J

12.1K 419 9
                                    

"kenapa Qarra sampe ngelakuin itu kak?" Tanya Aika, dia masih penasaran pada Qarra yang mau mengiris tangannya.

Saat ini Aika dan Revan sedang berada di kamar mereka, dengan Aika yang bersender di dada Revan.

"Raka suka Qarra" jawab Revan yang membuat Aika terkejut.

"A..apa? Suka? Tapi.. tapi Qarra sama Raka saudaraan kak?" Ucap Aika.

Revan menghela nafas, dia gak mau buat istrinya itu khawatir.

"Udah, gausah di pikiran, aku ada jalan buat mereka berdua" kata Revan, dia menarik Aika agar mendekat ke dia lagi.

••

"Wei Ezra! Muka Lo kenapa birem-birem gitu? Habis di gebukin siapa Lo?" Tanya Daffa.

Ezra mendengus.

"Gebukin satpam gue" ketus Ezra.

"Walah? Lo maling ya? Makanya di gebukin?" Tanya Daffa polos.

Membuat Ezra rasanya ingin menampol wajah polos kampret Daffa.

"HM!" Ezra hanya berdehem.

Tak lama kemudian Raka memasuki basecamp mereka.

Daffa juga heran, wajah Raka juga sama babak belur nya seperti Ezra.

"Kalian berdua habis berantem Yaaa??" Seru Daffa, dia memandang wajah satu persatu sahabatnya itu.

Ezra dan Revan hanya saling melirik sinis satu sama lain.

"Wah...iya ini! Kalian berantem karena apa sih?! Kok gak ngajak gue?!"

Lihat kan? Sahabat mereka yang satu ini rasanya pengen mereka buat ke sungai Amazon, biar di makan hewan berbisa disana!

"Diem!!" Ucap Raka dan Ezra bersamaan, membuat Daffa mengatupkan bibirnya.

Kampret emang ini mereka!

"Lain kali jangan gitu!" Raka membuka suara.

Ezra menoleh ke Raka.

"Kalo Lo gak ninggalin Qarra kaya gitu lagi, gue juga gak bakalan gitu, udah tau hujan lebat gak tau pulang! Udah tau Qarra takut petir gak tau pulang!"ketus Ezra.

Daffa yang tidak mengerti akan pembicaraan mereka hanya melongo.
Sebenernya apa yang di omongin mereka berdua sih? Kaga ngerti gue!

Rahang Raka mengeras.

"Suka-suka gue njing!" Ucap Raka, dia mau memiliki Ezra lagi, tapi di tahan sama Daffa.

"Woiii...woi..udah!  Ezra sahabat Lo!" Kata Daffa

Raka hanya mendengus kemudian kembali pada posisi semula nya.

~~~

"Kenapa Raka di pindahkan?" Tanya Regan pada Revan.

"Tau, gue gak setuju ya?! Regan anak gue, gue gak mau jauh-jauh dari dia!" Tolak Zee dengan keputusan Revan.

"Aika juga gak mau kak.." lirih Aika.

Revan mengusap wajahnya kasar.

"Ini satu-satunya cara!!" Kata Revan tegas.

Saat ini mereka semua sedang berada di rumah Revan, di ruang keluarga.

"Cara apa sih?! Gue gak ngerti!" Kata Regan.

"Raka suka sama Qarra! Dia mengidap brother complex ! Gue tau Raka sama kaya gue, gue gak mau sampe Raka ngelakuin hal yang sama untuk dapatin Aika!" Ucap Revan, di akhir kalimat dia melirik ke Aika.

Aika sendiri terdiam.

Begitupun dengan Zee dan Regan, mereka tidak menyangka jika Raka menyukai adiknya sendiri.

" Jadi, mau gak mau kita harus jauhi Raka dan Qarra!" Tegas Revan, setelah itu dia pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Gue...gak percaya" ucap Zee.

•••

"APA-APAAN?! RAKA GAK MAU! RAKA TETAP MAU DISINI!!" Tolak Raka marah dengan keputusan Revan.

Ayahnya tadi menyuruhnya untuk ke ruang kerja nya, dah berakhirlah Raka disini.

Tanpa basa-basi Revan langsung mengutarakan maksud nya menyuruh Raka untuk datang kesini.

Revan ingin mengirim Raka ke orang tua nya yang ada di Paris, tentu saja Raka tidak mau.

"Gak yah!!" Tolak Raka lagi..

"Terserah! Ayah hanya melakukan apa yang seharusnya ayah lakukan!" Tegas Revan, kemudian Revan pergi.










Nahh..
Author udah update 2 chapter yaa..

Dan chapter kali ini author buat untuk penutup cerita ini, gimana ya? Maksud author, author bakalan istirahat untuk cerita ini, author mau memperbaiki cerita author di akun lain, break nya selama 1 bulan aja Kok

Oke..sampe sini aja yaa
Assalamualaikum..

RAKA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang