Perasaan hampa.

9 2 0
                                    

Hari ini, langit korea sudah mulai mendung dan dingin. Baju tipis putih tidak berlaku lagi di Korea. Semua sudah memakai mantel atau jaket untuk menghangatkan badannya. Memang bukan musim dingin, namun dedaunan gugur telah membawa nyawa yang saat ini kesepian terbang melintasi butiran air di atas awan sana.

Berfikir untuk berjalan, Sehun beralih untuk tetap berada di dalam mobil sampai mobil itu  berhenti di apartementnya dan masuk ke dalam. Dia ramah, baru  beberapa jam yang lalu dia menghadiri acara Show televisi dan sekarang dia pulang, namun entah kenapa hatinya merasa kesepian. Sungguh sangat kesepian karena pada kenyataannya, dia harus lupa akan kejadian yang baru saja menimpanya. Sehun tidak lagi mengingat bahwa dirinya pernah bertukar tubuh dengan seorang gadis yang kini sangat dirindukannya.

“ Kenapa aku begini..? Ibu sudah ku telpon, ayah juga!! Manager juga...” Ucapnya Sendiri di dalam mobil.

“ Ada apa Sehun-nim?” Tanya Sopir pribadi Sehun yang mendengar ucapan orang di belakangnya itu.

“ Entahlah, aku merasa ada yang janggal belakangan ini, namun tidak tau itu apa..!” Balas Sehun sambil menggelengkan kepalanya. Sopir itu tertawa kecil dan berkata.

“ Mungkin karena anda terlalu sibuk belakangna ini, jadi banyak hal yang terlupakan...” Katanya dan hanya di jawab anggukan dari pria dibelakangnya.

“ Mungkin...”



Sesampainya di Apartement, Sehun segera membuka mantelnya dan rebah di kasur kesayangannya, matanya ditutupi oleh jari panjang dengan  warna putih itu. matanya tertutup sebentar tanda kelelahan dan membukanya lagi, memandang sekelilingnya dan bergumam sendiri.

Ini seperti bukan rumahku, tempat yang luas. Aku lebih suka tempat yang kecil namun lengkap.

Setelah kelelahannya berangsur pergi, Sehun mengambil buku diary yang terletak dalam lacci meja kamarnya. Buku itu memang jarang diisinya, namun melihat dan membaca tulisan itu membuat Hatinya menjadi sedikit lebih tenang. Namun alangkah terkejutnya Sehun ketika membuka halaman terakhir bukunya itu. terdapat sebuah tulisan yang begitu rapi dengan emoji-emoji alay yang terpampang disana. Sehun mengerutkan keningnya dan mulai membaca kalimat itu.

Sehun-ssi,  aku rasa... aku menyukaimu

Kalimat itu seketika membuat tubuh pria itu merinding dan menutup cepat buku diary itu.

Apa-paan ini?!!! Siapa yang berani menulis kalimat menjijikan ini di buku diaryku..!!!? para Fans kah..? ah, ngak mungkin, mereka tidak mungkin melakukan itu.. staff..??? sialll
Aku tau, ini pasti ulah Baekhyun!!!

Sehun masih kesal sendiri dengan apa yang di lihatnya , bahkan sampai menuduh Baekyun yang biasanya jahil padanya yang menulis itu. bahkan saking kesalnya, Sehun dengan sengaja merobek kertas yang bertulisakan pengutaraan perasaan itu dan membuangnya ke dalam tempat sampah.

Dari luar sana, mungkin para burung sudah berteriak mengatakan bahwa itu dari gadis yang pernah singgah di jiwa Sehun,

Shin Na Hyun.


,.............

Oh sehun, pria bertubuh tinggi tonjai yang sekarang sedang berdiri memandang kota luar bisa dibilang tidak mengingat kejadian yang telah menimpanya. Dia tidak mengetahui Shin Na Hyun ataupun GyeongJu tempat dia pernah singgah dulu. Namun, samar-samar dia masih merasakan keanehan akan tubuhnya.

“ Halo...Oh baiklah! Saya akan segera datang!!”

TIIT..TIT...


“ Ya, Park Chanyeol, sedang apa?” Tanya Sehun tiba-tiba ketika Sehun baru sampai di koridor SM Entertainment. Chanyeol yang tadinya membelakangi Sehun, memutar balikkan tubuhnya dan menatap lama adiknya itu.

“ Tidak bisakah kau memanggilku Hyung..? sedikit tidak sopan rasanya kau memanggil namaku seperti itu!” Perintah Hyungnya.

“ Heii ayolah, kita sudah akrab dari dulu, ngak usah pake formal-formal segala. Udahlah!! Ayo masuk! Manager memanggil tuh, aku aja buru-buru tadi.” Balas Sehun dengan senyum tipis sambil menepuk bahu Chanyeol. Chanyeol yang sudah sering mendengar jawaban itu hanya menghela nafas panjang dan melirik kesamping.

“ Aku minta maaf atas kejadian ini... kau, kau tidak apa-apa dengan hal ini..??” Tanya Chanyeol pada orang disampingnya itu.

“ Tidak apa-apa, mungkin dianya lagi sibuk, terima kasih telah meluangkan waktu...... Ahjushi.” Jawab orang disampingnya dan pergi meninggalkan koridor gedung sambil melambaikan tangannya pada Chanyeol.

One month Change
Berusaha mencintai diri sendiri

One Month ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang