"Lagi-lagi persoalan kehidupan, kenapa semua harus menjadi rumit, tanpa kehadiran kata mudah?"
*****
Badan Shanette terasa sangat sakit, kepalanya berdenyut hebat dan suhu badannya sangat panas.
Dia ingin bangun, tapi tidak bisa, pandangannya mengabur dan tidak jelas, yang bisa dia lakukan hanyalah terbaring lemah tidak berdaya.
Sudah berapa lama dia tidak merasakan sakit seperti sekarang, dan saat ini dia harus menunjukkan kelemahannya.
Pintu kamarnya terbuka, mamanya membawa bubur dan juga segelas teh hangat.
"Makan dulu buburnya, dan jangan lupa minum obat."
"Mama mau kerja?"
"Iya, kamu gak apa-apa kan? Kalau harus sendiri?"
"Iya gak apa-apa kok Ma, Shanette cuma pusing aja kok."
"Ya sudah, Mama pergi dulu. Setelah makan langsung istirahat."
Pintu kamar kembali tertutup rapat, Shanette sedikit lega sekarang. Karena perlahan-lahan hubungan dengan kedua orang tuanya semakin membaik.
Setelah makan, minum obat, Shanette memutuskan untuk tidur, dan melupakan beberapa hal yang belum terselesaikan, salah satunya masalah dirinya dengan Galang.
Karena setelah mendengar ucapan Shanette yang dianggap lucu oleh Galang, lelaki itu segera pergi dan Shanette harus pulang saat hujan turun dan berakhir dengan demam seperti saat ini.
*****
Dering ponsel menganggu tidur Shanette, gadis itu melirik jam yang menunjukkan pukul dua siang. Selama enam jam dia tertidur karena pengaruh obat.
Shanette melihat nama Raskal di layar teleponnya. Biasanya setiap Raskal menelepon pasti berhubungan dengan Galang, jadi ada apakah saat ini?
"Halo, Kal? Kenapa?"
"Lo di mana Sha?"
"Di rumah."
"Bisa lo ke daerah halte SMA Senja sekarang?"
"Emangnya ada apa? Kenapa gue harus ke sana."
"Galang ikut tawuran, gue udah berusaha buat nyuruh dia berhenti. Tapi dia tetap keras kepala, bisa lo ke sini? Tenang aja, gue jamin lo bakalan aman kalau udah sampe."
"Bisa."
Shanette mengabaikan kondisinya yang masih jauh dari kata sehat, memastikan Galang agar tidak kenapa-kenapa itu jauh lebih penting.
Shanette membasuh mukanya, memakai baju seadanya, lalu berjalan ke luar dari rumah.
"Non mau ke mana? Nona kan masih sakit."
"Saya gak apa-apa, Pak, cuma pergi sebentar aja. Tolong jangan kasih tau mama." Pesan Shanette pada satpam yang bertugas di rumahnya.
"Baik, Nona."
Shanette melihat bahwa sekitar SMA Senja memang sedang terjadi perkelahian hebat, Shanette terlebih dahulu menelepon Raskal. Dan meminta lelaki itu menjemputnya karena Shanette tidak berani turun sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/187048886-288-k951644.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRESI | COMPLETED
Novela JuvenilLove Yourself #Series1 Bagaimana jadinya? Jika Shanette Ambaswra anak tunggal yang menjadi kebanggaan keluarga karena segudang prestasi yang dia dapatkan harus menelan kenyataan pahit saat namanya tidak tercantum di jalur SNMPTN dan juga SBMPTN? Men...