BAB 57

87.3K 6.5K 288
                                    

Love dulu buat part ini ♥️♥️

Selamat membaca kesayanganku 💜😉

****
Selama aku masih di bumi. Berarti kau akan selalu ada di hati.
-
-
-

Arsena mendorong troli dengan Afiqah yang memeluk lengannya. Istirnya itu sibuk mencari sesuatu di ponselnya. Pakaian seragam mereka ternyata mencolok di mata orang-orang. Mereka menatap ke dua pasangan itu minat.

Namun ada beberapa yang menjelek-jelekkan bahkan menghina Afiqah yang dikiranya simpanan om-om. Mengingat Afiqah masih mengenakan seragam batik SMA. Dan juga tas ransel di punggungnya.

"Anak zaman sekarang ya. Pacarnya om-om demi bisa hidup Hedon."

"Bener banget, lihat aja barang yang di pakai anak itu mahal semua mulai dari tas, sepatu, ponsel dan jam tangan."

"Pasti cowoknya itu yang beliin. Apalagi polisi pasti banyak duit, Udah kelihatan banget."

Afiqah yang tadi tersenyum wajahnya jadi muram. Arsena tidak suka melihat itu. Ia menggenggam tangan Afiqah erat. Lalu menghampiri ibu-ibu itu. Afiqah tersentak ketika tahu Arsena mau ke arah ibu-ibu yang menggunjingnya.

"Mas mau ngapain." Arsena diam tidak menjawab.

Ketika sudah sampai, Arsena berdehem. Membuat ibu-ibu itu menoleh. Mereka kaget melihat pasangan yang mereka bicarakan menghampirinya.

"Selamat sore Ibu boleh saya ingatkan dari pada mulut ibu di gunakan untuk membully seseorang lebih baik ibu gunakan untuk beristigfar kepada Allah. Semoga kalian di sayang Allah." Setelah mengucapkan itu Arsena menarik tangan Afiqah untuk pergi. Ia hanya tidak diterima istrinya di buat menangis seperti itu.

"Jangan sedih." Bisik Arsena sambil menggenggam tangan Afiqah yang satunya. Afiqah tersenyum menerima kekuatan dari suaminya. Ia tidak menyangka jika Arsena sampai segitunya hanya untuk membelanya. Padahal tadi ia sedih sekali, apalagi ibu hamil itu perasaannya berubah-ubah.

"Selama Mas masih ada di bumi, percayalah Afi kamu selalu ada di hati. Itu artinya mas tidak akan membiarkan siapapun membuat orang yang berada di hati mas tersakiti." Afiqah tersenyum senang lalu memeluk Arsena erat.

"Sekarang kamu mau masak apa? Udah Nemu?" Tanya Arsena mencoba mengalihkan perhatian Afiqah agar tidak terus memikirkan hal yang tadi. Tangannya menepuk puncak kepala Afiqah yang tertutupi Kerudung.

"Paklay." Jawab Afiqah.

"Baiklah ayo kita cari bahan-bahannya." Arsena membaca resep yang Afiqah tunjukan untuk mengingat, ia agak lupa dengan masakan ini. Sudah lama sekali.

"Mas pernah masak ini?" Tanya Afiqah, entah kenapa ia ingin memasak ini.

"Pernah dulu." Mereka berjalan menuju tempat menjual sayuran dan bahan untuk memasak. Arsena yang memilih-milih.

"Dek kamu cari merica, cabai, sama bawang putih." Sedangkan Arsena mencari bahan untuk bumbunya seperti ati, bakso, bawang bombay, jagung yang kecil-kecil, sosis dan lain-lain. Ia juga membeli beberapa sayuran dan daging untuk persediaan di rumah.

"Siap captain!!" Seru Afiqah sambil hormat.

Setelah beberapa menit Afiqah datang membawa barang-barang yang Arsena sebutkan tadi. Lalu memasukkannya ke troli. Arsena tersenyum senang melihat Afiqah membawa barang yang ia minta benar.

"Mas bentar deh.."

"Apa lagi dek? Ada yang kurang?" Tanya Arsena.

"Bukan itu mas? Foto dulu yuk."

ARSENA -Sejauh Bumi dan Matahari- Tersedia di GramediaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang