"Raka, papa minta kamu jagain Qarra ya, papa mama, bunda, dan ayah kamu mau pergi ke London dulu, mau honeymoon" Celetuk Regan yang mendapat toyoran dari Revan.
"Suka banget Lo noyor kepala gue!" Sungut Regan.
"Biar encer" ucap Revan, seperti biasa, tanpa ekspresi.
"Gak! Papa kamu asal ngomong itu, kita mau nemenin mereka kerja di London, jagain Qarra ya" ucap Zee.
Raka mengangguk dan hormat pada Zee dan yang lain.
"Siap!" Katanya.
"Terus Aeera sama Aeleesha gimana?" Tanya Qarra.
"Mereka ikut dong, kan mereka libur" jawab Aika lembut.
Qarra menggembungkan pipinya.
"Kenapa Qarra gak ikut?" Tanya nya.
"Kamu masih sekolah Qarra" ucap Revan, gantian dia lembut berbicara pada Qarra.
Nahh sekarang Raka yang mencebik, ayah nya itu kalo sama Qarra pasti lembut ngomongnya, tapi kenapa sama dia gak ya? CK! Pilkas ini papa nya.
"Yaudah dehh" ucap Qarra pasrah.
Tapi...Qarra sebenernya gak mau tinggal sama Raka, Raka serem, pasti Qarra bakalan di kekang abis-abisan.
"Kak Qarra tenang aja, nanti waktu kita pulang, kita berdua belikan oleh-oleh boneka Barbie untuk kak Qarra, habis itu kita main, kak Qarra mau kan?" Tanya Aeleesha.
Aeera hanya mengangguk membenarkan ucapan kembarannya itu.
Seketika mata Qarra berbinar, dia suka boneka Barbie.
"Mau.. abis itu kita main " seru Qarra heboh.
••
"Kak, Qarra mau ada kerja kelompok, boleh keluar kan?" Tanya Qarra hati-hati pada Raka, takut Raka ngamuk.
Raka yang tadinya sibuk main game sekarang menoleh ke Qarra.
"Gak!" Tolak Raka tegas.
"Tapi kak.. Itu kerja kelompok, masa Qarra gak datang? Ntar Qarra gak dapat nilai" ucapnya.
Raka menggeram, dia tidak suka di bantah, apalagi sama Qarra
Raka menatap Qarra tajam dan mendekatinya, Gadget yang tadi ia pegang telah di lemparkan nya ke sembarang arah.
"GUE. GAK. SUKA. DI.BANTAH!! ikut gue!" Raka langsung menarik tangan Qarra kasar, membuat Qarra mengaduh kesakitan.
"Aduh..kak..sakit.." ucapnya disertai tangis.
Qarra tau apa yang akan di lakukan Raka, Raka pasti akan memberikan hukuman kepada Qarra, di kamar, seharian!
Langsung saja Raka menghampaskan Qarra ke ranjang, sebelum menghampiri Qarra, Raka mengunci pintu kamar terlebih dahulu, setelah mengunci kamar, Raka mendekati Qarra dan menindih tubuh mungil Qarra
"Kak..lepasin Qarra! Qarra gak mau!" Qarra berontak, tapi apalah daya tenaga Qarra yang tak sebanding dengan tenaga Raka itu.
Raka tak mempedulikan teriakan Qarra, Raka kini mencium bibir Qarra dalam, tanpa kelembutan, inilah sisi keposesifan Raka pada Qarra, tidak puas dengan ciuman, Raka menggerayangi tubuh Qarra tak peduli Qarra yang terus berontak
Dalam hati Qarra, dia ingin pergi jauh dari Raka.
Kenapa orang tua nya tak mengerti juga! Dan ini salah Raka karena kemampuan Raka yang mudah akting di depan orangtua mereka, sehingga mereka percaya kepada Raka dan memberikan kuasa dirinya pada Raka
"Kak Raka!! Lepasinnn..ahh.." Qarra sedikit mendesah di buat Raka karena tangan jahil nya
Mendengar desahan Qarra membuat Raka tersenyum smirk.
Dia suka tubuh Qarra..
Hanya tubuh Qarra yang menjadi candu untuk nya.Sementara itu di negara lain...
"Kok perasaan gue gak enak ya?" Gumam Zee.
Kebetulan Aika yang ada di samping Zee menoleh dan bertanya kepadanya
"Gak enak kenapa?" Tanya nya.
"Gak tau..tapi gue keinget sama Qarra" ucap Zee.
Aika tersenyum lembut dan menggengam tangan Zee.
"Zee tenang aja, Qarra gapapa kok, itu pasti cuma perasaan asal-asal Zee aja, kan Qarra udah aman sama Raka" ucap Aika lembut.
Zee mengangguk.
Iya, dia percaya sama anak nya itu
"Nanti, setelah sampai di London, kita langsung telfon mereka aja, gimana?" Saran Aika yang langsung di angguki Zee.
"Oke lah" katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA[END]
Random"Kak, please, aku mau main sama temen-temen akuu" rengek gadis kecil yang tengah di tahan tangannya oleh seorang anak laki-laki, umurnya 5 tahun di atas Gadis kecil itu "Enggak! Ada laki-laki nya, kakak gak ijinin!" Kata anak laki-laki itu tegas. ••...