Di malam yang cukup dingin itu. Entah kenapa tapi Adora memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar kawasan tempat tinggalnya. Dia menelusuri jalanan yang masih ramai pada pukul 7.
Adora tinggal di tengah kota. Makanya dia dengan mudah menemukan jajaran toko-toko kelontong serta tenda-tenda penjual makanan. Aroma dari bumbu yang tengah di masak di atas tungku pun tak luput melewati indera penciumannya. Mungkin membeli beberapa camilan akan menambah mood baik untuk Adora.
Selesai mengisi perut dengan camilan serta minuman hangat. Gadis dengan balutan hoodie serta boyfriend jeans sebagai pakaian andalannya melanjutkan langkah. Kali ini, mata bulat Adora memperhatikan beberapa neon box yang tertempel, salah satu yang memiliki warna biru serta putih jadi fokus perhatiannya.
Ia tersenyum kecil lalu melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam salah satu bangunan ruko--yang menjadikan neon box biru putih tadi sebagai papan iklan mereka.
Bangunan tersebut merupakan sebuah game center. Tempat bagi kaum dominasi muda menghabiskan waktu serta uang mereka. Mesin-mesin game arcade berjajar rapi begitu gadis itu melewati pintu masuk, banyak jenis permainan yang bisa jadi pilihan. Suasana di dalam game center tidak cukup ramai namun tidak juga sepi.
Mendadak ketenangan di hati Adora bercampur rasa rindu. Suara berisik dari berbagai macam peralatan game tak mengganggu telinganya. Dia menarik napas kemudian di hembuskan, ternyata masih berat. Adora mulai meraba perasaannya. Ada kekosongan disatu titik di dalam hatinya. Pernah ada kehangatan dan kegembiraan ketika dia dan Dowoon sering menghabiskan waktu disini.
Ah--tepat sekali.
Sejak pergi meninggalkan kediamannya, memang Adora sedang mengulang aktivitas ketika dirinya masih punya kekasih dulu. Kencan sederhana bersama Yoon Dowoon.
Dulu, karena Dowoon jarang punya waktu luang, begitu ada kesempatan mereka memilih menghabiskan kebersamaan dengan jalan-jalan kecil, jajan di pinggir jalan, dan berada di game center ini sampai keduanya merasa puas. Kemudian ditutup perpisahan di lobby apartemen dengan sebuah kecupan manis.
Walaupun Dowoon adalah orang dari kalangan atas, dia tidak pernah menolak jika Adora ingin ini itu. Sekalipun membeli beraneka ragam makanan di pinggir jalan pun tidak dia permasalahkan, padahal Adora tahu kalau Dowoon dan keluarga tidak pernah melakukannya. Mungkin terlintas pikiran pun adalah hal yang tidak mungkin. Oleh sebab itu, tuntutan Dowoon mengenai ini dan itu untuk dirinya, Adora anggap impas.
Setelah membeli beberapa koin. Adora duduk di salah satu mesin game arcade dengan jenis permainan bertarung. Lagi-lagi Adora mengingat Yoon Dowoon. Masih membekas betul bagaimana persaingan seru diantara mereka, tawa lepas Dowoon menjadi favorit Adora kala itu, mungkin juga sampai sekarang.
"Minggir!"
Permainan yang belum sempat dimulai Adora terinterupsi oleh seorang laki-laki dewasa. Dia berbadan besar, pakaiannya sedikit berantakan, dan sepertinya dia mungkin agak mabuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] La Amante - wendy x suga
FanfictionShon Wendy memang bodoh tapi tidak setolol Min Suga.