Bab 30

1K 74 0
                                    

Happy Reading🧡





Author POV

Setelah YoonA mengatakan banyak hal kepada mereka, ia pun merasa lelah dan memejamkan matanya.
Keadaan ruangan pun seketika menjadi panik ketika monitor menunjukan garis yang semakin mendekati garis lurus pertanda detak jantung YoonA melemah seakan ingin berhenti berdetak. Tiffany dan Yuri pun kembali memasuki kamar ketika mendengar suara teriakan Jessica memanggil nama YoonA berulang kali. Sooyoung pun melakukan tindakan medis secepat mungkin sebelum kondisi YoonA semakin memburuk. Tiffany kembali menangis histeris ketika melihat YoonA dalam kondisi kritis.

"Yoongie bangun, komohon jangan tinggalkan aku. BANGUN SEKARANG IM YOONA" teriak Tiffany frustasi. Yuri pun berusaha menenangkannya dengan memeluknya erat meskipun Tiffany meronta berusaha melepaskan pelukan Yuri.

"Tiff tenanglah, YoonA pasti akan baik-baik saja. Jangan menangis, YoonA akan sedih jika melihatmu begini. Lebih baik kita berdoa untuknya" ucap Yuri yang berusaha menenangkannya dengan menghapus airmata Tiffany.

Tiffany pun memejamkan matanya berdoa dalam hatinya. "Tuhan selamatkan YoonA, kumohon sembuhkan dia, aku tidak sanggup kehilangannya. Aku tidak sanggup melihatnya seperti ini. Kumohon Tuhan. Aku tak ingin kehilangannya. Aku memohon padamu Tuhan" ucap Tiffany dalam hati dengan airmata yang terus mengalir.

Yang lainnya pun tak jauh berbeda, mereka menutup mata mereka dan berdoa sambil meneteskan airmata. Jessica dan Taeyeon saling bergenggaman tangan untuk saling menguatkan. Sedangkan Tzuyu menangis dalam pelukan Mina.

Tutttttt....Tutttt...Tutttt...

Suara monitor yang menampilkan detak jantung YoonA yang mulai kembali stabil. Sooyoung pun bernafas lega seketika.
"YoonA kamu harus berjuang demi mereka, lihat mereka begitu menyanyangimu. Jadi mari kita berjuang bersama" ucap Sooyoung dalam hati dan menatap YoonA yang masih memejamkan matanya.

"Keadaan YoonA sudah mulai stabil kembali, tapi aku tidak yakin ia bisa bertahan lebih lama jika tidak segera dibawa ke Singapura" ucap Sooyoung kepada semuanya.

"Kenapa dari kemarin saja tidak dibawa kesana Dok?" Ucap Jessica pada Sooyoung

"Aku tidak bisa membawanya jika ia sendiri menolak untuk dirawat disana.

"Apa yang ia pikirkan hingga menolak dirawat disana Soo?" Ucap Yuri

"Entahlah, aku pun tidak mengerti. Kurasa mungkin karena peluang berhasilnya operasi yang akan dilakukannya disana hanya 30%. Jadi ia hanya ingin menikmati sisa hidupnya disini" ucap Sooyoung.

~Keesokan harinya~

YoonA pun masih terbaring dengan kondisi lemah, sedangkan Tiffany tidak pernah pergi dari sisi nya ketika yang lain bergantian untuk sekedar istirahat dan makan. Yuri berulang kali membujuk Tiffany untuk makan dan istirahat di kamar lain karena takut ia jatuh sakit, namun Tiffany tidak ingin beranjak sedikitpun dari sisi YoonA.

Perlahan YoonA pun membuka matanya dan seketika itu juga YoonA melihat Tiffany tertidur disampingnya dengan menggenggam tangannya. YoonA menatap wajah cantik wanita yang dicintainya dengan perasaan bahagia sekaligus sedih karena mungkin ini yang terakhir kalinya ia bisa menikmati wajah cantik Tiffany yang terlelap. YoonA melirik kearah sofa disisi kanan ruangan dimana Jessica terlelap dalam pelukan Taeyeon. Saat pikiran YoonA melayang entah kemana, tanpa ia sadari seseorang memasuki kamarnya dan melihatnya melamun dan perlahan orang tersebut menyentuh tangan kirinya.

"Eonni sudah sadar?" Ucap seseorang yang menyadarkan YoonA dari lamunannya.

"Kamu mengagetkanku Tzuyu" ucap YoonA

"Maaf, eonni aku ingin bertanya sesuatu tapi tolong jawab jujur?" Ucap Tzuyu

"Tanyakanlah" ucap YoonA

"Dokter Soo bilang kamu tidak ingin melakukan operasi di Singapura, kenapa?" Ucap Tzuyu

"Tzuyu kamu pasti tahu kemungkinan berhasilnya kan? Aku hanya ingin menikmati sisa waktu yang ku punya" ucap YoonA

"Tapi Eonni, setidaknya tetap ada kemungkinan untuk berhasil. Eonni harus sembuh, eonni tidak ingin melihat Tiffany Eonni sedihkan? Pikirkan bagaimana hidup Tiffany Eonni kedepannya jika kamu tidak ada Eonni. Pikirkan juga Jessica Eonni yang sangat menyayangimu dan juga aku. Tidakkah kami bisa menjadi alasanmu untuk berjuang hidup lebih lama?" Ucap Tzuyu yang berusaha menahan tangisnya.

YoonA pun hanya terdiam mendengar kata-kata Tzuyu.

"Kumohon Eonni, berjuanglah demi kami. Eonni memintaku berjuang sembuh demi Mina dan aku melakukannya karena perkataan Eonni membuatku sadar untuk tidak menyerah" ucap Tzuyu

YoonA pun masih terdiam menatap Tiffany sangat lama hingga Tzuyu merasa YoonA butuh waktu sendiri dan meninggalkan kamar itu.

YoonA termenung memikirkan bagaimana keadaan Tiffany ketika nanti ia sudah tidak ada lagi. Bagaimana hari-hari Tiffany tanpa dirinya. Mampukah Tiffany bahagia tanpa dirinya.
Semua pikiran itu berputar-putar di kepalanya sampai tanpa ia sadari Tiffany telah bangun dari tidurnya.

"Kamu sudah sadar Yoongie, apa ada yang sakit" ucap Tiffany

"Hmm... tidak, aku baik-baik saja" ucap YoonA

"Yoongie sebaiknya sekarang kamu makan dan setelah itu minum obat. Aku akan menyuapimu" ucap Tiffany yang beranjak menuju dapur dan membawakan makanan untuk YoonA.

"Aku tidak lapar.. Nanti saja" ucap YoonA pelan.

"Tapi ini kamu belum makan dari semalam. Dan kamu harus minum obatnya sekarang. Makanlah walau sedikit untuk mengisi perutmu" ucap Tiffany yang berusaha membujuk YoonA.

"Baiklah" ucap YoonA pasrah.

Setelah YoonA selesai makan dan minum obatnya, ia mulai merasakan matanya mulai berat. Ia pun memejamkan matanya tanpa melepaskan genggaman tangannya pada Tiffany.

"Fany Eonni maukah menemaniku tidur dan memelukku? Aku merasa kedinginan sekali" ucap YoonA lemah

Tiffany yang mendengar permintaan YoonA pun segera berbaring disisi YoonA dan memeluknya erat. YoonA pun merasa nyaman dan hangat dalam pelukan Tiffany hingga ia pun perlahan mulai tertidur. Tiffany yang merasakan hembusan nafas teratur YoonA di lehernya pun tersenyum ketika melihat wajah damai YoonA terlelap dalam pelukannya meskipun wajah cantik itu sedikit pucat namun tetap mampu membuat Tiffany terpana.

"Kuharap aku bisa selamanya memelukmu ketika tidur, dan menatap wajah cantikmu ketika terbangun dipagi hari. Kumohon Tuhan jangan ambil dia dari sisiku. Aku sangat mencintainya" ucap Tiffany dengan tangisnya yang berusaha ia tahan karena takut tidur YoonA terganggu. Setelah menangis dalam diam cukup lama Tiffany pun akhirnya ikut terlelap bersama YoonA.









Next part mungkin udah masuk ending ya guys... Di tunggu ya part menyedihkan selanjutnya.

Promise MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang