V

8.2K 321 19
                                    

"Eh? B.. bang Raka? Enggak, Aeleesha ngomong sama Muezaa" ucap Aeleesha sambil memangku kucing anggora kesayangannya.

Raka menggernyit.
"Owh"

Lalu Raka mendekati Aeleesha, duduk di samping Aeleesha.

"Abang tau kamu kesepian, semenjak Aeera koma, kamu jadi jarang di perhatikan" ucap Raka.

Aeleesha tertegun, memang, selama ini dia merasa kurang perhatian dari Keluarga nya, tapi Aeleesha sadar, Aeera koma juga karena dirinya.

"Enggak kok bang, Aeera koma kan juga karena Aeleesha" ucap Aeleesha.

"Berhenti bilang gitu Sha, Aeera koma bukan karena kamu" ucap Raka tegas

Aeleesha menunduk.

Raka tersenyum, dia mengelus rambut Adiknya itu.

"Waktunya makan, turun gih!" Ucap Raka

"Iya kak" Aeleesha mengangguk, lalu Raka pun pergi.

~~

Saat ini Raka sedang menemani Qarra yang sedang memeriksa kandungan, Raka tak henti-hentinya tersenyum kala melihat bayi mereka yang berumur 3 bulan itu di layar monitor.

"Ka..itu anak Qarra?" Tanya Qarra tetap menatap layar monitor dengan rasa haru.

Raka berdecih, dia tak suka jika Qarra mengatakan itu hanya anaknya.

"Anak kita!" Ralat Raka.

Qarra tersadar.

"Maaf kak" ucapnya.

Selesai USG Raka dan Qarra pergi ke rumah sakit, sekarang tiba giliran Mereka untuk menjaga Aeera.

~

Qarra memperhatikan Aeera yang tertidur pulas, walaupun dengan wajah pucat dan selang yang terpasang di tubuh, Aeera masih terlihat cantik.

Tapi..

"Kok kayaknya ada yang janggal sama tubuh Aeera ya?" Gumam Qarra.

Raka yang lagi main hp di sofa menoleh ke Qarra.

"Maksudnya?" Tanya Raka.

Qarra membalikkan badan melihat ke Raka

"Aeera gemukan, biasanya orang sakit Kurus, Aeera beda" ucap Qarra.

Raka menggernyit lalu melihat intens pada tubuh Aeera.

"Perasaan Lo aja!" Ucapnya, lalu dia kembali memainkan IPonenya.

~~~

"Kakak ngapain ngajak aku ke toko bunga?" Tanya Aeleesha.

Iya, saat ini Daffa membawa Aeleesha pergi ke toko bunga

"Gue sengaja bawa Aeleesha kesini, untuk milih bunga mana yang di suka Aeera, selama ini kan gw jenguk dia cuma bawain boneka" ucap Raka.

Aeleesha mengangguk mengerti, emang iya, selama ini Daffa selalu bawa Boneka kalo lagi jenguk atau jaga Aeera.

Sampai-sampai kamar inap Aeera hampir penuh dengan boneka pemberian Daffa.

"Yaudah, menurut Aeleesha, Aeera suka bunga apa?" Tanya nya.

"Ini kak" Aeleesha menunjuk pada bunga lily yang terpajang di toko.

"Ini?" Tanya Daffa sambil memegang bunga.

Aeleesha mengangguk.

"Owh yaudah, gue pesen ini aja, Lo tunggu disini" ujar Daffa, Aeera mengangguk.

Dan setelah itu Daffa pun pergi

"Liat Aeera, kak Daffa sayang banget sama kamu kan?" Ucap Aeleesha.

Aeera terbang ke atas lalu turun ke hadapan Aeleesha.

"Iya" jawabnya.

Aeleesha tersenyum.

"Sha," panggil Daffa ketika dirinya telah selesai membayar.

Dia tidak hanya membawa sagu buket bunga (gak tau tulisan buket GIMANA, lagi mager GOOGLING) tapi dia buket dengan jenis yang berbeda.

"Udah kak?" Tanya Aeleesha.

Daffa mengangguk.

"Udah" jawabnya.

Gantian Aeleesha mengangguk.

"Eh, bunga nya banyak kak?" Tanya Aeleesha

Dafa mengangguk dan tersenyum.

"Eh iya, ini bunga satu lagi untuk kamu, sebagai tanda terima kasih kakak sama kamu" jawab Daffa

Aeleesha berbinar, kala melihat bunga mawar itu di serahkan padanya.

Dia suka mawar.

"Makasih kak, owh iya, kakak kok tau Aeleesha suka mawar?" Tanya nya.

Daffa menggaruk rambutnya, bingung mau jawab apa

"Emm sebenarnya itu.. dulu gue pernah disuruh si kampang itu untuk beliiin bunga mawar untuk lo, katanya Lo suka" jawab Daffa.

Aeleesha mengerjap polos.

Kampang siapa?

"Kampang siapa kak?" Tanya Aeleesha.

"Ezra" cicit Daffa

"Owhhh" Aeleesha mengangguk paham

Duh, Daffa jadi gak enak ini sama Aeleesha.

"Lo.. gak sedih kan Sha?" Tanya Daffa

"Sedih kenapa? Owhh soal kak Ezra? Gapapa, Aeleesha udah lupa sama dia kok" jawabnya.

Daffa mengangguk.

Tiba-tiba telfon Aeleesha berdering, Aeleesha pun mengangkatnya.

Tampak wajah Aeleesha yang menegang, lalu sambungan telfon di matikan.

"Sha, kenapa?" Tanya daffa dengan menggoyangkan pundak Aeleesha.

"Aeera,ha.. hamil" jawab Aeleesha lirih.

Tak!

Bunga yang di pegang Daffa jatuh.

RAKA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang