Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore dan itu berarti jam pulang kantor tiba, Jihoon masih berkutat dengan pekerjaannya. Masih ada dua laporan yang belum di kerjakan, ia bahkan menolak makan siang bersama Hyungseob hanya untuk mengerjakan tumpukan laporan itu.
Cklek
Jihoon menelan ludah gugup, Jinyoung keluar dengan kancing teratas yang terbuka dan dasi yang sudah tidak terpasang rapi. Menatap Jihoon dengan satu alis terangkat, sekertarisnya tampak.. Tidak normal?
"kau kenapa?"
"maaf Tuan laporannya belum selesai semua, masih ada dua laporan yang belum saya kerjakan"
Jinyoung mendekati meja sekertarisnya, mengecek pekerjaan lelaki manis itu. Jangan tanyakan bagaimana kondisi jantung Jihoon, detakan jantungnya bekerja dua kali lipat lebih cepat. Jinyoung masih sangat wangi seperti tadi pagi tapi bukan itu yang berhasil memacu jantung Jihoon, ia takut akan di pecat di hari pertamanya bekerja karna tidak bisa menyelesaikan semuanya tepat waktu sesuai perintah.
"tinggal dua laporan?"
"i-iya Tuan eum.. Anda tidak akan memecat saya kan?"
Jinyoung melirik sekilas ke arah sekertarisnya yang tampak pucat pasi, terlalu takut dan gugup akan jawabannya.
"kau bersedia lembur untuk menyelesaikan ini?"
"ha? Eh? Iya Tuan saya mau asal Tuan jangan pecat saya"
"ada syaratnya"
"a-apa syaratnya?"
"buatkan saya kopi dan teh hangat untukmu, temani saya lembur di ruangan saya"
Jihoon tidak salah dengar kan?
...
Jihoon sudah duduk di sofa ruangan Jinyoung, kembali berkutat dengan pekerjaannya bahkan tidak sadar jika atasannya itu sesekali mencuri pandang padanya.
"kau tidak lapar?"
"anda lapar Tuan?"
"saya bertanya kenapa balik bertanya?"
"ah maaf eum.. Lumayan lapar sih tapi saya bisa menahannya, anda perlu sesuatu?"
"apa makanan kesukaanmu?"
"hng? Eung.. Ayam pedas"
"pesan itu untuk makan malam kita"
"anda.. Yakin Tuan?"
"saya kelihatan main-main?"
"a-ah iya saya pesankan, ada lagi Tuan?"
"tidak itu saja" Jihoon mengangguk mengerti dan memesankan permintaan bosnya.
Dering ponsel Jinyoung memecah keheningan setelah Jihoon selesai memesan makanan sepuluh menit lalu, melirik sekilas Jinyoung kembali fokus pada pekerjaan ketika nama seseorang yang tidak ia harapkan menghubunginya tapi dering itu terus mengganggu, memaksa Jinyoung mengangkatnya.
"bisakah kau berhenti menggangguku?!"
Ucapan dingin sarat akan emosi itu mengusik Jihoon, ia melirik sekilas pada Jinyoung sebelum berusaha tidak peduli pada permasalahan atasannya.
"aku sudah mengatakannya padamu tadi pagi bukan? Aku tidak peduli!"
"..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Trap In An Affair [ Deepwink ]
Fiksi PenggemarBae Jinyoung adalah korban perjodohan atas perjanjian gila sang Ayah. Jinyoung di paksa menikah dengan seorang wanita yang usianya bahkan lebih tua 10 tahun darinya, Jinyoung benci hidupnya dan tidak puas dengan pelayanan istrinya hingga akhirnya ia...