Shon Wendy mengangguk. Masih ada sedikit rasa ragu dalam hatinya, namun ia tidak mampu untuk menolak. Dia sudah tergoda akan keindahan Tuhan dalam bentuk pria tampan bernama Min Suga itu.
Dalam waktu sekian puluh detik, Shon Wendy sudah bisa merasakan kedua telapak tangan lebar milik Suga yang menangkup pipinya. Jarak diantara mereka juga begitu dekat. Dia bahkan sampai memejamkan mata karena terlena oleh hembusan napas hangat pria bermata sipit itu.
Tidak perlu menunggu lama lagi, Suga mendaratkan bibirnya di atas bibir merah Wendy. Beberapa detik pertama, pria itu membiarkan bibirnya menempel. Dia ingin melihat bagaimana reaksi Wendy. Dan yang didapat adalah tubuh Wendy sedikit menegang, tangannya meremas pakaian yang dikenakan oleh Suga.
Mencoba merilekskan perempuan di hadapannya, Suga menjalankan tangannya ke arah punggung Wendy. Dielusnya punggung berbalut leather jacket berwarna hitam itu sampai akhirnya Wendy sedikit lebih tenang.
Suga menyunggingkan senyum puas. Dia kemudian mulai menggerakan bibir dan lidahnya menggoda Shon Wendy.
Sumpah demi apapun, rasanya nikmat sekali. Sesuai dengan apa yang dia bayangkan sejak melihat Wendy di depan ruang tunggu perusahaan.
Sama seperti biasanya, hari ini Wendy cantik sekali. Dia selalu punya cara untuk membuat penampilannya berbeda dengan hari kemarin. Apapun jenis pakaian yang digunakan oleh gadis cantik itu, dia selalu terlihat memukau. Dia pandai memantaskan diri. Oleh karena itulah Suga begitu mudah tergoda oleh Wendy.
Entah bagaimana ceritanya, hanya dengan knitted wear tipis berwarna putih--yang sedikit mencetak pakaian dalamnya, serta leather jacket berwarna hitam dan celana panjang hitam yang dipadukan dengan ankle boots, dia terlihat seksi sekali.
"Hmmmhhh...."
Shit. Shit. Shit.
Suga mengumpat kasar dalam hati saat mendengar erangan keluar dari mulut perempuan cantik itu. Suara indah itu membuat Suga semakin berani. Lidahnya semakin dalam mengeksplor mulut pasangannya. Juga kedua tangan yang tak bisa diam. Dia mengelus punggung Wendy untuk lagi-lagi menggoda, kemudian beralih menangkup pipinya sampai akhirnya dia tersenyum puas karena kedua tangan Wendy sudah melingkar di lehernya.
Sejenak, Suga melepaskan ciuman mereka. Dia menatap wajah Wendy yang sudah merona malu. Napas gadis itu juga terengah. Dan jangan lupakan lipcream di bibirnya yang sudah berantakan.
"Suga," panggil Wendy pelan.
Suga memberikan satu kecupan pendek sebelum wajahnya kembali menjauh.
Suga berniat untuk berhenti. Satu kali sudah cukup. Dia memang belum puas, namun kalau diteruskan dia tidak yakin dia bisa berhenti lagi nantinya.
"Hmmm?" Balas pria itu.
Dia menatap Wendy dengan senyum geli. Tangannya bergerak untuk mengusap bibir Wendy, menghapus lipcreamnya yang keluar dari garis bibir. Akan tetapi, pergerakan Suga terhenti karena tangan Wendy menangkap pergelangan tangannya. Menahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] La Amante - wendy x suga
FanfictionShon Wendy memang bodoh tapi tidak setolol Min Suga.