8. Koneksi

4.8K 838 109
                                    

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚
Biar aku makin semangat 💚

Agak manis, setelah beberapa chapter awal pahit di Taeyong hehe

Tapi kayaknya bakal cringe gitu lho xD
Oke, enjoy 💚

Tapi kayaknya bakal cringe gitu lho xDOke, enjoy 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Naura tidak pernah sesenang ini setiap pulang kerja. Sama seperti biasanya, tidak ada sesuatu yang penting setelah pulang sampai Naura bisa sesenang ini.

Ya, memang tidak ada sesuatu yang penting. Tapi ada seseorang yang penting dan sekarang sedang menunggunya di luar. Seseorang yang belakangan ini cukup sering menghampirinya ke tempat kerja.

"Seneng banget sih. Habis ditungguin pacar, ya?"

Suara itu berasal dari salah satu rekan kerja Naura, Mela, yang menangkap wajah semringahnya saat waktu pulang tiba.

Naura buru-buru menggeleng. Menyangkal dugaan Mela. "Bukan kok."

"Ahh jujur aja kali. Orang-orang sini sering lihat kok laki-laki yang jemput kamu terus."

Naura tersenyum canggung mendengar Mela yang mencoba memancingnya. Tapi Naura memang sudah menjawab jujur. Mau menjawab seperti apa lagi?

Naura memilih untuk tidak membalas Mela, dan segera pergi untuk pulang. Seperti yang dikatakan Mela, memang sudah ada yang menunggunya.

"Aku tahu kamu tuh lagi seneng banget karena punya pacar. Tapi jangan sampai nggak fokus saat kerja. Pekerjaan kita tuh menuntut supaya tetap fokus, Ra."

Mela kembali berkomentar saat keduanya berada di dalam lift. Sengaja bicara seperti itu saat teman seprofesi Naura yang ada di lift juga mendengarnya. Entah apa maksud Mela bicara seperti itu. Tapi Naura merasakan aura yang tidak enak setelahnya.

"Naura punya pacar? Hebat!"

"Ohh, jadi yang sering nungguin kamu di depan itu pacar, ya? Kirain cuma saudara aja gitu."

"Wahh, Naura. Bentar lagi udah nggak lajang nih."

Itu yang diucapkan oleh teman seprofesi Naura yang lain. Berhasil terpancing oleh ucapan Mela. Padahal biasanya orang-orang di tempat kerja Naura, tidak pernah mau berurusan dengan kehidupan pribadi karyawan lain tuh. Tapi sekarang, semuanya jadi ingin tahu.

Terlebih Mela.

"Kenal di mana sama pacarnya? Kenalin dong. Aku kan temen kamu."

Temen apaan? Deket juga nggak deket banget.

Naura merasa heran kenapa Mela jadi sok dekat begini dengannya. Memang mereka satu profesi, tapi Mela bukan tipe orang yang mudah didekati, dan bukan tipe orang yang mudah mendekatkan diri.

Hidden Words (5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang