Jihoon mengaduk tehnya seraya melamun, ia masih belum bisa merelakan sepenuhnya jika calon anaknya sudah tiada. Sepasang lengan melingkari pinggangnya, berhasil menyadarkan Jihoon dari lamunannya.
"apa yang kau pikirkan?"
"tidak ada, kau ingin sesuatu?"
"tidak, bagaimana keadaanmu?"
"aku baik-baik saja, hanya lebam di lengan dan di lutut masih sakit jika di sentuh tapi jika tidak di sentuh rasa sakitnya tidak akan terasa"
"kau mau jalan-jalan?"
"kemana?"
"temani aku ke galery sebentar, ada yang harus aku urus baru setelahnya kita bisa pergi ke tempat yang kau mau"
"ada masalah?"
"tidak, hanya tentang alat-alat lukis baru dan siswa-siswa yang ingin mengikuti lomba melukis tingkat kota"
"baiklah aku akan berganti pakaian"
"aku tunggu di depan, minum dulu tehmu"
Setelah menghabiskan tehnya, Jihoon pergi menuju kamarnya dan berganti pakaian. Jinyoung menghela nafas dan menatap Gyuri yang mendekatinya, tersenyum kecil ketika lengannya di elus pelan.
"mengertilah ini pasti berat untuknya"
"hmm mungkin jalan-jalan bisa membuatnya lebih baik"
"ajak kemanapun yang dia mau, alihkan pikirannya dan kau jangan sampai terbawa suasana saat di galery nanti"
"aku mengerti"
...
Jihoon menatap takjub galery Jinyoung, dari luar saja sudah terlihat jika galery ini cukup besar dan luas. Ia melihat ke arah atas, ada tulisan Jikyung Galery disana.
Ah, Jinyoung dan Kyulkyung galery maksudnya batin Jihoon.
"kenapa sayang?"
"hmm? Tidak ada, galery ini cukup besar Jin"
"lumayan, noona yang memilih tempat ini. Ayo masuk, aku akan mengenalkanmu pada Choyeon"
Jihoon menurut saja, membiarkan ketika tangan kanannya di genggam suaminya memasuki galery. Sekali lagi Jihoon di buat takjub, lukisan-lukisan yang ada disana benar-benar karya seni yang patut di hargai sangat mahal jika di nominalkan.
"Jinyoung oppa sudah lama datangnya?"
"oppa baru sampai, sayang kenalkan ini Choyeon adiknya Kyulkyung noona. Choyeon kenalkan ini Jihoon, istri oppa"
Keduanya bersalaman, kesan pertama yang di dapatkan Jihoon dari Choyeon adalah gadis yang ceria dan mandiri. Bagaimana binar lucu itu terlihat jelas di wajah cantiknya dan senyum hangat yang terlihat sangat tulus.
"apa alat-alatnya sudah datang?"
"sudah oppa, ada di tempat biasa. Anak-anak yang ikut lomba akan datang satu jam lagi, mereka aku minta ijin dari sekolah jam sepuluh"
"ya sudah oppa mau mengecek alat-alatnya dulu eum.. Sayang tak apa aku tinggal?"
"tentu, aku akan berkeliling jika di bolehkan"
"sure baby, berkelilinglah. Aku ada di ruangan ujung itu jika kau mencariku, Choyeon-"
"aku akan menjadi tour guide Jihoon oppa saja, Jinyoung oppa yang mengecek alat-alatnya sendiri" sela Choyeon cepat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trap In An Affair [ Deepwink ]
Fiksi PenggemarBae Jinyoung adalah korban perjodohan atas perjanjian gila sang Ayah. Jinyoung di paksa menikah dengan seorang wanita yang usianya bahkan lebih tua 10 tahun darinya, Jinyoung benci hidupnya dan tidak puas dengan pelayanan istrinya hingga akhirnya ia...