Bab 3

2K 149 14
                                    

Mina POV

Setelah jadwalku hari ini selesai aku pun bergegas menelpon Tzuyu setelah teringat pertemuan dengan sana di kedai tadi siang. Aku merasa ada yang aneh dengan suara Tzuyu saat menjawab panggilan telponku. Dia memintaku pulang ke apartemennya malam ini. Aku bergegas untuk pulang karena khawatir dengannya, meskipun selama beberapa hari ini aku selalu mengabaikannya tapi aku tetap khawatir karena dia tinggal seorang diri. Perasaanku mengatakan bahwa sana pasti menceritakan pertemuan tadi siang. aku harus bilang apa padanya nanti. Arghhh ku pikirkan nanti saja.

Ketika sampai diapartemen, semua ruangan gelap membuatku semakin merasa ada yang aneh, karena tidak biasanya Tzuyu mematikan lampu. Aku pun melangkahkan kakiku menuju kamar dan bisa kulihat dia sedang berdiri di balkon dengan kaos tipis dan celana pendeknya. apa dia tidak merasa dingin berdiam diri disana dengan pakaian seperti itu pikirku. Ku hampiri dia dan memeluknya dari belakang sekedar untuk menghangatkan tubuhnya yang diterpa angina malam. Tak ada respon apapun darinya selama beberapa menit hingga dia berbalik dan memelukku erat. Sekilas ku lihat matanya yang sembab dan wajahnya yang kacau. Sepertinya dia sudah dengar dari sana tentang aku dan chaeyoung pergi bersama siang tadi. Mungkin aku harus jelaskan ketika besok dia sudah tenang.

Keesokan harinya

Author POV

Tzuyu terbangun dari tidurnya dan kaget bahwa mina masih memeluknya. Perlahan Tzuyu melepaskan diri dar pelukan mina dan segera turun dari ranjang untuk mandi. Setelah selesai dengan aktivitas mandinya tzuyu menuju dapur untuk membuat sarapan, dua cangkir kopi hangat dan roti coklat. Tzuyu kembali ke kamar dengan membawa sarapan untuk mina dan meletakannya di meja samping ranjang dan disaat bersamaan ada pesan masuk di ponsel mina dari Chaeyoung sebuah foto mereka berdua berpelukan dan pesan berisi ajakan untuk menonton hari ini. Tzuyu meneteskan airmata setelah membaca pesan itu dan pergi ke balkon dengan secangkir kopi ditangannya. Tzuyu menangis tanpa suara seperti semalam, ketika dia ingin melupakan kejadian kemarin dan barusaha percaya dengan mina, tapi pagi ini hatinya kembali terluka. Airmata tzuyu semakin deras mengalir diiringi tangannya yang semakin erat menggenggam cangkir kopinya.

PYAARRRR..... cangkir yang ada di tangan tzuyu pecah tanpa tzuyu sadari darah mengalir deras dari tangannya akibat pecahan cangkir menancap di telapak tangannya. Tzuyu sama sekali tidak merasa sakit pada tangannya karena hatinya lebih sakit.

Mina POV

Suara apa itu berisik sekali, menggangguku tidur saja. Aku dengan malas bangkit dari kasur dan menatap sekeliling mencari sumber dari suara tadi. Aku sangat panik ketika melihat tzuyu berdiri di blakon dengan darah yang mengalir di telapak tangannya. "Sayang apa yang terjadi? Tanganmu terluka, ayo kita obati didalam" tanpa menunggu jawabannya ku bawa dia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan lukanya. "Sayang sebaiknya kita ke rumah sakit untuk mengobati tanganmu" ucapku dengan nada khawatir karena takut lukanya infeksi tapi tzuyu hanya menatapku dengan sedih. Ada apa sebenarnya ini? Aku pun bertanya tanya dalam hati. 

Tzuyu POV

Melihat wajah mina yang khawatir entah mengapa perasaanku sedikit senang. aku merasa dia masih peduli padaku. ketika dia berkata dengan nada khawatir untuk segera kerumah sakit aku hanya diam terpaku menatap matanya beberapa detik. "Ya, aku kan kerumah sakit sendiri, sebaiknya kamu bersiap untuk aktivitasmu hari ini. Semoga harimu menyenangkan" ucapku sambil berlalu pergi.

 Semoga harimu menyenangkan" ucapku sambil berlalu pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Promise MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang