Bab 11

1.7K 174 18
                                    

~Apartemen~
Setibanya di apartemen, airmata yang dari tadi ditahan oleh tzuyu pun tumpah bersamaan dengan badannya yang terjatuh kelantai. Tragis mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi tzuyu saat ini. Dimana perjuangannya untuk selalu mengerti kesibukan mina, kebohongan mina, berpura-pura tidak saling mengenal didepan umum hanya demi kepentingan karir kekasihnya, bahkan untuk selalu mengutamakan kebahagiaan mina daripada dirinya sendiri kini menjadi sia-sia. Tzuyu cukup sadar siapa dirinya, seorang yatim piatu yang hidup susah bahkan bergantung kepada mina. Orang mungkin akan memandangnya sebagai benalu jika tahu hubungan mereka. Tzuyu yang selama ini tegar mulai berada titik paling rapuh dalam hidupnya seperti saat kehilangan kedua orangtuanya. Hubungan yang selama ini ia perjuangkan sepihak menjadi jalan buntu. Apakah melepasnya adalah pilihan terbaik untuk saat ini? Atau bertahan dengan keadaan? Pilihan apa yang harus tzuyu ambil.

Mina POV
Apa yang harus ku lakukan sekarang? Tzuyu pasti tidak akan percaya padaku bahwa ini hanya settingan belaka demi karir kami berdua. Aku harus ke apartemen sekarang, aku harus menemuinya.

Mina yang kini sudah berada di apartemen tzuyu. Mereka duduk diruang tamu untuk menyelesaikan permasalahan hari ini. Mina berusaha meyakinkan tzuyu bahwa hubungannya dengan chaeyoung adalah settingan dari agensi mereka. Tzuyu yang mendengar itu pun hanya diam, tidak merespon apapun perkataan mina tetapi didalam pikirannya semua bercampur aduk. Mina meminta maaf atas semua kobohongannya selama ini.

"Maafkan aku, aku terpaksa melakukan ini. Kumohon maafkan aku sayang" ucap mina
"Tolong katakan sesuatu, jangan hanya diam sayang" mina kembali bersuara ketika tzuyu tidak merespon perkataannya
"Kumohon mengertilah ini terpaksa, sekali ini saja sayang maafkan aku dan bersabarlah sebentar saja" ucap mina kembali.
"Baiklah" tzuyu bersuara dengan pelan sambil menatap mina dengan berkaca-kaca
"Terima kasih sayang, aku janji tidak akan berbohong lagi" ucap mina dengan senang.
"Aku mengerti semuanya, aku mengerti kamu berbohong, aku mengerti bahwa aku tidak lebih penting dari karirmu, aku mengerti bahwa aku memang tidak pantas untukmu, aku hanya perempuan miskin yatim piatu, aku mengerti bahwa aku harus bersabar dengan semua rasa sakit ini, AKU MENGERTI SEMUANYA MINA!!! BAHWA KAMU SAMA SEKALI TIDAK PEDULI PERASAANKU!!! Apa kau tahu aku selalu berusaha mengerti dirimu tanpa kamu minta dan meskipun hatiku harus terluka. Dan sekarang aku pun mengerti bahwa aku bukan sumber kebahagiaanmu, sumber kebahagianmu hanyalah karirmu. Maka dari itu mari kita akhiri saja hubungan ini. Aku tidak akan lagi menjadi hambatan untuk karirmu dan kamu tidak perlu berbohong lagi. Kurasa chaeyoung bisa menjadi orang yang mendampingimu mengingat kalian punya ambisi yang sama. Tapi kumohon berjanji satu hal padaku. Berbahagialah..tanpaku..

Setelah mengucapkan itu, tzuyu masuk ke kamar dan menguncinya. Mina masih terpaku dengan perkataan tzuyu hingga menyadari bahwa tzuyu telah mengunci diri di kamar.
"Tzuyu kumohon jangan seperti ini, kumohon bersabar sekali ini saja. Aku janji setelah ini aku akan mengenalkanmu sebagai kekasihku kepada semua orang. Kumohon tolong tarik perkataanmu. Aku tidak ingin hubungan kita berakhir.. Kumohon.. maafkan aku" ucap mina yang menangis didepan pintu kamar tzuyu.
"Ini yang terbaik untuk kita. Kumohon kali ini kamu mau mengerti.. pulanglah.. tinggalkan aku sendiri.." ucap tzuyu dibalik pintu.
"Kumohon pikirkan lagi.. aku akan memberikanmu waktu untuk berpikir. besok kita bicarakan lagi. Tidur nyenyak. Aku mencintaimu" ucap Mina seraya keluar dari apartemen tzuyu dengan tangis yang belum reda.

Tzuyu POV
Tzuyu pun menangis tanpa henti hingga matahari mulai menampakan sinarnya. Perlahan tzuyu bangkit berdiri dengan isakan pelan menuju pintu apartemen untuk mengganti kode pintu agar mina tidak bisa masuk kedalam apartemen. Tzuyu berjalan dengan sisa tenaga yang ia punya untuk berbaring di ranjangnya. Kondisi hati yang hancur serta fisik yang tidak baik seakan saling melengkapi hari ini untuk tzuyu. Selama 5 hari ini tzuyu tidak keluar dari apartemennya meskipun berulang kali mina datang dan mengetok pintunya tanpa ia buka. Ketika merasa kondisinya sudah lebih baik tzuyu berniat untuk bangkit dari keterpurukannya setelah mendapat email bahwa ia di terima sebuah agensi yang berada di amerika dan akan berangkat 4hari lagi. Hari ini tzuyu memutuskan untuk berkunjung kerumah sana sekaligus berpamitan kepada sana dan orangtuanya. Tzuyu sangat dekat dengan keluarga sana semenjak orangtuanya menitipkannya sebelum meninggal. Kedua orangtua sana dan tzuyu adalah sahabat semasa mereka kuliah di jepang. Maka tidak heran mereka sangat dekat meskipun baru bertemu kembali satu tahun sebelum menginggalnya orangtua tzuyu.

"Eomma Appa, tzuyu merindukan kalian" ucap tzuyu ketika sampai dirumah sana.
"Eohh kami juga merindukanmu sayang, kenapa baru datang?" Ucap eomma sana
"Dia sibuk eomma dengan masalah cintanya" ucap sana sambil tertawa.
"Yahhh berhenti membahas itu" ucap tzuyu kesal.
"Aigooo kalian berdua tidak berubah, selalu saja bertengkar, bagaimana mau punya pacar kalau tidak dewasa seperti ini" ucap appa sana
"Appa sana yang mulai duluan" adu tzuyu pada appa sana
"Oh ya appa eomma sebenarnya ada yang ingin tzuyu sampaikan" ucap tzuyu ragu.
"Ada apa nak, katakan saja. Jangan sungkan, kamu itu sudah seperti putri kami sendiri, jadi katakan ada apa" ucap appa sana.
"Sebenarnya tzuyu akan berangkat ke Amerika 3hari lagi, tzuyu diterima sebuah agensi disana jadi tzuyu ingin pamit kepada kalian hari ini" ucap tzuyu.
"Tapi nak apakah tidak sebaiknya kamu cari agensi disini saja, appa bisa bantu carikan. Kenapa harus amerika, itu sangat jauh nak" ucap appa sana
"Iya nak, appa benar sebaiknya kamu disini saja jadi eomma, appa dan sana bisa menjagamu" ucap eomma sana sependapat dengan appa sana.
"Eomma appa kumohon ijinkan tzuyu ke amerika, tzuyu hanya ingin berusaha sendiri untuk karir tzuyu, lagi pula agensi sudah menyediakan semua keperluanku disana jadi appa eomma tidak usah khawatir" ucap tzuyu berusaha membujuk kedua orangtua sana. Sedangkan sana tidak berkomentar apapun karena dia benar- benar shock atas keinginan tzuyu ke amerika.
"Baiklah kalau itu sudah menjadi keputusanmu, kami akan mengijinkan dan mendukungmu. Jika butuh apapun tolong hubungi appa ya nak" ucap appa sana.
"Terimakasih appa eomma untuk semuanya, kalian begitu baik" ucap tzuyu. Tzuyu pun melirik kearah sana yang hanya diam dari tadi.
"Sana kenapa diam saja" ucap Tzuyu
"Apa tidak bisa batalkan kepergianmu" ucap sana dengan suara bergetar.
"Sana kenapa kamu menangis" ucap tzuyu
"Kenapa kau ingin pergi tzuyu? Apa karena dia? Karena dia hingga kamu mau pergi ke amerika? Iya kan, jawab aku CHOU TZUYU! Teriak sana yang tidak bisa membendung kekecewaannya. Sahabat satu-satunya ingin pergi jauh hanya karena patah hati.
"Maafkan aku sana, tapi aku benar-benar ingin memulai karirku disana.. kumohon mengertilah ini bukan karenanya. Jadi jangan salahkan dia" ucap tzuyu.
Kedua orangtua sana hanya diam melihat pertengkaran sana dan tzuyu.
"Bohong, aku tahu ini pasti karena mina kan. Jangan bela orang yang terus menyakitimu tzuyu. Jadi tolong batalkan kepergianmu ke amerika dan tetaplah disini. Ucap sana memohon dengan tangisnya.
"Maaf aku tidak bisa sana. Maafkan aku.." ucap tzuyu
"Pergilah jika ingin pergi, lakukan sesukamu" setelah berkata seperti itu sana meninggalkan ruang keluarga dimana mereka berkumpul dan masuk kekamar dan menangis dengan keras.

Apa alasan sana begitu menentang keputusan tzuyu pergi ke amerika? Apa yang disembunyikan sana sebenarnya.. penasaran gak nih kelanjutannya gimana. Ahaha. Ditinggu aja ya..

Promise MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang