dua puluh tujuh (new chapter)

1.7K 265 86
                                    

"Bye, Jiyoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bye, Jiyoon. Hati-hati ya, pulangnya," kata Wendy melambaikan tangan.

Bocah berkaus kuning yang berada di gandengan Ibunya itu menganggukan kepala sebelum dia ikut mengangkat tangan dan melambaikannya ke arah Wendy. Senyum manisnya terbit, merasa bahagia karena dia baru saja dihadiahi sekantung makanan ringan dari rekan kerja Bundanya itu.

Selepas Jiyoon dan Seulgi menghilang dari pandangan, Wendy kembali duduk di atas kursi kerjanya dan menatap calendar yang ditaruh bersampingan dengan foto keluarganya.

Pikiran Wendy kembali mengingat Suga. Menghitung berapa kali mereka bercinta tanpa menggunakan pengaman. Wendy mengaku, dia memang lebih suka dan merasa lebih puas jika Suga melakukannya tanpa pengaman. Segala kemungkinan terburuk itu selalu lenyap dari otaknya kala dia dan Suga melakukannya. Hilang digeser oleh kenikmatan tiada banding yang Suga berikan pada dirinya.

Sejujurnya, pikiran Wendy juga mengarah kesana. Kepada kemungkinan bahwa akan ada sesuatu yang tumbuh apabila dia dan Suga terus melakukan hubungan tanpa ada pelindung. Tapi dia sendiri tidak bisa menolak. Jangan salahkan Wendy, karena dia tidak punya kekuatan untuk berkata tidak pada semua hal nikmat yang Suga tawarkan padanya. Tidak juga menyalahkan Suga. Karena Wendy pun sama-sama menginginkannya. Wendy terbuai oleh kenikmatan duniawi tersebut.

Untuk menjawab rasa penasarannya, tadi siang Wendy sudah membeli lima buah testpack dengan merk yang berbeda. Itulah kenapa, dia masih bertahan di kantor padahal Seulgi sudah pamit pulang terlebih dahulu. Jam kerjapun sudah berakhir, langit mulai menggelap. Hanya ada Wendy di lantai tiga, serta para pekerja di lantai bawah yang memang selalu stay sampai malam. Beberapa kadang sampai menginap karena loading barang untuk dekorasi selalu dilakukan pada malam hari.

Di sisi lain, Wendy juga bingung. Apakah dia harus bilang pada Suga? Atau dia lakukan saja sendirian, lalu bilang pada Suga setelah dia melihat hasilnya?

Dengan perasaan berdebar, Wendy memutuskan untuk mencobanya besok pagi. Dia mungkin tidak bisa langsung mengatakan pada Suga karena dia sendiri tahu bahwa kekasih hatinya itu tengah sibuk. Terakhir kali mereka bercinta adalah setelah pernikahan Hoseok dan Moonbyul waktu itu. Setelahnya, Suga tidak pernah menemui Wendy lagi. Mereka hanya berkabar melalui video call ataupun chat melalui aplikasi.

Perempuan cantik itu lantas memasukan kelima testpack yang dibelinya ke dalam tas. Dia memutuskan untuk pulang.

Pagi hari kemudian datang begitu cepat. Sejak membuka matanya pada pukul 6 pagi, yang membayangi pikiran Wendy adalah mengenai hasil yang akan didapatnya setelah dia mencoba alat test kehamilan tersebut. Mendadak dia menjadi ragu sekaligus takut.

Wendy yakin Suga pasti akan menerima apabila hasil yang dia dapatkan adalah dua garis. Sejak Suga memutuskan untuk bercinta tanpa pengaman, itu artinya Suga sudah siap apabila sesuatu terjadi pada Wendy. Hal itu juga diartikan oleh Wendy sebagai tanda bahwa Suga serius padanya. Mungkin, yang akan menjadi masalah adalah bagaimana cara Wendy mengatakan pada Mama dan Papa.

[M] La Amante - wendy x sugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang