“ Tubuh kami kembali.....?”Sehun menatap lama telapak tangannya, memutar balikkan dan mengarahkan kearah cahaya lampu kamarnya. Dia masih bingung dengan kejadian itu.
Bagaimana bisa? Dan itu hanya beberapa detik.
Sehun masih bingung dengan hal itu, tubuh mereka kembali bertukar tetapi hanya beberapa detik saja, dia pun mulai menyadari itu ketika gadis yang di peluknya melepaskan diri dan mundur beberapa langkah darinya. Apakah harus berpelukan untuk bertukar jiwa kembali?
“Aisshhhh....menyebalkan!!!” Ketusnya dan menggaruk-garuk kepalanya sendiri. “ Tau ah.. malas mikir sekarang!!” Katanya lagi dan menutup seluruh tubuhnya dengan sebuah selimut tebal.
Gyeong Ju. H-3
Suara mobil sudah mulai terdengar, dari arah depan terlihat seorang gadis yang tengah membawa banyak barang keluar dari ruang kelasnya. Dia adalah Shin Na Hyun. Hari ini adalah jadwal keberangkatannya menuju Jeju. Gadis itu akan diantar oleh guru Kim Ho selaku guru bidang studi bahasa korea dan dua temannya lagi untuk bidang perlombaan tenis dan balet. Didampingi keluarganya, Shin Na berpamitan dan masuk ke dalam mobil. Setelah melambaikan tangannya, gadis itu sibuk mengutak-atik Hpnya yang dari tadi tidak berbunyi.
“ Aissshhh.. Gadis itu kemana ya? Kok ngak nanya kabar keberangkatan Gue sih...? Menyebalkan!!! Padahal Gue sudah susah bawa tubuhnya.” Ketus Sehun sambil menekan-nekan papan tombol Hpnya.
Sesampainya di bandara, Hp yang dari tadi dipegang Sehun akhirnya berdering. Ternyata Shin Na menelponnya. Semenjak bertukar tubuh, Sehun tidak mau lagi menelpon duluan karena dia tidak punya uang banyak untuk membeli pulsa. Seemenjak saat itu, gadis yang tinggal di Seoul itulah yang menelpon duluan
“ Halo..!!!” Kata Sehun sembari meletakkan kopernya.
“ Sudah berangkat..?” Tanya Shin Na pelan. Mendengar suara Shin Na yang seperti itu, akhirnya Sehun meredakan amarahnya dan beralih bertanya pada gadis itu.
“ Na Hyun..!! ada apa?”
“ Ngak ada.. hanya ingin memastikan saja kalau kamu sudah berangkat atau belum.” Jawab Shin Na.
“ Bukan itu, kok suaramu lemah gitu?” Tanya Sehun lagi..
“ Ooh..itu... aku merasa gugup karena kamu akan pergi ke Jeju, hehe” Jawab gadis itu akhirnya setelah lama terdiam. Dia sangat gugup dengan kepergian Sehun untuk ikut lomba.
“ Ahh yang benar saja. Aku yang pergi kau yang gugup.” Balas Sehun. “ Kau meragukan kemampuanku ya..? aku sudah lama berlatih tau!!” Ketus Sehun yang diakhiri tawanya sendiri.
“ Percayalah... aku akan berusaha semampuku... tapi jika tidak juara itu bukan salahku ya..” Kata Sehun lagi yang mulai berjalan memassuki pesawat terbang.
“ Iya, aku akan percaya!! Ngak juara juga ngak apa kok, yang penting udah tampil” Jawab Gadis itu lagi sembari menyemangati pria itu dan membisikkan sesuatu ke dalam teleponnya sebelum Sehun memasuki pesawat.
“ Sehun-ssi, aku rasa aku menyukai.....
.......HARAP SEMUA PENUMPANG UNTUK MEMASUKI PESAWAT, DIKARENAKAN PESAWAT AKAN LEPAS LANDAS LIMA MENIT LAGI............
“ Menyukai apa..?” Tanya Sehun lagi berharap gadis itu mengulangi perkataannya. Namun petugas Bandara sudah mengumumkan untuk ketiga kalinya dan pintu pesawat akan segera di tutup.
