Begitu masuk ke dalam Mercedes Benz hitam yang dikendarai Min Suga malam ini, Wendy dengan jelas dapat mencium aroma mewah yang menarik perhatian. Perpaduan wangi citrus yang segar namun agak mencolok dengan grapefruit serta pepper yang unik dan khas membuat Wendy hampir mabuk kepayang. Apalagi, saat dia tahu bahwa sumber wangi tersebut berasal dari tubuh seorang pria yang duduk di sampingnya. Pria tampan dengan balutan kemeja hitam dan celana berwarna senada. Jangan lupakan rambutnya yang dia sisir rapih, memberikan kesan lain dari sosok Min Suga yang beberapa kali ini selalu bertemu Wendy dalam keadaan rambut berantakan dan pakaian seadanya.
"Hai, nunggu lama?" Tanya Suga pada gadis dengan balutan dress A-Line berwarna merah marun itu.
Wendy menggeleng pelan, "nggak kok."
Kemudian hening menyelimuti mereka berdua. Mobil Suga melaju dengan pelan meninggalkan lobby apartemen tempat tinggal Shon Wendy.
Berkali-kali, Wendy melirik ke arah pria yang tengah fokus menyetir mobilnya itu. Apakah Wendy sudah pernah bilang kalau Suga beribu-ribu kali lipat lebih memesona kalau dia tengah mengendarai Mercedes Benz-nya? Gambaran Min Suga sebagai pria paling keren yang sukses dan mapan di usia muda itu benar-benar diperlihatkan dari bagaimana cara dia berkendara. Ah, Wendy sudah benar-benar jatuh pada pesona pria berkulit putih pucat itu.
"Kamu nggak lagi diet kan, Wen?" Tanya Suga setelah hampir lima menit hening menyelimuti kedua insan itu.
Wendy menggelengkan kepalanya, "nggak kok. Kenapa?"
"Mmm.. kamu kelihatan kurus."
"Hahaha," Wendy tertawa kecil, "enggak kok. Aku masih berlemak terutama di bagian pipi. Kadang kalau setelah makan, aku bakal kelihatan bengkak banget," katanya.
"Kamu nggak kelihatan berlemak, Wen. Kamu ideal. Mmm, maksudku... kamu.. kamu cantik banget."
Min Suga merutuki mulutnya yang dengan kurang ajar membicarakan berat badan dengan seorang perempuan. Harusnya dia tahu kalau beberapa perempuan memang sangat sensitif terhadap berat badan. Memang dasar bodoh. Tolol. Tapi dia tidak berbohong tentang ucapannya bahwa Wendy sangat cantik. Tubuh Wendy terlihat ideal, dan juga... seksi menggoda.
"Makasih pujiannya," ujar Wendy malu-malu.
Dia menggigit bibir agar tidak tersenyum terlalu lebar. Tak bisa dibohongi bahwa dia senang sekali mendengar pujian yang keluar dari mulut Min Suga.
Ya, Suga bilang dia cantik.
Baru kali ini Wendy merasa sangat tersanjung dipuji hanya dengan kata cantik. Padahal sebelum Suga, ada pria-pria lain yang memuji wajahnya cantik. Tapi dia tidak semerona ini.
Suga membawa Wendy ke sebuah restauran terkenal di Ibukota. Begitu mobilnya sudah terparkir dengan semestinya, pria itu buru-buru turun dan membukakan pintu untuk Wendy. Tangannya terulur, bermaksud agar Wendy meraihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] La Amante - wendy x suga
FanfictionShon Wendy memang bodoh tapi tidak setolol Min Suga.