sebelas

3.1K 332 78
                                    

Semua sudah sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua sudah sempurna. Apartemen Shon Wendy terlihat sangat rapi, lagipun dia hanya tinggal sendirian tidak ada yang membuatnya berantakan. Makan malam juga sudah tertata rapi di meja makan kecil dengan dua buah kursi saling berhadapan. Penambahan hiasan-hiasan kecil juga sudah.

Beberapa saat lalu, Min Suga mengabari kalau pria itu sedang dalam perjalanan menuju kediamannya. Bahagia sekali hati Wendy. Dirinya jadi makin berdebar membayangkan kalau beberapa waktu lagi seorang pria tampan yang sudah mencuri ciumannya akan datang. Tunggu itu salah, Suga tidak mencuri tapi dia menawarkan kenikmatan itu pada Wendy.

Kedua pipinya merona tiap mengingat basah dan hangatnya bibir keduanya yang beradu. Tadi juga, ketika Suga datang ke kantornya. Dia tampan sekali, dengan kemeja flanel dari brand Patagonia. Salah satu brand yang memiliki kampanye sustainable fashion atau ramah lingkungan, Wendy familiar hanya sekali lihat karena tempo lalu dia juga membeli beberapa outfit untuk Papa, Mama, dan dirinya sendiri.

Untuk menyambut kedatangan Suga yang katanya setuju menghabiskan makan malam bersama. Jadi sebelum pulang Wendy menyempatkan diri berbelanja bahan makanan, beberapa cemilan dan minuman beralkohor dan non alkohol. Dia tidak tahu Suga suka minum atau tidak, siapkan saja dulu sebagai persediaan.

Bel apartemen yang ditunggupun akhirnya berbunyi. Wendy mematut diri di depan cermin yang tertempel pada lemari yang menjadi sekat antara dapur dan ruang tamu, lalu ia berlari kecil menuju pintu.

"Selamat datang, Suga-"

Astaga. Wendy mematung mendapati seorang pria dengan balutan turtle neck hitam dilapis coat senada sedang mengacak rambutnya. Siapa yang sudah mengirim malaikat di depan pintu unit apartemennya??

"Hai, Wen. Di luar hujan," dia menyunggingkan senyum semanis gula. "Buat kamu," ucapnya memperlihatkan sebuket bunga digenggamannya.

Mata Wendy mengerjap lucu. "Oooh, kamu basah Suga" Katanya, "masuk dulu."

Gadis cantik itu mempersilahkan tamunya masuk, "duduk Suga, aku ambil handuk buat kamu." Lalu dia bergegas menuju kamar untuk mengambil handuk baru. Tidak sampai 1 menit Wendy sudah kembali.

"Makasih," ujar Suga menerima handuk putih itu. "Ini Wen buat kamu," katanya lagi menyodorkan sebuket bunga lily putih yang segar.

Wendy menerimanya dengan senyum tertahan sambil menggigit bibir bawahnya. "Terimakasih. Aku masukin ini dulu ke vas," izinnya, kali ini Wendy pergi ke dapur. Kebetulan, dia punya vas bunga yang menganggur.

Setelah selesai dengan bunga dan vas yang sekarang dia letakan di rak susun yang merupakan furniture hias. Shon Wendy bergabung bersama tamunya di atas sofa. "Kenapa kamu kehujanan?"

Suga masih sibuk mengusap rambutnya yang setengah basah dengan handuk. "Sebelum naik ke unit kamu, aku lihat di seberang ada toko bunga. Aku emang bingung mau bawain kamu apa, kebetulan liat jadi ke sana dulu."

[M] La Amante - wendy x sugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang