#HTLSeries (5)
Taeyong sudah terlalu lama memendam perihal masa lalunya tentang dia, yang kini sudah bahagia bersama orang lain. Tidak pernah ada yang tahu bagaimana perasaan Taeyong yang sebenarnya, padahal selama ini dia hanya pura-pura ikhlas.
H...
Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚 Biar aku makin semangat 💚
Mau bilang dulu nih, Yorobun
Chapter ini khusus Taeyong yang ingin berdamai sama masa lalu yaitu Marsha
Jadi ya... Begitulah. Buat penghuni kapal Taeyong-Naura sama Yuta-Matcha alias Marsha, minggir dulu
Kapal zaman old mau lewat bentar hehehe
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini adalah hari terakhir masa orientasi siswa di sekolah. Taeyong masih ingat betul bahwa dia sedang berdiri di depan sekolah menunggu kendaraan umum lewat untuk pulang. Saat menunggu, tiba-tiba Taeyong melihat uluran tangan seseorang di depannya. Taeyong mendongak dan menemukan seorang siswa berseragam SMP dengan atribut MOS sama sepertinya. Sama-sama masih menjadi anak baru.
"Hai, aku Marsha. Nama kamu siapa?"
Taeyong terkejut ketika ada yang mengajaknya berkenalan lebih dulu. Pasalnya selama MOS berlangsung, Taeyong belum punya teman. Yang ia dapat hanya cekikikan para perempuan dan tatapan genit ketika melihatnya.
"Nama kamu siapa?" Marsha kembali bertanya dan Taeyong langsung menjawabnya.
"Taeyong," jawabnya sambil membalas uluran tangan Marsha.
Marsha tersenyum menerima respon yang cukup baik itu. "Ok. Nice to meet you."
Marsha yang lebih dulu menarik uluran tangan itu dan pergi meninggalkan Taeyong. Tapi Taeyong terus memperhatikan Marsha yang kini terlihat berjalan menghampiri dua orang tak jauh dari posisinya. Melakukan hal yang sama pada Taeyong sebelumnya yaitu memperkenalkan diri.
Taeyong tersenyum bisa menemukan orang yang ramah seperti Marsha di hari terakhir MOS. Taeyong berharap bahwa berikutnya ia bisa kembali bertemu dengan Marsha lagi. Kalau bisa berada satu kelas dengannya.
Hubungan Taeyong dan Marsha cukup dekat, mengingat saat kelas sepuluh mereka berdua berhasil satu kelas. Bahkan sama seperti sebelumnya, Marsha yang mendekatkan diri lebih dulu pada Taeyong. Tentunya Taeyong tidak ingin congkak, karena Marsha banyak sekali berteman dan pintar bersosialisasi. Bahkan sebagian teman Taeyong di kelas, itu karena Marsha yang mau merangkulnya untuk lebih dekat dengan teman sekelas.
Selama kedekatan itu, Taeyong mulai menyadari adanya rasa baru yang hadir ketika melihat Marsha. Taeyong yakin bahwa saat itu untuk pertama kalinya, dia merasakan yang namanya suka kepada lawan jenis. Merasa semangat saat akan pergi sekolah, dan semangat untuk bertemu dengan Marsha.
Saat memasuki kelas sebelas, Taeyong dan Marsha berbeda kelas.Tapi keduanya masih saling menyapa saat bertemu, dan kadang mengobrol sebentar jika sama-sama ada di kantin. Berkat Marsha, Taeyong jadi pandai bersosialisasi dan mencari teman sekarang. Setelah kelas sebelas dan ikut kegiatan ekstrakulikuler, Taeyong jadi punya banyak teman.
