Bagian 2

14 2 0
                                    

Tatapan itu begitu tajam.

Mmmmmmmm!!!!!!!

"Masih mau bercanda??"

"Aku serius hyung, aku lupa semua gerakannya."

Shin Na masih memaparkan wajah seriusnya berharap kakak sehun ini bisa mengerti akan dirinya.

" Ya sudah kalo ngak percaya, aku akan menemui manager dan mengatakan bahwa aku tidak akan tampil di konser kali ini. Dahh Chanyeol hyung."

Menirukan gaya ancaman Sehun, gadis ini sedikit bisa membuat Chanyeol percaya akan perkataannya.

"Kau...kau benar-benar lupa!!? Kok bisa??,sejak kapan???" Chanyeol bertanya serius pada Sehun sekarang.

"Entahlah...aku tidak tau, yang jelas ketika aku terbangun, semua sudah di luar kepalaku. Lagu, tari, tempat latihan, orng-orang, semua pokonya....

" Maksudnya???" Tanya Chanyeol lagi

"Bisa di simpulkan.....

Aku hilang ingatan



.........    

" HILANG INGATAAAAN???  MAKSUDNYA????

"Yaaa.... Begitulah, yang jelas aku tidak ingat. Aku tidur dan besok nya udah begini." Jawab Sehun pada temannya.

"Jadi kau terlambat ke Sekolah kemaren gara-gara ngak ingat???" Su Jin bertanya pada gadis di depannya itu.
"Yaa Shin Na kau kelewatan sekali..." Katanya lagi.

"Kok kelewatan sih? Apa yang salah...??" Sehun dengan mode gadisnya itu bertanya layaknya diri sendiri.

"Kau tak ingat sekolahmu sendiri, tapi kau bisa Dance begitu lincah di ruang Seni. Kan itu keterlaluan namanya, hahaha" Jawab Su Jin dengan gelak tawanya yang manis.

" ka... Kalau itu, aku giat belajar jadi ngak lupa deh hehehe...."

Trakkk

Dari arah belakang, ketua kelas berdiri menatap Shin Na yang tengah asik bicara dengan Su Jin. Tak lama menunggu, akhirnya dia memanggil Shin Na.

"Na Hyun-ssi... Wali kelas memanggil, datanglah ke kantor." Panggilnya dan sontak Sehun melirik ke belakang.

"Kok di panggil?? Apa aku punya sala......h??" Namun pas saat Sehun menatapnya, ada kejanggalan yang terlihat di wajah ketua kelas.

Wajahnya kok merah gitu???

Itulah yang terfikir oleh Sehun dan beranjak ke arah ketua kelas.

" oii ketua, kok wajah kamu merah gitu, sakit ya??? Dengan polosnya dan tidak nyadar klo dia saat ini seorang gadis, dia malah menyudukan wajahnya ke cowok itu.

"Ngak...ngak apa-apa kok, kamu di panggil untuk lomba kali." jawab Ketua kelas dan beralih pergi dengan wajah masih merah.

" Heii Shin Na Hyun, kamu ngak peka-peka ya.... Sudah berapa kali kau tolak dia. Ha...??? Dia itu malu dekat sama kamu gara-gara rasa sukanya, eh kamunya malah nyamperin tu si kyung min. Ck ck ck." Su Jin menyambung pembicaraan Shin Na yang sudah menghilang dengan ketua kelas.

"Eehhh gitu ya...., aku ngak nyadar. Hehe, " Balas Sehun yang baru sadar kalo gadis ini punya masalah cinta dengan kerua kelas itu.

Padahal ganteng...kok di tolak ya sama Shin Na??? Katanya dalam hati. Dan pergi ke kantor guru. Namun pada saat sampai di ruang kepala sekolah......

APAAAAAAAAAA!!!!!???????

APAAAN INIIIIIII

"Ngak mungkin, ngak mungkin aku pergi lomba pidato dengan teks sepanjang ini??????? Ini gila sumpahhhh"

Sehun benar-nenar terkejut mendapati teks setebal tumpukan koran di berikan kepala sekolah padanya. Pasalnya dia tidak mengetahui kalo gadis ini akan pergi lomba pidato ke Jeju, dia juga tidak mendapati kabar apapun dari Shin Na yang dianggapnya sekarang sedang bersenang-senag di Seoul sana.
Dia a
al dan emosi, jelas dia tidak bisa bicara banyak, groginya tinggi di depan  umum, dan sekarang dia hatus bicara dengan kalimat sebanyak ini?? Dia tidak terima.

Sehun berusaha me nelpon nomornya berharap Shin Na mengangkat, namun tidak ada jawaban apapun. Berulang kali dia menelpon namun tidak di angkat. Sms pun tidak di balas Shin Na, bantak kiriman lesan yang di berikan Sehun padanya.

Kau dimana?

Apa kau membaca pesanku?

Angkat telponku!!!

YA Shin Na Hyun.....!!!

Shin Na katanya kamu akan lomba pidato ya? Kok ngak bilang aku sih, ini teksnya panjang lo...

Aku tidak bisa ikut pidato. Kau angkatlah Telponku!!!! Jangan main mulu disana woi!!!

Kau gila.??!!! Aku tidak terima dengan hal ini!!! Emang itu tugasku apa?? YAAA....!!!!..

Kalimat itu baru terbaca oleh Shin Na ketika dia kembali ke Apartemennya. Wajahnya yang murung mulai mencolokkan chargernya dan menghidupkan kembali hpnya yang tadi habis batrai. Tubuh nya lelah karena seharian latihan berdua dengan Chanyeol. Karena penjelasan yang di berikan siang tadi, akhirnya Chanyeol mau menerima alasan Shin Na dan mengajaknya latihan privat. Sunggu menyusahkan.

Namun, suasana tidak seperti yang di inginkan. Baik Sehun ataupun Shin Na sedang mengalami kesusahan. Alhasil, tetesan air mata Shin Na meredakan permasalahan antara keduanya.

" sudahlah...berhenti menangis. Aku tidak menginginkan tangisanmu!!". Kata Sehun sambil menggaruk kepalanya.

" iya." balas Shin Na karena malu.
"Aku akan berusaha disini, jadi kamu juga harus berusaha keras ya Sehun-ssi!" ucap Shin Na lagi.

"Oke deh, asal kamu tidak nangis." balas Sehun.


........kosong....   


"Shin Na??" panggil Sehun.
"Apa??" jawab gadis itu.
"Kenapa panggilanmu Shin Na, bukan Na Hyun??" Tanya Sehun mengalihkan pembicaraan.

"Ooh, ngak tau! Tanya aja ayahku!!" Balas Shin Na cutek.

" Gitu ya? Oke.......

Trak...tap..  Tap

Suara di dalam Telepon hilang, hanya terdengar suara hentakan kaki yang sedang menuruni tangga. Entah apa yang di pikirkan Sehun, yang jelas dia benar-benar berniat untuk menanyakan panggilan nama itu pada ayahnya Shin Na. Sungguh membuat gadis itu terkejut.

"YAAAA SEHUN-SSI. Apa yang kau lakukan?? Kau benar-benar berniat menanyakannya???".
Namun kalimat itu tiak dijawab oleh Sehun dan hanya terdengar kalimat,,,,,

" Appa?? Kenapa panggilanku Shin Na?? Appa memberiku nama aneh-aneh saja,

"Sekarang kau baru sadar?? Dari dulu Appa bilang padamu panggil dirimu dengan Na Hyun, namun kamu malah manggil Shin Na. Sekarang kamu menyalahkan ayahmu???"
Balas Ayahnya dari sana.

One Month ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang