Pandangan mata itu tak lepas dari laptop yang masih hidup beberapa jam lalu. Sekarang ini jam kosong, semua siswa memilih untuk bersantai sebelum akhirnya pulang menuju rumah masing-masing. Ujian akhir akan datang dengan cepat beberapa waktu lagi, namun seperti biasa, para siswa lebih memilih untuk bersenang-senang daripada belajar. Semuanya sama saja." OHOOU... Nonton apa hayo...?" Seru salah seorang dari belakang.
" Ah, Su Jin-na. Ngak ada, hanya melihat-lihat aja." Balas Shin Na yang beralih menatap orang di belakangnya.
" Oh.!!? EXO..? Kamu sekarang nonton K-pop juga ya...? tumben, biasanya ngak mau" Goda Su O yang datang bersama SuJin.
" memangnya ngak boleh ya orang sepertiku melihat ini juga..?" Tanya Shin Na yang kembali melihat layar monitornya, layar yang masih memapangkan sebuah video musik.
" Ngak juga sih.. tumben aja" Balas SuO.
NGGGGG..........
" Kamu sekarang sudah jadi EXO-L ya..?" Tanya SuJin tiba-tiba setelah lama diam memperhatikan. " Itu loh penggemarnya EXO." Ucapnya lagi.
Gadis itu terdiam sejenak, matanya yang tadi terfokus pada monitor sekarang beralih pergi entah kemana. Pikirannya jadi melayang karena ucapan temannya tadi. EXO-L..? Dia tidak ingin jadi EXO-L, dia hanya seorang gadis yang tidak banyak mengetahui semua tentang grup itu. Walaupun, dia pernah memilikinya beberapa waktu lalu.
" EXO-L...? Aku rasa tidak, bahkan aku hanya menyukai satu diantara sembilan orang ini." Balas Shin Na akhirnya setelah lama termenung.
" YA!! Itulah yang dinamakan Fans, satu diantara mereka itu adalah biasmu kan..?" Balas SuJin lagi.
Biasku..? maksudnya apa..?
" Ah !! terserahlah!! Aku mau pulang dulu, bel keluar udah bunyi tuh dari tadi.!!" Ketus Gadis itu sambil menutup laptopnya dan mengambil tasnya untuk bersiap pulang. Semua siswa akhirnya keluar dari kelas dan ruangan itu menjadi kosong.
Di perjalanan pulang, Shin Na masih memikirkan perkataan temannya SuJin. Menyukai salah-satunya berarti kita fans ya..? terus kalau bias itu.....apa Chanyeol ahjusshi bisa dikategorikan ngak sih? Hehehe. Tapi, aku hanya,,,,, ah!! Sudahlah. Aku Cuma ingin mereka semua mengenal diriku yang sekarang aja sudah cukup.
Gadis itu masih bicara sendiri sepanjang jalan, memikirkan kata-kata itu lalu tertawa sendiri dan selalu seperti itu, sampai pada titik dimana dia benar-benar harus berhenti.
Tepi danau,
Kakinya berhenti di tepi danau itu. matanya beralih pandang pada sebuah cahaya orange yang berada tak jauh dari tempat dia berdiri. Masih bisa dirasakan, bagaimana hangatnya rambatan cahaya mentari itu sebelum dia pergi meninggalkan bintang-bintang malam.
Dengan tenang, gadis itu membuka sela-sela jarinya dan berusaha menangkap cahaya mentari itu. cahayanya merambat di sela jari yang sangat putih bersih, disusul dengan turunnya salju.
" Huhffff..."
Sehun-ssi...
.......
"..............Burungnya belum datang, masih bermigrasi di sekitaran Seoul.............."
DEG DEG
Suara itu, suara itu adalah suara yang belum lama ini di dengar oleh Shin Na. Suara yang sudah tak dia harapkan lagi kehadirannya. Suara yang telah di usahakan untuk melepasnya, namun datang disaat hatinya begitu terluka.
Sedikit demi sedikit, pandangannya mengarah pada suara yang baru saja di dengarnya. Hati gadis itu selalu berharap bahwa apa yang di dengarnya bukanlah apa yang sedang dipikirkannya. Shin Na menutup mata, lalu membukanya lagi. samar-samar dia lihat orang yang berdiri kokoh di depannya, dihiasi oleh cahaya jingga mentari senja. Pria itu.. memakai jas hitam pekat, celana lepis panjang, rambut rapi dan tersenyum memandang danau yang berada di seberang sana.
" Mengapa kau berdiri disini..? ngak ada yang akan kau lihat sekarang. Apa kau tidak kedinginan?..
" Shin Na Hyun..!?Shin Na Hyun masih terpaku karena menyadari apa yang sekarang dilihatnya. Tubuhnya bergetar dan jantungnya berdegup kencang. Dia tidak bisa melangkah lagi, di usahakanpun tetap tidak bisa. Wajahnya memerah dan terlihat bahwa matanya sudah berkaca-kaca.
" .....A...AKU,..Aku ingin melihatmu!!" Kalimat itu keluar dari mulut Shin Na bersama tetesan air mata.
Ckck..
"Maaf... Maaf karena aku datang telambat., maaf karena aku tidak mengetahui keberadaanmu. Maaf karena aku.... karena aku selama ini melupakanmu!!" Ucap pria itu sembari berjalan mendekati Shin Na yang diam terpaku menatap orang di depannya. berusaha dengan keras, akhirnya Shin Na dapat mengucapkan kata yang sangat ingin dikeluarkannya.
" ....Oh Se Hun-ssi... Halo......" Sapanya dengan tetesan air mata di pipi merahnya itu.
Hik ............... Hik ................
" Na Hyun-na.. kenapa kau menangis gitu..?" Balas Sehun yang sudah berada tepat di depan gadis itu. Sehun memegang kedua tanganSin Na dan tersenyum tipis serta berusaha membantu Shin Na menghentikan tangisannya.
" Berhentilah menangis,
seharusnya aku yang seperti itu. mengapa kau yang lemah sekarang..?" Kata Sehun pada Gadis yang tengah menghapus air matanya itu." YA..!! Apa kau tidak tau bagaimana khawatirnya aku ketika melihatmu menangis.?" Ucap Sehun Lagi.
" Kenapa..kau bicara begitu?! Dasar Bodoh!!" Balas Shin Na yang sudah mulai berhenti menangis. " Kamu tau Sehun-ssi, aku merindukanmu.."
BUKK
Tanpa sepatah katapun, Sehun memeluk erat gadis di depannya. bukan hanya Shin Na, Sehun juga sangat merindukan gadis itu sejak dulunya. Hanya saja Sehun tidak mengingat siapa yang ia rindukan. Shin Na hanya diam tanpa berkata sedikitpun, dari dekat Shin Na merasakan helaan nafas pria yang memeluknya itu sangat cepat dan detak jantungnya begitu kuat.
" Sehun-ssi..? apa kau menangis..?" Tanya Shin Na yang berusaha melepasskan diri dari pelukan Sehun.
" Diamlah sebentar!! Aku hanya akan melakukan ini sekarang, dan tidak akan pernah lagi untuk berikutnya." Balas Sehun pelan sembari mempererat pelukannya agar Shin Na tidak melepaskannya.
Gadis itu hanya diam mengikuti permintaan Sehun. Dari lubuk hati terdalam, Shin Na menyadari bahwa Sehun tidak ingin memperlihatkan tangisannya pada Shin Na. Dan bagi Shin Na, saat ini, dibawah cahaya jingga ini, semua salju yang turun terasa hangat dan menenangkan.
... Back to you..
One Month Change
KAMU SEDANG MEMBACA
One Month Change
Short StorySiapa sangka suatu keajaiban akan datang pada kita?. Keajaiban yang bisa dikatakan menjadi sesuatu yang baru dalam hidup, tapi bukan kebaikan, melainkan keajaiban yang sangat menakutkan. Dan bagi orang yang mengalaminya akan menjadi sesuatu yang sa...