Bab 3. Perjuangan.

18 2 0
                                    


Melakukan sesuatu memerlukan perjuangan bagi kita, entah untuk berapa lama yang jelas semua perjuangan itu tidak akan pernah sia-sia. lalu bagaimana dengan perjuangan yang satu ini? apakah ada sebuah hasil yang menunggu di ujung sana? apakah perjuangan untuk keluar dari mimpi buruk ini akan terlaksanakan? ini sungguh menyebalkan, baik bagi gadis itu maupun bagi Idol itu.

hari mereka di mulai dengan hal yang memalukan.

" Shin Na, kamu mau kemana?" Seorang ibu memanggilnya. Oh Sehun sebelumnya tidak mengetahui kalau itu adalah ibunya Shin Na. namun karena adiknya angkat bicara, barulah Sehun menjawab.

" aa.. mau keluar omma, ingin menghirup angin. hehe"

" Menghirup angin apa maksudmu? sekarang hari senin! cepat pergi sekolah!!" Perintah itu langsung mengejutkan pria yang berada di dalam tubuh seorang gadis itu. ia hampir melupakan bahwa sekarang dia adalah anak SMA. Setelah mendapat ceramah pagi, akhirnya Sehun berangkat sekolah dengan pakaian seragam wanita. Sungguh memalukan. Terlebih pada saat di jalan, dia tidak tau mau menuju sekolah mana. Terlalu banyak SMA di tempat itu, dan berakhir dengan keterlambatan selama 2 jam pelajaran dan masuk ruang BK.


Sementara di Seoul

" Ya.. Oh Sehun !!!! apa yang kau lakukan dengan tanganmu?!" Managernya sudah datang menjemput Sehun ke Apartemennya. Namun dikejutkan dengan Sehun yang terpana sendiri menatap jendela beserta darah yang menetes di telunjuknya.

" Ahjeosi siapa?" Katanya beralih menatap orang di belakangnya.

" YAA !! KAU GILA? apa yang kau lakukan dengan tanganmu itu? kamu mau bunuh diri?!" Katanya lagi. Shin Na menatap jari cowok yang berdarah ini.

" aa,, aku hanya berusaha untuk bangun dari mimpi.. apa kau managerku?" Jawabnya dan beralih bertanya pada laki-laki yang sekiranya mungkin berumur 35 tahunan.

" Lalu aku ini siapa ha??, aku benar-benar minta maaf padamu jika akhirnya kau akan begini, aku tidak ingin kau frustasi seperti ini Sehun-ssi" Pintanya dan mengambil kotak obat di dalam lemari kecil.

" Tidak perlu terlalu di khawatirkan, lukanya juga sedikit kok nanti juga bakalan sembuh." Jawab gadis itu dengan lesu. Nyatanya gadis ini belum bisa menerima mimpi buruknya, berbeda dengan Sehun yang sudah memulai hari barunya di Geongju sana.

setelah diobati, Managernya meminta Sehun untuk bersiap siap karena sebentar lagi akan ada pemotretan bersama anggota EXO lainnya. " Pemotretan? apa aku bisa melakukannya? ini sungguh menyebalkan!! Huuuh sabar Shin Na.... anggap saja kau sedang berpose di Hpmu!!" Gadis itu merasa sedikit tertekan dengan aktivitas barunya. bayangkan saja, dia mendadak menjadi seorang artis terkenal setelah bangun tidur. woww

tempat itu sangat ramai, banyak orang yang berada di sana sekarang, sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. terlihat juga banyak kamera beserta kameramennya di sana. ruangan itu masih terbuka lebar, dari jauh sudah terlihat beberapa orang artis sedang melakukan pemotretan.

Shin Na berjalan terus ke depan mengikuti Managernya dan masuk ke ruang itu. Shin Na masih terpana dengan keadaan sekitarnya. melihat betapa mewahnya seluruh peralatan yang digunakan disana. Sebelumnya dia hanya melihat peralatan itu ketika melakukan perlombaan tingkat provinsi di Gangnam, itupun hanya sekali.

" Kau sudah datang Sehun, " Seseorang menyapa dari arah samping, yang membuat mata Shin Na beralih padanya. laki-laki itu tinggi dan putih. Terlihat baju hitam dan jas hitamnya menutupi hampir seluruh tubuhnya, sangat cocok. Lalu dia beralih menatap orang yang sedang berfoto di depan, berdiri di samping Shin Na yang sekarang berada dalam tubuh Sehun. siapa orang ini? katanya dalam hati.

" Sebentar lagi giliranmu...." Katanya lagi, Shin Na yang waktu itu tidak tau harus memanggilnya dengan apa, berusaha menjawab kalimat orang itu. semoga tidak salah sebut... katanya dalam hati.

" Ah.. iya Makasih ahjeosi." orang itu menatap dalam Shin Na, dan tersenyum miring.

" Sehun-na... Kau meledekku ya..?" Katanya sambil merebahkan lengannya di bahu Shin Na yang berada dalam tubuh Sehun. entah apa yang terjadi waktu itu, yang jelas Shin Na terkejut dan detak jantungnya tak karuan, Berharap wajahnya tidak memerah sekarang karena dia berada dalam tubuh seorang cowok.

hari yang buruk..........

One Month ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang