"Jangan merasa paling tersakiti, jika kamu lah penabur lukanya."
****
"Kenapa kemarin lo langsung pulang, gue malah ditinggal."
"Gue gak ada waktu, lagian mana ada orang ke kamar mandi, sampe selama itu. Lo sengaja, kan?"
Raskal menempatkan dirinya, duduk di kursi yang berhadapan dengan Shanette.
Keduanya sedang berada di kantin, dan Shanette sedang merangkum catatannya. Perihal kemarin, Raskal memang saja. Dia pikir rencananya akan berhasil, ternyata gagal total.
"Lo beneran benci sama Galang?"
"Jangan sebut nama dia, kalau lo lagi sama gue."
"Gue gak habis pikir sama lo berdua, saling sayang. Tapi malah kayak gini."
Shanette tidak menyahut, dia semakin sibuk dengan tugasnya, mengabaikan Raskal yang sekarang sudah mulai merokok.
"Lo benci sama dia, karena gak pernah ngasih kabar. Iya?"
"Sha."
"Shanette."
"Galang punya alasan buat melakukan itu semua. Dia sengaja gak kasih kabar supaya lo--"
"Udah, gue gak mau tau. Gak penting."
"Tapi Galang--"
"Lo sebut nama dia sekali lagi, gue cabut."
Raskal terdiam, dengan cara apa dia harus menjelaskan semuanya. Sedangkan Shanette, sama sekali tidak mau mendengarkannya.
"Gue duluan, Kavin udah nungguin."
"Sejak kapan lo sama dia dekat?"
"Sejak dia kembali, dan gue menerima pertunangan itu."
"Lo beneran serius, mau sakitin Galang dengan cara ini?"
Shanette tertawa. Drama apalagi sekarang? Raskal mengatakan bahwa Galang akan tersakiti? Apakah cowok ini sedang ngigau sekarang?
"Dia gak tersakiti, emangnya dia gak ngasih tau lo? Kalau minggu depan dia tunangan sama sahabatnya sendiri. Apa fakta itu tetap membuat lo mengira bahwa gue pemeran antagonisnya di sini?"
Raskal tidak lagi menjawab, karena dia sama sekali tidak tau soal ini. Tentang pertunangan Galang, dan juga sebuah kebohongan.
*****
Tanpa mengetuk pintu kamar terlebih dahulu, Raskal masuk dan melemparkan tasnya ke punggung Galang yang sedang berdiri di balkon kamarnya.
"Apaan sih, bercandaan lo gak lucu."
"Becandaan lo lebih gak lucu, Lang."
"Lo kenapa sih? Emang gue salah apa?"
"Gak usah berlagak bego deh, lo pembohong tau gak! Minta bantuan sama gue supaya jelasin semuanya sama Shanette, padahal lo sudah terlebih dahulu melakukan kesalahan. Pantesan dia benci setiap kali gue nyebut nama lo."
"Gue masih gak ngerti."
"Lo mau tunangan sama Reta minggu depan, dan sama sekali gak kasih tau gue. Lo anggap gue apa sih? Sekadar Pembantu lo buat cari informasi tentang Shanette, iya?"
"Bukan gitu maksud gue, gue--"
"Omongan lo gak bakalan merubah apapun, balik aja sana ke Amerika, sama tunangan lo. Lupain Shanette, karena gak mungkin lo bisa memiliki dua orang sekaligus."
Raskal mengambil tasnya yang tergeletak di lantai, "Satu lagi, jangan tanya apa-apa lagi sama gue, jujur gue kecewa Lang."
Pintu kamar Galang dibanting kuat, setelah itu tinggalah Galang sendiri yang melimpahkan emosinya dengan cara menonjok dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRESI | COMPLETED
Teen FictionLove Yourself #Series1 Bagaimana jadinya? Jika Shanette Ambaswra anak tunggal yang menjadi kebanggaan keluarga karena segudang prestasi yang dia dapatkan harus menelan kenyataan pahit saat namanya tidak tercantum di jalur SNMPTN dan juga SBMPTN? Men...