"Qarra, ayo keluar sayang, Raka udah selesai ngucap ijab Kabul nya" ucap Aika pada Qarra yang tengah duduk di ranjang itu.
Qarra mendongak melihat ke Aika, ada perasaan tidak enak di hatinya.
Qarra merasa..
Bahwa pernikahan ini gak seharusnya terjadi, karena saat ini Aeera belum juga kunjung bangun dari koma nya.Terhitung sudah 2 bulan lamanya Aeera koma.
"Bunda.." lirih Qarra dengan sedikit merengek.
Aika yang mengerti isi pikiran Qarra tersenyum lembut dan memeluk Qarra.
"Gapapa sayang, ini semua udah takdir, bunda gak menyalahkan Qarra kok" ucap Aika.
"Udah yuk, udah pada nunggu itu" bujuk Aika
Akhirnya Qarra mengangguk dan mengikuti Aika keluar dari kamar.
•••
"Kak, kakak makan dong, kakak keliatan kurus gitu, nanti kalo Aeera bangun liat kakak gini, Aeera gak suka sama kakak lagi loh" ucap Aeleesha polos.
Saat ini Aeleesha sedang berusaha membujuk Daffa untuk makan.
Soalnya dari tadi siang Daffa itu belum ada makan.
"Enggak dek, nanti aja, kakak mau nunggu Aeera" jawab Daffa lembut, tapi pandangannya kosong.
"Kak, Aeleesha tau, Aeera denger kata-kata kita, Aeera bilang dia gak suka kakak kurus" ucap Aeleesha.
Daffa menatap Aeleesha.
"Yaudah, kakak makan" ucap Daffa.
Daffa percaya, karena Aeera dan aeleesha ini bisa telepati.
Aeleesha tersenyum
"Nahh gitu dong, ini makanan kakak" Aeleesha memberikan kotak bekal pada Daffa.
Daffa menerima dan langsung membukanya.
Terlihat Aeleesha yang sedang mengacungkan jempol ke arah pojok ruang rumah sakit Aeera di rawat.
~~~
"Qarra, Lo belom minum susu kan?" Ucap Raka saat memasuki kamar.
Qarra yang terlihat melamun seketika tersentak dengan suara Raka.
Dia membalikkan badannya.
"Eh? Ng..udah kak" ucap Qarra bohong.
Raka menatap Qarra tajam membuat Qarra menundukkan kepalanya.
"Mau coba bohong??" Bisik Raka tepat di samping telinga Qarra.
Membuat Qarra bergidik geli.
"E.. enggak kak, i..iya, belum Qarra minum" ucap Qarra akhirnya mengakui
Raka menjauhkan tubuhnya lalu menyodorkan segelas susu ke Qarra.
"Minum, bayi juga butuh nutrisi, kalo Lo gak peduli sama Diri Lo, setidaknya peduli sama anak gue!" Ucap Raka, kemudian Raka pergi keluar kamar.
Qarra menatap pintu yang tadi di lalui Raka.
Di dalam hatinya terselip perasaan hangat.
Anak Raka?? Raka mau mengakui bahwa anak yang ada di dalam kandungannya ini anaknya.
Padahal.. sebenarnya anak ini bukan anak kandung Raka.
"Qarra tau, kakak itu baik, makanya Qarra sayang!"
~~~
"Aeera, kapan Aeera bangun dari koma? Aeleesha kangen, gak bosen gentayangan Mulu?" Ucap Aeleesha lesuh.
"Aku juga gak tau kapan bisa bangun, aku pengen bangun, kumpul sama kalian lagi, tapi...gak bisa Aeleesha" jawab Aeera
Kaget? Yaaa mau di bilang gimana ya..
Aeera itu terpisah roh nya dari tubuhnya dan yang hanya bisa melihat dirinya itu hanya Aeleesha.
"Kasian kak Daffa, dia terus nungguin Aeera" ucap Aeleesha.
"Iya aku tau" jawab Aeera acuh.
"Ihhh jawaban nya kok gitu sih Raa?? Gak boleh" ucap Aeleesha.
Aeera tebang ke pojok dan kembali duduk di dekat Aeleesha.
"Iya aku tau, dan itu yang buat aku jadi bener-bener yakin kalo dia cinta pertama aku" ucap Aeera sambil tersenyum.
Aeleesha juga ikut tersenyum
Aeleesha sedikit iri sama Aeera, Aeera bisa punya cowok seperti Daffa, yang mencintai nya dengan tulus.
Sedangkan dirinya??
"Aeleesha, kamu ngomong sama siapa?"
Next?
Gak komen, gak update
![](https://img.wattpad.com/cover/204546452-288-k302713.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA[END]
Random"Kak, please, aku mau main sama temen-temen akuu" rengek gadis kecil yang tengah di tahan tangannya oleh seorang anak laki-laki, umurnya 5 tahun di atas Gadis kecil itu "Enggak! Ada laki-laki nya, kakak gak ijinin!" Kata anak laki-laki itu tegas. ••...