“ Ngak jadi, nanti saja aku bilang, udahlah sekarang kamu masuk deh ke dalam pesawat!! Nanti tubuhku ketinggalan lagi...” Jawab Shin Na akhirnya dan menutup panggilan teleponnya.
Setelah memasuki pesawat, Sehun duduk dan memandang keluar, pikirannya menjadi tenang setelah bicara dengan gadis itu, namun hatinya berdebar kencang mendengar perkataan Shin Na sebelum ia menutup telponnya.Apa yang disukainya..? apa dia menyukai seseorang ya... Hahhh sudahlah!! Palingan dia cuman menyukai makanan Jeju. Pikir Sehun
Setelah lama memandang keluar, sekarang yang tampak hanyalah daratan luas dan beberapa awan yang menyelimutinya, Pesawat itu terbang dengan kecepatan tinggi dan akan menuju Jeju, untuk beberapa saat waktu itu adalah sebuah momen yang tak terlupakan.
Seoul
Pria itu duduk sendirian di kursi tunggu gedung SM entertainment. Hp yang tadi berada di telinganya sekarang sudah beralih ke arah lututnya. Matanya masih memandang lama layar Hp yang dari tadi tak menghitam, tertera dalam hp itu sebuah foto seorang laki-laki berbaju putih.
" Sehun-ssi...." Katanya dan menghembuskan nafas pelan lalu beranjak pergi.
"Mau kemana, Sehun.?" seseorang mengejutkan Sehun yang tengah membuka pintu ruang latihannya. Itu adalah Suho bersamaan dengan datangnya Chanyeol.
" Ya.. Mau kemana lagi kalo bukan latihan," Balas Chanyeol sembari membukakan pintu yang tadinya ingin dibuka Sehun.
"Ya elah, nanya aja kan Chanyeol. Jangan ketus gitu kenapa." Balas Suho yang juga masuk ke dalam ruangan.
" Hahhhh.... Habisnya Hyung bertanya yang aneh-aneh aja sih. Kan Sehunnie." Jawab Chanyeol sambil tersenyum pada Sehun. Sehun hanya diam karena merasa wajahnya akan memerah dan memandang dua orang laki-laki di depannya. Tidak ada kata respon apapun yang di berikan Sehun pada mereka, dia hanya mengangguk lalu pergi keluar ruangan.
"Kenapa dengannya...??" Tanya Chanyeol pada Suho yang ingin menghidupkan musik.
"Itu salahmu!!! Kenapa kau senyam senyum gitu padanya, dia juga kelihatan Badmood.." Jawab Suho.
"Loh kok jadi salahku sih,? Itu semua salah Hyung.!!! Nanya ngak sopan pada Sehun..ck." Balas laki-laki bertubuh tinggi itu dan pergi keluar ruangan juga.
"Kok jadi salah aku..?, dasar!!!" Balas Suho dan kembali memutar musiknya.
Di atas atap, Shin Na memandang sekelilingnya dan sesekali melihat ke bawah. Dia rasa kalau loncat sekarang, mungkin berhasil kembali ke tubuh semula dengan selamat, namun bagaimana dengan tubuh pria yang tengah ia gunakan? Mungkin saja dia akan langsung mati, pikirnya sembari tersenyum lega dan menatap langit berawan kota Seoul Korea.
“ Semenjak datang ke Gyeong Ju kemarin, aku rasa.....
Aku menyukainya...”
Maaf jika ada kata yang salah ya..
One Month Change
Bertukar selama satu bulanTerima kasih telah membaca,tunggu kelanjutannya ya,sangat berterima kasih jika seandainya anda memberi vote padaku
KAMU SEDANG MEMBACA
One Month Change
Short StorySiapa sangka suatu keajaiban akan datang pada kita?. Keajaiban yang bisa dikatakan menjadi sesuatu yang baru dalam hidup, tapi bukan kebaikan, melainkan keajaiban yang sangat menakutkan. Dan bagi orang yang mengalaminya akan menjadi sesuatu yang sa...