H

13.1K 433 3
                                    

Raka memasuki rumah dalam keadaan sempoyongan dikarenakan mabuk..

Tapi saat dia berada di ruang tamu, seketika matanya terasa panas karena melihat Qarra dan Ezra tengah duduk dengan berpelukan, membuat emosi Raka tersulut.

Raka langsung menarik Ezra, tidak peduli Qarra yang tertidur menjadi tersentak kaget karena Tarikan Raka itu.

"WOY ANJINGG! NGAPAIN LO PELUK GADIS GUEE!!" Teriaknya murka.

Dia langsung menghajar Ezra habis-habisan

Ezra yang belum sepenuhnya sadar dari tidurnya tidak bisa melawan, dan akhirnya dia kalah

"Kak....jangan pukul kak Ezra lagi! Kasian kak" pekik Qarra, dia mencoba menarik Raka, tapi Raka dorong Qarra membuat Qarra terjatuh.

Melihat itu Ezra menjadi naik pitam, dengan tidak punya hati Raka mendorong Qarra?

"LO YANG ANJING!" Teriaknya, dia berdiri dan balas menghajar Raka

Dan akhirnya terjadilah adu perkelahian antara Raka dan Ezra.

"KALIAN BERHENTI ATAU QARRA IRIS TANGAN QARRA PAKAI PISAU?!!" Teriak Qarra, kini dia memegang pisau dan di dekatkan ke nadi tangannya.

Hal itu membuat Raka dan Ezra kaget, mereka sama-sama melihat ke Qarra.

Sementara Raka, jadi teringat sesuatu..

Ya itu bunda nya, ayah Revan pernah menceritakan kepadanya bahwa bunda nya dulu juga ingin mengakhiri nyawanya dengan mengiris tangannya dengan pisau.

"Qarra,.jangan.." ucap Ezra.

"Oke, kita berhenti! Pergi sana Lo!" Raka mendorong Ezra keluar dari rumahnya.

Walaupun Ezra itu sahabatnya, tapi jika menyangkut Qarra, dia tidak akan segan-segan bersifat kasar pada orang itu

"Buang pisau nya!" Kata Raka tegas.

Qarra langsung membuang pisau itu dan terjatuh lemas.

Sebenernya dia takut, membuat Qarra kehilangan akal.

"Qarra!" Raka langsung mendekati Qarra dan menggendongnya.

°°°°

"Dua hari lagi kita pulang!" Itu yang Revan ucapkan.

Regan melongo.

"Lah? Ngapa cepet kali? Baru juga 3 hari disini" ucap Regan.

"Kerjaan udah selesai " jawab Revan acuh.

"Yah, ayah...ayah gak asyik ah" ucap Aeleesha, dia menggembungkan pipinya

"Sayang, masih ada kak Qarra di rumah, kasian dia nunggu" ucap Aika lembut

Owh iya.

Qarra.

"Iya, gue juga kangen sama Qarra" ucap Zee.

Sebenernya Revan mengajak mereka semua untuk pulang karena dia mendapat kabar tentang Raka, dan hal itu membuatnya murka.

"Yaudah deh.." lesuh Aeera dan aeleesha.

••••

"Kenapa Lo ngelakuin hal tadi?" Tanya Raka langsung saat Qarra telah sadar dari pingsannya.

"Maaf kak.." ucap Qarra, dia menunduk.

Raka menghela nafas, lalu dia berjalan mendekati Qarra dan duduk di sampingnya.

Raka mengelus rambut Qarra.

"Jangan lakuin hal itu, Lo buat gue khawatir, gue gak mau Lo kenapa-kenapa" ucap Raka lembut.

Qarra memandang Raka.

"Iya kak, Qarra gak lakuin lagi" ucap Qarra.

Raka tersenyum kemudian menarik Qarra ke dalam pelukannya.

Qarra membalas pelukan Raka, rasanya hangat..

Qarra suka.

RAKA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang