18. Hampir Goyah

4K 691 111
                                    

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚
Biar aku makin semangat 💚

Khusus chapter ini, pakai sudut pandang Naura, ya ^^

Khusus chapter ini, pakai sudut pandang Naura, ya ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naura

"Enggak begitu inget sih, ya. Tapi kalau nggak salah, penampilannya mirip banget kayak kamu gini, Ra. Mau lihat nggak fotonya?"

Aku tidak mengerti maksud Doni. Lebih tepatnya tidak ingin mengerti maksud pria itu. Apa coba maksudnya mirip dengan mantan Taeyong? Padahal penampilan yang aku tunjukkan sekarang banyak sekali yang mirip. Gayaku bukan sesuatu yang spesial kok. Malah bisa dibilang pasaran.

Tidak hanya aku yang memiliki penampilannya seperti sekarang. Tapi kenapa juga Doni malah menyamakanku dengan mantan Taeyong?

"Enggak usah," kataku cepat saat Doni akan menunjukkan sebuah foto padanya. "Enggak perlu repot."

"Tapi kamu harus lihat, Ra. Mirip banget beneran."

"Mirip atau nggak, bukan urusan kamu. Lagian ngapain sih di sini?"

"Enggak tahu, ya? Selain ngelukis, aku juga pekerja kantoran kok. Sering-sering aja main ke sini. Nanti aku temenin."

Aku bergidik ngeri mendengarnya. Boro-boro ingin bertemu, mengingat soal Doni saja sudah membuatku kesal.

"Nih, Ra. Mirip, kan? Cek aja akun instagramnya. Taeyong kok yang pernah nunjukkin ke aku mantannya gimana?"

Doni berusaha menunjukkan foto-foto mantan Taeyong pada aku. Tapi aku terus mencoba mengabaikannya. Bahkan tidak melirik foto itu sedikit pun.

"Kita pergi aja, Ra. Enggak jelas nih orang," kata Mela sambil menarik aku pergi dari hadapan Doni.

Doni terlihat ingin mengejarku yang pergi, tapi ia mengurungkan niatnya dan tetap dalam posisinya. 

"Hati-hati sama Taeyong, Ra! Nanti malah dijadiin kayak mantan kesayangannya!"

Aku mendengar seruan itu dengan jelas, tapi berusaha untuk mengabaikannya. Lagi pula, untuk apa aku percaya semua ucapan Doni? Aku sangat mengenal Doni setelah pernah berpacaran dengannya. Semua yang pria itu katakan hanya omong kosong. Jadi aku tidak perlu mempedulikan apa yang Doni katakan.

Ya, tidak perlu. Itu bukan hal besar. Aku tetaplah Naura. Akan selalu begitu.

Benar, kan?

Benar, kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hidden Words (5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang