Hari Senin, Wendy masih harus tetap ke kantor meskipun hari ini dia tidak ada jadwal bertemu dengan siapapun. Setelah kemarin mereka sukses dengan acara pernikahan Hayoung beserta suaminya, hari ini Wendy tentu tidak boleh melupakan janjinya untuk mentraktir makan siang anggota tim sebagai wujud kesuksesan mereka. Selalu seperti itu, makanya semua anggota yang bekerja di tempat wedding organizer milik Wendy selalu merasa betah dan tidak pernah ada keinginan untuk resign.
Baru saja Shon Wendy datang ke kantor, dia sudah dihadang oleh Kang Seulgi yang katanya memiliki urusan dengan Wendy. Wanita itu bilang, ada yang harus mereka bicarakan. Dan ini sangat penting karena menyangkut bisnisnya.
"Kemaren gue abis ketemu klien, Wen," beritahu Seulgi sekaligus membuka pembicaraan diantara mereka berdua.
"Heem, terus?"
"Mereka nanya kenapa kita gak kasih fasilitas dokumentasi juga."
Wendy mengerutkan kening, agak bingung harus bereaksi seperti apa.
Untuk saat ini, dia memang tidak menyediakan fasilitas dokumentasi untuk paket wedding yang disediakan oleh perusahaannya. Bukan karena dia tidak ingin, melainkan karena dirinya belum menemukan partner mana yang cocok untuk diajak bekerja sama. Dulu pernah, namun tidak bertahan lama karena pihak penyedia jasa sana yang tidak bisa menjaga kerja sama.
"Gue saranin sih kita ikutin apa mau klien, mungkin gue bisa nanya Jimin, siapa tau dia punya kenalan yang punya studio-studio gitu. Kalo emang bagus, mungkin bisa sekalian kerja sama. Lumayan juga kan."
Wendy tampak berpikir sejenak.
Dia menyetujui saran Seulgi untuk memuaskan klien juga. Sesuai dengan mottonya, bahwa kepuasan klien ada hal yang sangat penting untuknya.
"Nanti gue juga bakal cari deh mungkin ada kenalan gue yang tau penyedia jasa dokumentasi gitu," balas Wendy.
Seulgi menganggukan kepalanya, "kalo si Suga Suga itu orangnya ramah, harusnya lo bisa ajak dia, Wen. PH nya dia siapa tau bisa produksi video nikahan. Kan kemarin lo ngisi acara bareng dia. Pasti udah kenalan kan?"
Mengingat Min Suga, entah kenapa Wendy merasakan pipinya merona. Setiap kali melihat postingan instagram pria sipit itu-atau apapun yang berhubungan dengannya, Wendy selalu merasa malu. Dia selalu teringat bagaimana sikap lembut Min Suga padanya. Pria itu sangat baik dan ramah. Dia memperlakukan Wendy sebagaimana seorang pria memperlakukan kekasihnya. Dan Wendy suka itu.
"Seul, lo bilang Suga itu jutek," ujar Wendy.
"Loh, emang iya. Dulu suami gue pernah bikin video klip sama PH nya Suga. Bagus sih kerjaannya, tapi males ah. Jutek gitu. Gak ada senyumnya dikiiiit aja," jelas Seulgi.
Wendy terkekeh kecil, dia berucap dengan suara sangat pelan,"dia nggak gitu ah sama gue."
Karena sikap Suga yang begitu baik kepadanya, Wendy mendadak kepikiran bagaimana kalau dia menghubungi Suga saja? Mungkin pria itu bisa membantu-sekalian modus.
Setelah Kang Seulgi pamit untuk melakukan pekerjaannya, Wendy mengambil ponsel dan mencoba untuk menghubungi Min Suga.
Sebenarnya, dia bisa saja menelpon pria itu semaunya. Suga selalu bilang bahwa dia akan menjadi teman baik untuk Wendy. Dia bersedia kapanpun Wendy menghubunginya.
Namun gadis itu takut menganggu. Ini hari senin dan Suga pasti akan sangat sibuk sekali. Jadi Wendy memutuskan untuk mengirim pesan saja. Semoga Suga bisa membalas dengan cepat.
Hari ini km sibuk? Ketemu yuk...
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] La Amante - wendy x suga
FanfictionShon Wendy memang bodoh tapi tidak setolol Min Suga.