Minju sedang dalam perjalanan sekarang. Gadis manis dengan t-shirt polos berwarna coklat susu dipadu rok flare senada itu membenarkan letak tas ransel di punggungnya.
Dia berjalan dengan langkah yang cukup cepat sambil memainkan ponselnya. Untuk berkabar bahwa Minju sedang menuju pintu keluar Bandara. Orang itu pasti sudah menunggu dirinya beberapa lama.
"Kak!"
Minju melambaikan tangan.
Dia sedikit berlari. Seperti biasa pelukan hangat serta ciuman sayang di kening dia dapatkan dari kakaknya--Min Suga.
"Dek, kamu bener-bener...," bisik Suga disertai helaan napasnya.
Pelukan singkat mereka kemudian terlepas. "Jangan disini, kak. Ayok pergi," kata Minju.
Gadis itu membenarkan letak kacamata kakaknya. Sebelum dia tarik Suga untuk berjalan bersama.
Tentu saja. Banyak hal yang akan mereka bahas setelah ini. Minju tidak sabar untuk segera--ah sudahlah.
Pasangan adik dan kakak itupun sudah dalam perjalanan. Menuju apartemen Suga karena Minju tidak berkabar bahwa dia pulang pada Mama dan Papa. Berat sebenarnya untuk tidak jujur pada kedua orang tuanya. Namun Minju juga tidak ingin masalah Suga kali ini diketahui dulu oleh Mama dan Papa. Itu nanti bagian Suga untuk mengatakannya.
Perjalanan mereka terasa berbeda dari biasanya. Karena yang sudah-sudah, bila Suga menjemput Minju dia akan menuruti beribu permintaan si adik yang baru pulang dari negeri seberang.
Kali ini, Suga yang memang biasanya diam tidak bersuara sama sekali ketika Minju yang rewel juga hanya diam saja. Padahal anak itu tidak mungkin tak meminta setidak-tidaknya segelas minuman boba.
Dan begitu mereka sampai di basement tempat tinggal Suga, keduanya tidak langsung keluar dari dalam mobil. Mesin mobil pun belum dimatikan selepas satu lontaran pertanyaan dari Kim Minju.
"Sekarang Kak Suga mau gimana?"
Minju memandangi raut dingin milik kakaknya. Dari sana, Minju bisa tahu bahwa Suga sedang kebingungan. Wajah kusutnya serta bekas luka samar disana membuat Minju makin bersimpati.
Hatinya ikut sakit. Pun dia bingung bagaimana kakaknya bisa menjadi seorang pria brengsek.
Dia hanya tidak menyangka saja bila memang itu adalah sebuah kebenaran.
"Kakak gak tahu."
"Kak Suga bisa cari tahu, kak," sahut Minju. "Kakak gak bisa diem gini!!"
Suga memang sudah jujur akan beberapa hal. Dia menceritakan akar permasalahan yang telah membuat dua sahabat baiknya sendiri melayangkan beberapa bogem mentah padanya.
Mereka menghajar Suga. Juga menjauhinya. Menjaga jarak walaupun Taehyung tidak mengambil keputusan seperti Jung Hoseok.
"Bingung, Dek. Gimana kalo semua itu cuma penipuan?" Kata Suga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] La Amante - wendy x suga
FanfictionShon Wendy memang bodoh tapi tidak setolol Min Suga.