Burung

16 2 0
                                    


WHAT????

HYUNG???

“ Kau memanggil mereka dengan sebutan Hyung????” Teriak Sehun ketika dia telah membawa tubuh aslinya itu menjauhi lingkungan pemotretan dan sekarang wajahnya sangat merah.

“ I..Iya.. Hyung. Emang kenapa??” Tanya Shin Na gugup, melihat ekspresi orang di depannya itu sangat meyeramkan.

“ Kau tau??? Aku tidak pernah memanggil mereka dengan panggilan Hyung ketika tubuhku belum tertukar!!! Walaupun aku yang paling kecil, namun aku tidak pernah memanggil mereka Hyung” Jelas Sehun.

“ Ya... lalu?” Balas Shin Na.

“ LALU???? OMG!!!!!! Kau membuatku memanggil mereka Hyung Na Hyunnnnn... Kau telah menurunkan harga diriku, aku tidak mau kalau......... abcdef @#%#$%@ @@@*()&%$ ..........@@#$%$##@#%^^*(%$# ......., tuvw   xyzabc......

TIIITTTTT....

Kalimat panjangnya akhirnya keluar. Keahlian Rappernya sekarang sangat terlihat ketika dia marah. Tidak ada kata balasan apapun dari Shin Na, dia hanya pasrah mendengar seluruh penjelasan yang dilontarkan Sehun padanya. Mungkin setengah jam jika di hitung lama.

“ Wahhh...ck ck, kau juga ahli dalam marah ya... daebakk.  Udah puas marahnya? Oke aku minta maaf, aku tidak tau, sumpah!!! Mulai besok aku tidak akan memanggil mereka dengan Hyung lagi. PUAS!” Balas Shin Na akhirnya ketika dia telah dapat berbicara.

Sekarang mata mereka bertatapan satu sama lain dan tidak ada yang bicara satupun. Mereka kehilangan kata-kata setelah marah tadi.

“ ehemmm.... kamu, pandai juga meemilih baju” Kata Shin Na sambil memandang pakaian yang di kenakan gadis di depannya.

“ mmm.. aku sudah susah mencari baju yang tepat, hanya ini yang aku lihat.” Balass Sehun.

“  tubuhku sangat kurus semenjak kamu yang gunakan...” Kata Sehun lagi.

“ hehe... wajar sih, aku banyak tertekan dan ngak nafsu makan. Balas Shin Na sambil mengusap kepalanya.

“ Bagaimana disini? Apa kau betah?” Tanya Shin Na.

“ begitulah...... kau rindu keluargamu kan? Mari ke rumah!!!” Ajak Sehun sembari berjalan ke depan. Akhirnya mereka berjalan pergi menjauhi kerumunan staf dan pergi ke rumah yang selalu di rindukan Shin Na.

“ Aku pulang....”

Kalimat itu adalah kalimat yang selalu dilontarkan Shin Na ketika pulang sekolah dulunya, namun ketika mengatakan hal itu di Apartement, tidak ada yang membalas kecuali penyedot debu kecil.

“ Oh Na Hyun-a, sudah pulang... oh siapa itu?” Tanya ibunya ketika menyambut gadis itu pulang.

“ Eomma......” Bisik Shin Na ketika menatap wanita paruh baya di depannya. tatapan itu juga disaksikan Sehun yang berada di sampingnya. Namun dia tidak ingin Shin Na yang asli sedih, Sehun cepat-cepat membalas pertanyaan wanita itu.

“ Temanku Eomma, dari Seoul katanya mau main ke rumah..”

“ Oh gitu, mari masuk..” Ajak wanita paruh baya itu. dan mereka masuk ke dalam rumah.

SREKK..SREKKK

“ Sangat menyenangkan melihat ayah dan ibuku tertawa.....”

“ Kau sedih??” Tanya Sehun.

“ Ngak sih...hanya saja rinduku belum sepenuhnya ter obati.” Balas Shin Na dan menatap tanah yang di pijaknya sekarang.

“ Kau tau, kau memang sekarang ini seorang cowok, namun aku melihatmu saat ini adalah seorang cewek yang begitu kesepian. Wajahku itu tidak cocok dengan karaktermu yang seperti itu,mengerti ??!!! “ Kata Sehun yang tengah menatap lelaki bertubuh tinggi di depannya itu.

