Dalam satu minggu terakhir, hampir setiap malam Min Suga datang ke tempat Wendy untuk menginap. Katanya, ada rindu yang menggebu dalam dirinya dan hanya bisa terobati kalau sudah berjumpa langsung dengan perempuan cantik itu.
Tiap kali mendengar Suga mengungkapkan alasannya menginap, Wendy tidak pernah absen merona dan merasakan pipinya memerah. Ada perasaan menyenangkan dalam dirinya yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Perasaan seperti sangat diinginkan oleh pria itu--perasaan bahagia karena dia selalu menjadi tempat pulang bagi Min Suga.
"Nanti kamu selesai kerja jam berapa?" Tanya Suga begitu dia selesai dengan sarapan buatan Wendy.
Semalam, Suga memang datang ke apartemen Wendy untuk menginap. Dan si perempuan pemilik apartemen tersebut tentu tidak bisa menolak keinginan si pria. Apalagi dengan bujuk rayu semanis madu yang tentu saja membuat Wendy mabuk kepayang. Lagi-lagi jatuh di pelukan pria penyuka warna monokrom itu.
"Kayak biasa kok," balas Wendy, "kamu jadi antar ke rumah Mama kan?"
Suga menganggukan kepalanya, "jadi dong, sayang."
Seperti apa yang pernah dikatakan waktu itu, Suga akan mengantar Wendy pulang ke rumah orang tuanya. Kebetulan, akhir minggu ini Mama meminta anak bungsunya untuk pulang karena Papa akan ke luar negeri untuk urusan pekerjaan.
"Mana tas pakaian kamu? Biar aku bawain ke mobil sekalian," ujar Suga.
Suga memang tidak pernah mengatakan secara langsung pada Wendy mengenai hubungan mereka berdua. Tapi mengingat segala hal yang pernah mereka lakukan, membuat Wendy paham bahwa hubungan mereka tidak harus diungkapkan dengan kata-kata. Wendy sudah cukup dewasa untuk memahami hal-hal demikian. Semua perlakuan manis Suga padanya sudah cukup mewakili.
Apalagi dengan keinginan Suga bertemu dengan kedua orang tua Wendy, segala hal indah mengenai hubungan antara pria dan wanita itu terus berputar membayangi pikiran Wendy. Rasanya dia sudah tidak sabar untuk sampai pada hari dimana hubungan mereka naik hingga ke level tertinggi.
"Semangat ya kerjanya, sayang. Nanti sore aku jemput, kita ketemu Mama Papa kamu," kata Suga.
Kalau biasanya pria itu akan menyemangati hanya dengan sebuah kalimat, kali ini dia memajukan tubuh dan memberi kecupan hangat di kening Wendy. Lagi dan lagi, Wendy selalu melayang akan perlakuan manis Suga padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] La Amante - wendy x suga
FanfictionShon Wendy memang bodoh tapi tidak setolol Min Suga.