Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♥♥♥
Arvel memeluk Tata erat-erat membuat Tata memekik dan meronta-ronta minta di lepaskan. Arvel tak menghiraukan Tata dia malah membawa gadis itu duduk di balik pohon besar yang letaknya sedikit jauh dari tempat teman-teman mereka.
"Ampun pak, jangan bunuh saya. Saya belum nikah sama cinta sejati saya pak." Kata Tata sambil menutup matanya rapat-rapat.
"Memangnya siapa yang mau membunuhmu?" Bisik Arvel tepat di telinga Tata.
"Pak please, ini terlalu dekat." Ujar Tata merasa tak nyaman dengan posisi mereka.
"Calm down. Ini hukuman untukmu karna sudah berani menyenggol milik saya."
Belum sempat Tata membalas, bibirnya sudah di bungkam bibir Arvel. Cukup lama Tata tak membalas ciuman Arvel hingga membuat pria itu kecewa. Arvel menghentikan ciumannya lalu menatap Tata yang ternyata tengah menatapnya.
"Sorry." Gumam Arvel pelan.
Tata tak menghiraukannya dia langsung menarik tekuk Arvel dan mencium pria itu. Arvel tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Langsung saja dia membalas ciuman Tata. Ciuman mereka berdua pun menjadi panas dan ganas.
Kedua tangan Arvel merambat masuk ke dalam baju yang di pakai Tata. Semakin naik hingga berhasil melepas kaitan bra yang di pakai Tata. Arvel pun mengusap-usap punggung Tata membuat gadis itu menekan tekuk Arvel.
Tak menunggu lama lagi Arvel langsung meremas lembut kedua payudara Tata membuat tubuh Tata menegang. Tata jadi ingat kelakuan Donny dulu yang meremas kedua payudaranya tanpa perasaan. Dibandingkan dengan Donny, Tata lebih menikmati remasan dari Arvel.
Arvel sebenarnya sudah tak tahan untuk melakukan ini sejak pertama kali bertemu dengan Tata. Arvel pria normal yang mempunyai hawa nafsu terhadap perempuan yang memiliki payudara menonjol seperti Tata dan Bella. Sayangnya, Arvel lebih bernafsu ke Tata dari pada wanita-wanita lain.
Dan akhirnya sekarang dia bisa merasakannya. Arvel jujur sangat memuja payudara Tata yang bisa dikatakan persis buah melon besarnya. Tak lama ciuman mereka berdua pun terlepas begitu juga remasan Arvel di payudara Tata. Arvel menatap Tata sambil memamerkan senyuman manisnya.
"Aku akan memasangnya kembali." Cetus Arvel. Tata pun menahan kedua tangan Arvel.
Tata langsung memeluk Arvel. Membisikan sesuatu yang membuat Arvel tersenyum senang. Arvel pun langsung membuka resleting celananya supaya Tata tak kesusahan nanti. Setelahnya, Tata memberikan kepuasan untuk Arvel dengan tangannya.