahi Taeyong. Tapi Naura tidak mau semuanya berjalan terlalu cepat seperti ini. Naura ingin pelan-pelan menuju ke sana, tapi ini malah diberi serangan bertubu-tubi.

Namun pada akhirnya Naura hanya bisa diam dan tidak ingin ikut campur dalam percakapan antara Taeyong dan Herdian. Naura tidak mau kalau malah semakin menghancurkan suasana.

"Bagus. Kalau bisa secepatnya. Anak saya umurnya udah tua. Jadi biar nggak terkesan kayak perawan tua, mending kamu cepet-cepet nikahin dia."

Bapak ini sama aja kayak Taeyong!

Rasanya Naura ingin mencekik Taeyong dan Herdian secara bersamaan. Hanya untuk membuat mereka sadar saja kalau yang mereka bicarakan benar-benar sudah melewati batas. Oh, padahal percakapan mereka terbilang biasa. Tapi tidak biasa bagi Naura. Ahh, sudahlah. Tidak ada baiknya juga Naura terus menyumpah, tapi dia hanya bisa diam.

"Kira-kira kapan saya bisa nikahin Naura?"

"Kamu sanggupnya kapan?"

"Tahun ini saya bisa nikahin Naura," jawab Taeyong penuh rasa percaya diri.

"Kalau kamu sanggup, silakan. Saya juga nggak mau kalian lama-lama pacaran. Takutnya semakin lama kalian pacaran, hubungan kalian juga jadi nggak sehat karena belum ada ikatan resmi."

Hidden Words (5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang