My Beautiful Bride [TAMAT]

[3] •SAKIT•

HELLO EVERYONE, ENJOY WITH THIS CHPTER.

●●●

Setelah cukup lama bermain ke Apartemen Beryl. Tata pulang ke rumah sekitar jam tiga sore dengan perasaan waswas. Tata takut jika Donny sudah berada di rumah dan Ia belum sampai bisa-bisa dirinya akan disiksa Donny habis-habisan. Tata menggelengkan kepalanya dengan cepat membayangkan sikap kasar Donny membuat Tata bergidik ngeri dan trauma. Cukup dulu saja jangan terulang kembali sekarang. Gadis itu langsung membuka pintu dengan sangat pelan dan hati-hati sambil memastikan keadaan aman. Sampainya di dalam Tata merasakan jika keadaan rumah masih sepi. Syukurlah kalo Donny belum pulang berarti dia masih sibuk di kantornya. Tata menghela nafas lega.

"Bagus banget kamu jam segini baru pulang." Kata seseorang yang muncul tiba-tiba dari arah ruang tengah.

Deg.

Jantung Tata bergetar hebat saat indra pendengarannya mengenal siapa pemilik suara ini. Jadi Donny sudah pulang? Tata mencoba melihat ke arah Donny dengan satu kali tarikan nafas. Pria itu ternyata menatapnya dengan aura mematikan mata tajamnya menusuk.

"Ma-maaf Donny. Aku tadi baru saja pu-pulang dari Apartemen Beryl karna kita berdua sudah ja-jarang ketemu." Ungkap Tata dengan jujur.

"Terus apa untungnya buat aku? Aku gak peduli tentang pertemanan kalian berdua. Yang jadi masalahnya sekarang itu, kamu harusnya tau diri! Kamu itu statusnya istriku jadi sebelum aku pulang keadaan rumah harus bersih! Makanan juga harus sudah ada! Kalo bodoh jangan dipelihara!" Amuk Donny.

"Aku tau aku salah. Aku janji gak akan ulang lagi, Don."

"Halah! Aku muak ya dengar kata-katamu itu dari dulu sampai sekarang. Aku rugi tau gak pulang jam segini. Bukannya stresku hilang tapi malah semakin stres! Aku bisa gila kalo begini caranya! Kamu jadi istri gak guna banget tau gak sih, Ta!"

Tata sekuat mungkin menahan air matanya supaya tak jatuh. Tata enggak ingin di bilang gadis cengeng yang slalu menangis jika salah. Tata harus kuat menghadapi Donny.

"Gak usah sok kuat kamu. Kamu itu dari dulu kalo salah cuma bisa nangis doang! Sadar dong, kamu itu gak hidup di negeri dongeng. Kalo punya otak itu harusnya di buat mikir! Gak cuman buat nangis-nangis aja! Kamu pikir aku bakalan luluh lihat air matamu itu? Cih, gak usah kebanyakan halu makanya!"

"Kalo kamu tau aku gadis yang cuma bisa nangis doang, kenapa kamu mau menikahi aku Don. Kenapa? Harusnya kalo kamu gak mau kamu bisa batalin perjodohan orangtua kita dulu. Aku capek Don, kamu gak pernah baik sama aku. Kamu selalu kasar dan suka bentak-bentak aku. Aku selama ini mencoba jadi istri yang baik ke kamu, mencoba menerima kamu jadi suamiku, bahkan aku mencoba mencintaimu tapi apa? Semakin ke sini kamu gak ada perubahan satu pun. Kamu semakin bersih keras untuk mencari kesalahan-kesalahan kecil yang ada padaku supaya kamu bisa bentak-bentak aku seenaknya. Dan sekarang kamu secara terang-terangan bermain di belakangku! Tanpa dosanya kamu tidur dengan berbagai wanita di luaran sana padahal kamu sudah punya istri yaitu aku. Aku kurang apa sih Donny ke kamu? Apa perlu aku jadi jalang dulu supaya kamu mau menyentuhku, menganggapku bahkan bersikap lembut padaku!"

PLAK!!

Donny menampar Tata setelah dirinya berada di hadapan gadis itu. Donny yang sudah naik darah harus semakin naik darah saat Tata berani melawannya.

"Kamu persis jalang kurang belaian tau gak sih, Ta. Murahan! Harga jalang di Klub saja lebih mahal dari pada harga gadis macam kamu! Kalo pun kamu berusaha membuka hatiku yang tertutup ini sampai kamu telanjang sekalipun, aku gak akan pernah bisa cinta sama kamu!"