"KAK...AKU DAPAT KABAR KALO AELEESHA GAK ADA DI SEKOLAH" teriak Aika yang membuat semua kalang kabut.
Revan yang tadinya mengerjakan berkas-berkas kaget mendekat teriakan istrinya itu segera keluar menghampiri Aika
Sedangkan Raka, dia tidur, mendengar teriakan Bundanya membuat dia terbangun dan berlari ke Bunda nya.
"Kenapa Bun?" Tanya Raka dengan wajah panik
Tak kalah dari Raka, Aika juga panik
"Aeleesha gak ada di sekolah, Aeera juga bilang gitu, semua udah nyari Aeleesha tapi gak ada" ucap Aika.
Revan terdiam kaku.
Tidak! Jangan sampai terjadi sesuatu kepada Aeleesha
"Bunda, bunda yang tenang ya.. Raka bakalan nyari Aeleesha, bunda tenang" ucap Raka sambil memegang pundak Bundanya.
Aika memegang tangan Raka.
"Bunda percaya sama Raka, tolong cari Aeleesha Raka.." ucap Aika dengan nada lembut
Raka mengangguk
"Ayah juga cari! Biar ketemu" ucap Raka pada Revan
Revan menatap Raka datar
Enak aja main nyuruh-nyuruh.
Tapi...bener juga sih"Kamu ke rumah Zee, biar aku sama Raka yang nyari Aeleesha" ucap Revan.
••
Aeleesha mengerjapkan matanya dan menyesuaikan cahaya yang mulai masuk ke retina nya.
"Aeleesha dimana?" Gumam nya saat menyadari jika dia berada di tempat asing.
"Ehh? Kok di ikat? Ini kok kaya penculikan penculikan yang sering Aeleesha lihat di sinetron ya?" Gumam nya.
Aleesha saat ini sedang duduk di kursi dengan posisi tubuh yang terikat dengan kursi tersebut.
Suasana mencekam, aleesha takut, ini ksnapa Aeleesha di culik? Perasaan dirinya gak ada buat jahat sama orang, malah kebanyakan orang yang jahat sama dia.
"Udah bangun ternyata?" Ucap sebuah suara yang berasal dari pintu.
Aleesha melihat ke orang itu, seketika matanya terbelalak.
"Kak Ezra? Kak? Kakak disini untuk nolong Aeleesha ya? Wahh Aeleesha senang banget" ucap Aeleesha kesenangan.
Ezra yang mendengar itu tersenyum miring, dia berjalan mendekati Aeleesha.
Saat sudah di hadapan Aeleesha, Ezra berjongkok dan kemudian mencengkram dagu Aeleesha kuat.
"Nyelamatin Lo? Hahahaha mimpi!! Yang ada Lo gue jadiin tawanan disini! Gue mau mancing Raka datang kesini untuk nyerahin Qarra ke gue, kalo dia gak mau nyerahin Qarra, terpaksa Lo yang gue mampusi!!" Ucap Ezra, dia menatap Aelesha tajam membuat Aelesha gemetar ketakutan
"Ke.. kenapa Kakak lakuin ini?" Tanya Aeleesha dengan takut-takut.
"Kenapa? Owhh oke, biar gue kasih tau! Karena dengan gue giniin Lo! Raka pasti bakalan nyerahin Qarra ke gue!" Ucap Ezra.
"Kenapa kakak seolah-olah terobsesi sama kak Qarra? Kakak bukannya suka aku?" Tanya Qarra polos.
Ezra tersenyum sinis.
"Suka? Sama bocah!? Sorry! Selera gue tinggi! Yang gue sukain itu Qarra! Bukan Lo! Udah dari lama gue suka sama Qarra, tapi karena Raka yang selalu ngalangin gue, buat gue gak bisa untuk gapai Qarra! Awalnya Gue kira Raka ngelakuin itu karena dia gak mau Qarra kenapa -kenapa, karena dia adalah Abang sepupu Qarra, gue beranggapan wajar, sampe gue tau fakta, Ternyata Raka suka sama Qarra yang notabenenya adalah adik sepupunya, disitu gue hancur! Gue mencoba menyembunyikan perasaan ini dengan mendekati elo, dengan cara ini raka gak akan sadar kalo gue punya perasaan ke Qarra!" Jelas Ezra panjang.
Mendengar penjelasan Ezra itu, membuat hati Aelesha sakit.
Orang yang di kira mencintainya ternyata hanya menjadikan dirinya sebagai tameng?
Aelesha menangis.
"Kakak, jahat! Hiks.."
"Utuutuu..jangan nangis, ntar Lo jelek" ucap Ezra, dia mengelus pipi Aelesha.
Aelesha semakin di buat Takut Dengan sikap Ezra, Ezra yang ada di hadapannya ini seperti psikopat!
~~~>>>
"Ha? Serius Lo? Aeleesha gak ada?" Tanya Daffa kaget.
Raka mengangguk singkat.
"Gue mau cari dia" jawab Raka."Eh, gue ikut, adik ipar gue itu!" Ucap Daffa
Raka mendengus kemudian mengangguk.
"Yaudah" ucapnya.
"Kak! Aeera ikut!" Ucap Aeera.
Raka dan Dafa yang hendak masuk mobil mengetikan niatnya.
Dilihatnya Aeera yang menangis.
"Aeera kamu kenapa nangis? Jangan khawatir, Aeleesha Pasti bakalan ketemu" ucap Daffa mencoba menenangkan Aeera.
Aeera menggelengkn kepalanya.
"Aku gak nangis karena itu, tapi ini ikatan batin aku dengan Aelesha, Aelesha lagi nangis saat ini!" Ucap Aeera panjang.Seketika Daffa terkesima, bisa juga ternyata Aeera ngomong panjang?
Raka menatap adiknya itu, iya! Dia tau kalau Aeera dan aeleesha mempunya ikatan batin yang kuat.
"Oke, kamu ikut!" Ucap Raka.
Aeera tersenyum senang.
Dia juga khawatir sama kembarannya itu.
"Makasih kak" ucap Aeera.
Raka mengangguk lalu masuk ke dalam mobil, begitupun dengan Aeera dan Daffa.
"Semoga gue bisa telepati sama Aeleesha.." ucap Aeera dalam hati.
Aeera dan Aelesha memang bisa bertelepati.
Maka dari itu Raka mengijiinkan Aeera untuk ikut.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA[END]
Random"Kak, please, aku mau main sama temen-temen akuu" rengek gadis kecil yang tengah di tahan tangannya oleh seorang anak laki-laki, umurnya 5 tahun di atas Gadis kecil itu "Enggak! Ada laki-laki nya, kakak gak ijinin!" Kata anak laki-laki itu tegas. ••...