[17] •ANCAMAN IBU MERTUA•

5K 309 23
                                    

HELLO EVERYONE, ENJOY WITH THIS CHPTER.

Follow barbie on instagram yaa : laurrrnn_

DON'T FORGET COMMENT & VOTE✔

●●●


Arvel menguap lebar-lebar lalu setelahnya menoleh ke samping kanannya. Yang dilihat Arvel saat ini adalah Tata tengah tertidur di ranjang yang sama dengan Arvel. Kenapa Tata bisa satu ranjang dengannya? Arvel sungguh tak ingat apa-apa. Arvel hanya ingat kalau semalam ia menangis merasakan kesakitan di pinggangnya setelahnya ia tak ingat apa-apa.

Berbicara soal pinggang. Luar biasa. Arvel tak merasakan kesakitan lagi sekarang. Mungkin ototnya yang sedikit eror semalam sudah kembali lagi dan nanti ia bisa jalan-jalan bersama Pricila serta Tata. Arvel pun memiringkan tubuhnya untuk melihat wajah damai Tata yang sedang tertidur. Tata memang sangat cantik. Kecantikan Tata begitu alami tidak dibuat-buat oleh make up setebal lima senti.

Arvel senang semalam ia bisa menumpahkan kesakitannya di pelukan Tata. Bukan tanpa alasan Arvel melakukan itu. Arvel melakukannya karna ingin melihat reaksi Tata bagaimana setelah tau kalo Arvel bisa menangis sekencang tadi malam. Jika orang lain menertawakan Arvel karna tak suka dengan cowok alay berhobi menangis, Tata malah berbeda. Arvel merasa kalau Tata tak masalah dengan itu.

Ah, memang sih. Arvel bisa menangis kapan saja jika dirasa tubuhnya begitu sakit. Entah itu jatuh, entah itu demam, entah itu encok, entah itu keseleo, Arvel tak bisa bersikap kuat jika sudah seperti itu. Arvel memang sangat sensitif dengan tubuhnya sejak kecil jadi terbawa sampai sekarang. Beda lagi kalau dengan masalah cinta. Arvel mungkin akan tersenyum saja jika hatinya di hancurkan oleh wanita yang benar-benar ia cintai. Walaupun matanya terasa ingin rontok karna tak bisa menerima.

Jadi, jangan memandang jijik laki-laki yang menangis. Laki-laki itu juga manusia bukan robot. Mereka juga bisa menangis bukan hanya perempuan saja. Setegar-tegarnya, sekuat-kuatnya, dan setahan bantingnya laki-laki mereka adalah manusia biasa sama seperti kaum perempuan. Sayangnya kadang kaum laki-laki kalau menangis tidak pernah ia tunjukkan di hadapan publik supaya citra mereka tak rusak di mata perempuan. Tapi kalau ada laki-laki yang tak peduli dengan citra mereka, menangis di hadapan satu perempuan, itu luar biasa. Ada maksud terselubung di hati laki-laki itu untuk perempuan di hadapannya.

"Nathasa, bangun. Udah siang." Kata Arvel sambil menepuk pelan pipi gadis itu.

"Sstt, lima menit lagi." Balas Tata tanpa membuka kedua matanya.

"Nathasa ce----"

Ucapan Arvel terpotong saat mendengarkan ponsel Tata bergetar di atas nakas. Dengan penasaran Arvel mengambil ponsel Tata tersebut. Lagian si Tata juga masih tidur.

Mami mertua
Aku sudah menyewa pengacara handal untuk sidang. Jadi jangan harap kamu bisa menuntut anakku di pengadilan nanti. Kalo kamu berani melawan lihat saja apa yang akan saya lakukan padamu dan keluargamu. Ingat itu benalu!

Arvel membaca isi pesan dari mertua Tata tersebut di dalam hati. Arvel tak suka jika ada yang merendahkan Tata seperti ini. Mertua sama anak tidak ada bedanya menurut pandangan Arvel. Memangnya sehebat apa pengacara yang di sewa mertua Tata itu. Kenapa perempuan paruh baya ini bisa sangat sombong sekali.

Nathasa Lovi G.
Semudah itu kau mengancam, Nathasa. Apa kau tak tau Nathasa sekarang dekat dengan siapa?

Nathasa Lovi G.
Kau dengan mudah bicara seperti itu karna hanya kau tak ingin anakmu dituntut atas perbuatannya?

My Beautiful Bride [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang