Extra: Berpisah untuk Kembali

8K 752 178
                                    

Perpisahan tidak selalu menjadi akhir
Terkadang perpisahan juga menjadi awalnya kisah baru
Seperti aku dan dia
Berpisah untuk kembali
Memulai kisah baru tanpa adanya pamrih

Taeyong

Aku pernah mengatakan bahwa suatu hari akan ada kesempatan, walaupun bukan kesempatan yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pernah mengatakan bahwa suatu hari akan ada kesempatan, walaupun bukan kesempatan yang sama. Apa yang aku katakan sepertinya benar. Tuhan memberikan aku dan Naura kesempatan, tapi bukan kesempatan yang sama. Memulai hubungan baru, bukan melanjutkan hubungan lama.

Apa bedanya? Bukankah sama saja artinya kami kembali bersama? Ya, memang sama. Tapi bedanya adalah, kami tidak lagi memikirkan masa lalu. Kami tidak lagi menengok ke belakang. Kami tidak lagi membahas apa yang sudah terjadi.

Kami benar-benar memulai awalan baru, seperti dua orang yang baru saling mengenal. Dengan perasaan yang tetap sama, dengan masa depan yang lebih tertata. Tapi juga tanpa ekspektasi apa-apa.

Omong-omong, biar aku persingkat dulu apa yang terjadi setelah 'perkenalan' kedua kami malam itu. Setelah perkenalan singkat yang sedikit aneh untuk kami, Naura masuk ke kamar kosnya. Tapi kemudian dia kembali dan kami pergi bersama-sama. Menghabiskan malam minggu itu dengan berbincang. Sama-sama membicarakan apa saja yang terjadi selama empat bulan terakhir.

Aku dengan persiapan pameran. Berusaha membuat lukisan baru untuk dipamerkan, karena itu adalah pameran di luar negeri pertama yang berhasil aku ikuti. Jadi aku ingin semua karyaku itu baru. Aku juga bertemu banyak pelukis-pelukis hebat di sana. Saling berbagi ilmu dan pengalaman. Lalu menikmati kesendirianku di negeri orang, mencoba ikhlas dengan apa yang terjadi soal kejadian lalu.

Sementara Naura selama empat bulan terakhir itu juga sibuk dengan pekerjaannya. Dia bilang tidak ada yang spesial, kecuali soal dirinya yang mulai kembali menulis. Naura lebih menikmati pekerjaannya dan menulis jika ada waktu. Naura juga jujur soal perjodohan yang memang dilakukan oleh bapaknya. Katanya dengan lelaki yang usianya lebih muda.

Tapi karena tidak cocok, perjodohan itu pun tidak dilanjutkan. Naura tetap sendiri tanpa kembali berkomunikasi dengan orang yang sempat dijodohkan dengannya.

Setelah semalaman menghabiskan waktu dengan mengobrol, secara alami aku dan Naura jadi dekat. Secara alami, aku dan Naura kembali bersama.

Karena kini kami tidak menjadi tetangga, pertemuan kami tentunya tidak sesering dulu. Aku juga tidak terlalu sering menjemput Naura seperti sebelumnya. Naura melarang, karena katanya tidak ingin merepotkan.

Aku sih tidak masalah. Aku juga tidak ingin memaksakan lagi dalam hubungan ini. Kami berdua ingin semuanya mengalir tanpa ada paksaan, yang terpenting nyaman satu sama lain dan komunikasi tetap lancar.

Hidden Words (5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang