[M] La Amante - wendy x suga

tiga

Terhitung sudah satu minggu lebih empat hari dari pertemuan terakhir Wendy dan Suga kala itu. Sampai detik ini, Suga belum juga memberikan kepastian jawaban mengenai ajakan Wendy untuk melakukan kerja sama. Dia bisa sebenarnya. Tetapi dia masih ingin main-main. Dia ingin melihat seberapa besar keinginan dan usaha Wendy untuk melakukan kerja sama dengannya.

Tentu Suga tidak lagi ragu untuk membuat hubungan kerja sama antara PH miliknya dengan Wedding Organizer milik Wendy. Hampir semua orang yang hendak menikah di ibukota mengetahui dengan jelas bagaimana servis bagus yang diberikan oleh Wen's WO. Tim mereka hampir tidak pernah mengecewakan. Baik dari tata busana, tata rias, dekorasi, maupun rekomendasi catering. Suga bahkan kagum saat mengetahui bahwa pencetus dan pendiri WO terkenal itu masih berusia di bawahnya. Dia perempuan, dan pertama kali nekat mendirikan perusahaan bisnis di usia 18.

Di mata Min Suga, Wendy benar-benar wanita yang luar biasa dengan fisik yang memikat dan manner yang hampir sempurna. Selain wajahnya yang cantik, kulitnya yang putih bersih dan cerah, serta bentuk tubuhnya yang aduhai, dia juga punya kepribadian bagus yang membuat siapapun akan terkesan. Sikapnya begitu manis. Pun dengan cara dia memperlakukan orang lain. Pertama kali melihat wajah Wendy, Suga mengaku kalau dia memang langsung tertarik. Apalagi, setelah mendengar gadis itu berbicara dan berinteraksi dengan orang lain. Rasa penasaran dalam diri Suga semakin meluap-luap.

Kalau dibandingkan dengan perempuan-perempuan yang pernah  dekat dengan Suga sebelumnya, Wendy jelas jauh lebih unggul. Dibandingkan dengan Adora pun, dia tetap menjadi pemenang. Dari segi apapun, Wendy seperti memiliki nilai tersendiri. Kadang Suga berpikir, Wendy mungkin saja bisa mendapatkan barang apapun yang ia inginkan di dunia ini tanpa campur tangan seorang lelaki. Dia tidak perlu mengemis untuk memiliki barang branded dan limited edition. Dia tidak perlu izin untuk menggunakan uangnya. Di punya kekayaan yang berlimpah, dan itu semua adalah miliknya sendiri.

Meskipun Suga akui, bahwa pendapatan dan kekayaannya jelas lebih tinggi dibanding gadis Shon itu. Apalagi banyak perusaan komersil dalam negeri sudah lama menanti kontrak kerja iklan yang tinggal dibubuhi tanda tangan.

Setelah hari Senin yang berakhir canggung itu, Suga dan Wendy tetap sering berhubungan via chat untuk membicarakan hal-hal yang tidak terlalu penting. Sepertinya, Wendy pun ingin segera menagih jawaban Suga atas tawarannya waktu itu. Namun Suga selalu mengulur waktu. Ada beberapa alasan yang tidak bisa ia ungkapkan begitu saja.

Kembali mengingat kejadian di hari yang cerah itu, Suga mengulum senyum. Masih jelas di bayangannya bagaimana Wendy yang merona malu setelah anak kecil menyebalkan bernama Jiyoon itu digendong oleh Papanya dan dibawa pergi. Park Jimin, selaku papanya Jiyoon meminta maaf kepada Wendy dan juga Suga atas kecerobohannya karena tidak mengecek penutup botol minum Jiyoon dengan baik. Dia juga menyesal karena telah menganggu acara kencan Suga dan Wendy. Begitupun dengan Jiyoon yang meminta maaf pada keduanya dengan suara parau. Suga tersenyum lagi. Dia begitu kagum karena anak sekecil Jiyoon sudah diajarkan untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan yang diperbuatnya.

Setelah itu, Wendy kemudian sibuk dengan kemejanya. Untungnya, Jiyoon menumpahkan air putih sehingga Wendy tidak merasa lengket. Hanya saja, pakaian berbahan chiffon tipis itu mencetak jelas warna dalaman Wendy. Dan Wendy benar-benar malu karena mata Suga tak lepas memandangnya.

Oh ayolah. Mereka berdua sudah sama-sama dewasa. Bukan tidak mungkin kalau....

Tidak, tidak. Hapuskan pikiran kotor itu.

Lamunan Suga terinterupsi saat dia mendengar pintu ruangan pribadinya diketuk beberapa kali. Suga melirik jam sekilas, berpikir mungkin itu adalah salah satu karyawannya yang datang untuk memberikan laporan mengenai progress video campaign yang diminta oleh Kim Jennie. Namun dugaannya salah karena ternyata yang datang adalah Kim Taehyung. Sudah jelas, dia pasti akan mengganggu Suga.