[1] •AWAL DARI SEMUA•

42.6K 588 53
                                    

PLAK!!!

Sebuah tamparan pedas melayang di pipi mulus Nathasa atau lebih akrab di panggil Tata. Tata menundukkan kepalanya sambil menahan air matanya agar tidak jatuh untuk kesekian kalinya.

"Kamu ini bodoh apa tolol sih! Masak aja nggak becus!" Amuk pria di hadapan Tata.

"Harusnya kamu itu jadi istri yang pintar dikit dong. Suami mau berangkat kerja itu harusnya di masakin yang enak-enak bukan asin seperti ini!"

Pria itu pun menggebrak meja makan minimalis berwarna coklat itu lalu pergi begitu saja tanpa menatap Tata. Tata menghapus dengan kasar air matanya yang berhasil lolos keluar tanpa permisi. Walaupun pipinya sekarang memerah akibat tamparan dari sang suami Tata sudah tidak lagi memperdulikan itu. Dirinya sudah kebal dengan sarapan pagi hari yang selalu Ia dapatkan secara gratis.

"Ini tadi sudahku masak seenak mungkin. Tapi kenapa Donny selalu kasar denganku," Gumam Tata.

Tak lama ponsel Tata bergetar pertanda ada seseorang yang menelefonnya. Tata pun segera mengangkat panggilan tersebut.

"Halo?"

"Ta, gue udah dapat lowongan kerja buat kita berdua."

"Serius?"

"Iya. CEO William's Group sekarang tengah mencari sekretaris baru. Lumayan kan?"

"Iya juga sih. Terus kapan kita melamarnya?"

"Besok aja, hari ini gue mau rebahan nonstop."

"Oke deh."

"See you Tataku."

Telfon tertutup. Tata tersenyum senang sambil mengeratkan genggamanya di ponsel. Akhirnya, dirinya bisa dapat lowongan pekerjaan setelah berbulan-bulan pengangguran.

***

Arvelio Felix William, CEO muda sukses dan kaya raya seperti sang Daddy. Di umur yang hampir genap 25 tahun ini, keberhasilan yang Ia dapat sama persis seperti sang Daddy di jaman mudanya dulu. Sukses di usia muda, siapa yang tidak bangga?

Saat ini Arvel tengah sibuk menatap sang adik tercinta lewat layar ponselnya. Ya, Arvel dan Pricila sekarang mengalami LDR'an. Pricila sedang berkuliah di Spanyol dan Arvel berada di Indonesia. Bisa bertemu jika Pricila liburan semester atau Arvel yang pergi kesana untuk sekedar menanyakan kondisi Pricila selama di negara orang.

"Kamu makan seperti itu bisa tersedak, baby. Pelan-pelan saja, aku tidak akan meminta makananmu itu." Kata Arvel yang sedang melihat cara makan Pricila begitu bar-bar.

"Aku tidak bisa menahan rasa laparku, bang. Dari kemarin malam aku puasa gara-gara mengerjakan tugas sialan yang tidak tau diri itu." Ujar Pricila.

"Kalo tidak ingin tugas-tugasmu menumpuk, kamu bisa mengerjakannya setelah jam kuliah selesai. Bukan malah kencan dengan pria menyebalkan itu hingga larut malam."

"Astaga, abangku sayang. Nama kekasihku itu Fredo Manuleon bukan pria menyebalkan." Sungut Pricila.

Arvel mendengus sebal. Baginya kekasih adik tercintanya itu tetap menyebalkan tidak akan pernah bisa setara dengan Arvelio yang tampan.

"Oh, aku sampai lupa. Dimana si curut itu, apa dia belum datang? Syukurlah."

"Apa sih abang ini. Fredo tadi bilang mau pulang dulu ambil baju ganti sebelum dia pergi ke kantor."

"Cih, dasar. Katanya CEO Manuleon's Group kok bodyguard aja tidak ada."

"Apa katamu?"

My Beautiful Bride [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang