BAB 37

125K 10.1K 442
                                    

Love dulu buat part ini ♥️🥰

****

Arsena menghentikan motornya di salah satu penjual martabak di pinggir jalan. Seragam yang di kenakannya melekat erat di tubuhnya menarik perhatian orang-orang. Arsena tersenyum menyapa orang-orang di sekitarnya.

"Pak pesen martabak ketan manis satu."

"Tunggu sebentar ya pak banyak yang antri soalnya." Arsena mengangguk kemudian duduk di kursi. Sambil menunggu ia membuka ponselnya. Ternyata ada pesan dari Afiqah.

-Afiqah-
Mas udah sampai mana? Masih lama

-Arsena-

Ini baru ngantri

-Afiqah-
😫😴

-Arsena-

Sabar sayang..

-Afiqah-
Kalau lama bintang 3 loh...

-Arsena-

Wah jahat kamu

-Afiqah-
Biarin 😒

-Arsena-

Kamu tahu ngak dek, mas lagi halu nih...

Tanpa sadar Arsena tersenyum membaca kalimat yang ia tulis. Menyenangkan juga berkirim pesan sama sang istri. Ia seperti menjadi lebih muda dari usianya. Apalagi gombalin istri kecilnya itu.

-Afiqah-
Halu kenapa? Jangan macem-macem deh mas..

-Arsena-

Lagi banyangin kamu disini duduk berdua sama mas, sambil nunggu martabak..

-Afiqah-
Halu deh..

-Arsena-

Terus kita gandengan tangan sambil bercanda ria

-Afiqah-
Ih udah ah mas🙄... Jangan kebanyakan halu... Nanti di serobot antriannya baru tahu rasa.. awas aja kalau lama Afi kasih bintang 1 😑..

-Arsena-

Senyuman kamu itu loh dek indah bgt, udah kayak candu, bisa terbayang dari jauh..

-Afiqah-
Mas Arse udahhhhh Jangan gombal mulu

"Pak ini martabaknya." Suara tukang martabak membuat Arsena terkejut. Pria itu langsung memasukan ponselnya ke dalam saku. Kemudian Arsena menyerahkan uang untuk membayar martabak itu.

"Terima kasih."

****
Afiqah tersenyum membaca pesan dari Arsena. Ia tak menyangka jika pria itu bisa segombal itu. Ia jadi tidak sabar menanti Arsena pulang serta martabak ketan manis yang di bawa pria itu. Entah kenapa ia jadi ingin martabak itu.

Kemudian Afiqah mengganti Chanel TV. Sejak tadi ia hanya menonton dan bermain ponsel. Ia bingung mau apa, ia jadi membayangkan jika nanti ia tidak kuliah. Pasti kerjaannya cuma di rumah gabut seperti ini. Suara deru motor membuat Afiqah kegirangan, ia langsung loncat dari kursi menghampiri Arsena.

ARSENA -Sejauh Bumi dan Matahari- Tersedia di GramediaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang