BAB 34

177K 14K 459
                                    

Andreas Rama Wijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andreas Rama Wijaya

Love dulu buat part ini ♥️

***

Afiqah berjalan masuk ke sekolah, kakinya melangkah menyusuri lorong sekolah. Ujian Nasional sudah selesai, namun masih ada beberapa hal yang dilakukan di sekolah seperti, keperluan ijazah dan rapot, mempersiapkan pesta kelulusan, informasi mendaftar kuliah, tambahan belajar untuk tes perguruan tinggi dan lain-lain.

Semenjak menikah dengan Arsena ia tidak terlalu memikirkan mau kemana nanti ia akan kuliah. Di satu sisi ia ingin karena teman-temannya juga pasti kuliah, namun di sisi lainnya ia tidak ingin mengingat Arsena sudah menanggung semua beban hidupnya. Pria itu juga tidak mempermasalahkan jalan apa yang ia pilih. Ia merasa sangat beruntung memiliki pria sebaik Arsena.

Afiqah berjalan dengan kaku, entah perasaan atau apa ia merasa orang-orang sedang memperhatikannya. Ia menyipitkan mata ketika banyak mata yang menatapnya aneh. Bahkan mereka berbisik seolah-olah membicarakannya. Oleh karena itu Afiqah melihat penampilannya dari atas sampai bawah, apakah ada yang salah. Namun semua nampak normal seperti biasanya. Jadi apa penyebab semua orang melihatnya dengan tatapan seperti itu.

Ketika Afiqah memasuki kelas juga beberapa anak menjauh darinya. Melihat keanehan itu, ia mendekati Dhea untuk bertanya. Afiqah duduk di samping Dhea tanpa melepas tas ransel di pundaknya. Lalu ia membisikkan kegelisahannya.

"Ada apa sih Dhe? Kok orang-orang ngeliatin aku aneh gitu. Ada yang salah sama baju aku?"

Dhea menatap Afiqah khawatir. Jujur ia tidak ingin mengatakan alasannya. Tapi ia kasian melihat Afiqah seperti ini, gadis itu pasti kebingungan. Namun seharusnya Afiqah sudah tahu mengingat berita itu tersebar di grup WA kelas semalam, sepertinya Afiqah tidak membuka pesan bahkan pesannya saja tidak di balas. Dengan memberanikan diri Dhea menjawab walau ia takut jika itu menyakiti Afiqah.

"Tapi kamu jangan marah ya?"

"Emang ada alasan aku buat marah?" Balas Afiqah semakin tak mengerti. Dhea hanya tertawa getir menanggapinya. Karena jika Afiqah tahu gadis itu akan kecewa.

"Kamu di gosipin udah nikah karena hamil di luar nikah sama pak polisi yang ganteng itu. Kalian melakukan kayak gituan di hotel berduaan." Mendengar itu tubuh Afiqah bergetar, napasnya sesak. Ia tidak menyangka jika ada orang yang membuat berita bodoh seperti itu. Tanpa sadar air matanya jatuh menahan kekesalan, apalagi melihat orang-orang yang menatapnya seakan dirinya bukan wanita baik-baik membuat hati Afiqah sakit. Siapa yang tega menyebarkan berita murahan seperti itu? Padahal selama ini Afiqah tidak pernah mencari musuh dengan siapapun.

"Kamu ngak apa-apa kan Fi?" Tanya Dhea melihat perubahan di wajah Afiqah yang menjadi pucat. Gadis itu mencoba untuk menghibur Afiqah.

"Siapa yang nyebarin berita ngak bener itu Dhe? Kamu tahu sendirikan aku nikah sama Mas Arse bukan karena itu."

ARSENA -Sejauh Bumi dan Matahari- Tersedia di GramediaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang