Jihoon terbangun lebih dulu, ia harus membuat sarapan sebelum Jinyoung pergi ke makam Kyulkyung. Ia beranjak perlahan, tidak ingin membangunkan suaminya yang tampak tidur sangat lelap.
Jihoon membuka kulkas, mengetuk-ngetuk dagunya seraya berpikir untuk membuat sarapan apa pagi ini.
"sosis, telur dan daging cincang? Sepertinya enak jika di kombinasi" gumamnya.
Jinyoung terbangun berkat aroma harum masakan istrinya, meregangkan tubuhnya sejenak sebelum turun menuju tempat pengahsil aroma nikmat itu dan memeluk si koki dari belakang dengan manja masih dengan mata terpejam.
"masak apa? Baunya sangat enak, aku lapar"
"aku membuat telur gulung dengan campuran sosis dan daging cincang, dagingnya aku tumis dengan margarin dulu tadi"
"apa masih lama? Aku lapar~"
"sebentar lagi sayang, cuci wajahmu dulu. Kau bahkan merengek lapar dengan mata tertutup"
Jinyoung menggumam tidak jelas, ia masih sangat mengantuk tapi perutnya meronta akibat harumnya masakan Jihoon.
"sayangnya Jihoon ayo kita sarapan"
"eung? Sudah selesai?"
"sudah, sana cuci wajahmu dulu agar kau bisa membuka mata dan agar kau tidak terlalu siang ke makam noona"
"morning kissku mana?"
Cup
Jihoon mengecupi bibir suaminya beberapa kali dan setelahnya ia melenggang ke meja makan, Jinyoung menyusul setelah membasuh wajahnya dan maniknya berbinar melihat tampilan masakan Jihoon.
"bagaimana rasanya?"
"sangat enak, harusnya kau membuka restoran sayang. Masakanmu selalu enak dan eksperimenmu tidak pernah gagal, aku rasa berat badanku naik karna masakanmu"
"bukankah bagus jika berat badanmu naik? Kau terlalu kurus saat kita pertama kali bertemu dulu"
"hmm kau benar dan aku bersyukur tidak perlu pusing memikirkan bagaimana caranya agar berat badanku naik"
Jihoon tersenyum melihat Jinyoung makan dengan lahap, Luhan bilang Jinyoung memiliki nafsu makan yang buruk tapi sekarang melihatnya makan selahap itu membuatnya bahkan merasa kenyang.
"aku kekenyangan" keluh Jinyoung, Jihoon terkekeh dan membereskan meja makan.
"mandilah, sudah jam tujuh lewat. Kau mau ke makam noona jam berapa?"
"apa kau baik-baik saja aku tinggal seharian ini?"
"tentu, pergilah. Bibi Song akan datang jam delapan jadi aku tidak akan sendirian"
"ya sudah aku mandi dulu"
Setelah memastikan Jinyoung ada di kamar mandi di kamar mereka, Jihoon segera memasuki kamar mandi di dekat dapur dan memuntahkan isi perutnya. Ia sudah menahan sejak tadi, tidak ingin merusak selera makan Jinyoung dan membuatnya khawatir.
"setidaknya masih ada makanan yang masuk ke dalam tubuhku" gumamnya.
Tok.. Tok..
"sayang kau di dalam? Kau baik-baik saja?"
Cklek
"hey kau baik? Kau habis muntah?"
"tidak, aku hanya buang air"
"sungguh?" Jihoon mengangguk dengan senyumnya, Jinyoung harus tetap pergi ke makam Kyulkyung.
"ya sudah hubungi aku jika terjadi sesuatu, aku usahakan sebelum jam sepuluh malam aku sudah dirumah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Trap In An Affair [ Deepwink ]
FanfikceBae Jinyoung adalah korban perjodohan atas perjanjian gila sang Ayah. Jinyoung di paksa menikah dengan seorang wanita yang usianya bahkan lebih tua 10 tahun darinya, Jinyoung benci hidupnya dan tidak puas dengan pelayanan istrinya hingga akhirnya ia...