“ Ya... aku paham.” Balass Shin Na sambil menatap danau di sampingnya. Matahari sudah mulai tenggelam. Namun cahanyanya masih bisa menyinari danau itu. Setidaknya sore  ini adalah sore yang cerah. Shin Na mengangkat tangannya dan menunjuk sesuatu yang berada tak jau dari tepi danau.

“ ketika musim dingin, diseberang danau itu akan ada segerombolan burung yang bermigrasi. Burung-burung itu sangat cantik. Kau tau Sehun-ssi?, jika kamu melihat mereka terbang di waktu ini, gerakan sayapnya pasti akan sangat indah. Berbaur dengan cahaya mentari senja...” Kata Shin Na sambil memainkan jemarinya dengan cahaya yang merambat itu.

“ Kenapa kau mengatakan itu?” Tanya Sehun.

“ Kita tidak tau kapan kita akan kembali ke tubuh masing-masing. Jika seandainya kamu masih berada di tubuhku ketika musim dingin, lihatlah burung itu disini. Itu Adalah momen yang sangat indah.” Jawab Shin Na pelan.

“ Hah jangan begitu, musim dingin akan datang setelah musim gugur. Sekarang baru musim panas. Aku yakin kau akan kembali sebelum musim dingin ke tubuh aslimu!! Percayalah!!!” Ucap Sehun sambil memengang dadanya tanda meyakinkan.

“Mungkin saja kan? Kita tidak tau takdir..” Balas Shin Na dan menatap Sehun sejenak. “ Aku akan kembali ke Seoul besok, mungkin hanya hari ini kita bertemu.” Katanya lagi.

“ Besok? Cepat sekali..” Balas Sehun dengan terkejut.

“ Aku pun tidak menyangka sih, datanglah besok sembari mengantar tubuhmu ini pergi” Ucap Shin Na lagi sambil tersenyum.

“ hmmmmm.. mungkin tidak bisa, besok aku sekolah.” Balas Sehun pasrah. Dia sekarang sudah menjadi seorang anak SMA biasa. Tidak mungkin baginya untuk bolos sekolah.

“ Benar juga ya.... SMA. Ya udah, besok kita tidak akan ketemu lagi, jaga diri baik-baik ya....” Kata Shin Na sambil menunjuk tubuhnya yang berdiri di depan matanya.

“ Tolong jaga tubuhku baik-baik, beri nutrisi yang banyak, jangan begadang, ngak boleh lesu, rawat wajahku!! Dia tidak bisa tanpa pelembab. Terusss... bantu ibuku memasak ya, untuk pidatonya jangan terlalu di hafal, cukup implementasikan saja. Araseo???” Katanya menjelaskan.

“ Araseo..!! Untukmu juga, jangan biarkan tubuhku tidur di sofa, jangan terlalu patuh pada manager, tubuhku perlu makan sayuran dan buah-buahan 5X sehari. Pelembab untuk mukaku harus yang mahal ya...!!! dan jangan pernah panggil mereka Hyung paham!!! Satu lagi, waktu konser, dan selesai konser jangan pernah mentraktir mereka makan, mereka yang harus membayarku!!!” Paham!!!!?” Balas Sehun yang juga melontarkan keinginannya.

“ Hahahaha iya, pastinya!! Para artis harus selalu perawatan dong hehehe.” Kata Shin Na sambil tertawa. Dan melambaikan tangan sembari pergi.

“ NA HYUN!!”

“ apa ????”

TAPP..

“ Semangat ya.... untuk konsernya, jangan gugup”

Sehun telah membuat Shin Na jatuh ke dalam pelukannya, wajahnya jatuh di atas dada pria bertubuh tinggi itu, memeluk erat tanda sebuah  perpisahan. Wajah Shin Na memerah dan tidak bisa di tutupnya. Akan tetapi, satu hal yang tidak mereka ketahui,  jiwa mereka sudah bertukar kembali.


............................

One Month Change
Bertukar selama satu bulan

Terima kasih telah membaca,tunggu kelanjutannya ya,sangat berterima kasih jika seandainya anda memberi vote padaku

One Month ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang