Chapter 22

703 95 44
                                    

Jinyoung menatap datar lelaki di depannya, dalam hati merutuki siapapun yang membuat lelaki ini mau berinvestasi di perusahaannya.

"berhenti menatapku seperti itu Bae Jinyoung"

"apa alasanmu sebenarnya?"

"alasan apa?"

"kenapa mendadak mau berinvest di perusahaanku? Dan siapa yang menawarimu hal ini?"

"appamu"

"siapa?"

"appamu, dia datang kemari pagi-pagi sekali bahkan aku baru duduk di kursiku"

"jangan bercanda mana mungkin dia-"

"appamu tidak seburuk itu Jin, untuk kali ini percaya padaku"

"bagaimana aku bisa percaya jika sikapnya berubah-ubah seperti itu?"

"dia terpaksa melakukannya, aku dan mendiang noona tau hal itu"

"apa maksudmu?"

"apa kau sudah tau jika kecelakaan noona sebenarnya di sabotase?"

"ya aku tau, jangan katakan jika-"

"bukan appamu"

"lalu siapa?"

"istri keduanya dan mertuamu, aku mendengarnya saat wanita itu menghubungi seseorang untuk mencelakai noona tapi aku terlambat menolongnya"

"jelaskan lebih detail Daniel"

"aku bukan orang yang bisa menjelaskan hal ini, appamu melarangku melakukannya sampai dia bisa mendapatkan semua bukti dan pekerjaannya selesai"

"tapi kau mendengarnya"

"aku memang mendengarnya tapi aku tidak memiliki buktinya, kita tidak bisa berbuat lebih banyak kecuali kita memiliki bukti. Aku bersedia menjadi saksi jika semua bukti sudah di dapatkan, kita akan mengadili mereka segera"

"lalu.. Apa yang terjadi setelah kau mendengar hal itu sebenarnya?"

"aku mencoba menyusulnya ke tempat pemotretan, noona menjadi model kosmetik perusahaan Seongwoo tapi aku terlambat dan dia sudah pulang. Aku mengejarnya dan mencoba menghubunginya tapi tidak bisa sampai akhirnya.. Kecelakaan itu terjadi, tepat di depan mobilku. Mobilnya menabrak pembatas jalan sangat keras dan berguling beberapa kali sebelum meledak, aku berusaha untuk mengeluarkannya dari mobil tapi sebelum aku berhasil mendekati mobil ledakan kedua sudah lebih dulu terjadi. Maafkan aku terlambat menolongnya.."

Jinyoung tak bergeming, netranya menatap sekitar dengan liar. Mencoba menahan buliran air mata yang akan jatuh, Daniel yang melihat itu menghela nafas dan menghadapkan laptopnya pada Jinyoung.

"aku ada rekaman kejadian itu jika kau ingin melihatnya, kecelakaannya terekam di CCTV mobilku"

Jinyoung memberanikan diri memutar video itu dan air matanya mengalir, menatap nanar layar datar itu yang tengah menampilkan mobil kekasihnya berguling dan meledak dengan begitu dahsyat.

"ya Tuhan.."

"appamu memintaku menunjukkan ini padamu jika kau kemari tapi dia tidak memaksamu untuk melihatnya, dia pikir kau berhak tau video ini"

"boleh aku meminta video ini?"

"sure tapi untuk apa?"

"aku.."

"jangan menyiksa dirimu, kau tidak boleh stuck dan kembali terpuruk. Hubungan kita memang kurang baik tapi aku tidak akan membiarkanmu kembali depresi, noona akan sedih jika melihatmu seperti itu"

Trap In An Affair [ Deepwink ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang