2

7.5K 256 1
                                    

"APA MAKSUD KAMU RAKA?!!" Suara bentakan itu menggema di seluruh penjuru ruang Keluarga.

Itu adalah suara Revan yang tengah marah.

Dia marah saat mengetahui bahwa Raka mempunyai anak dari wanita lain.

Raka menunduk.

Jika bersama Ayah nya dia tidak bisa berkata apa-apa, Raka tau ayahnya sangat kejam seperti dirinya.

Dan Raka akan menerima apa konsekuensi dari ini semua.

"Maaf yah, Raka salah.." katanya.

"IYA!! KAMU MEMANG SALAH!!" Bentak Revan lagi.

Dia tak habis fikir dengan Putra sulungnya ini.

"Kak, udah tenang kak" Aika berusaha menenangkan Revan.

"Gak sayang! Dia udah kelewatan!" Kata Revan pada Aika.

Dia berusaha menahan emosi saat berbicara dengan Aika, dia tak mau membentak istrinya itu.

"Revan, dengerin dulu ngapa penjelasan Raka?! Main Emosi aja dah Lo" kata Regan.

Semua sedang berkumpul di ruang keluarga tengah menyidang Raka.

Ada Aika, Revan, Zee, Regan, Raka dan Qarra.

Revan menghela nafasnya mencoba untuk mengatur emosinya.

Revan memilih duduk menghadap Raka.

"Jelaskan!" Titah Revan.

Raka mengangguk pelan dan mengatakan semua dengan sejelas-jelasnya.

Revan yang mengetahui itu terdiam, dia jadi teringat akan kejadian masa lalu saat dia juga hampir di jebak oleh seorang perempuan yang sangat tertarik dengannya, dan untunglah Revan bisa mengatasi semuanya.

"Iya Ayah, ayah jangan marah lagi sama kak Raka kak Raka gak salah kok, Qarra bisa Nerima  Raveen seperti Kak Raka menerima Raja" ucap Qarra.

Revan memandang Qarra yang duduk di samping kiri Aika.

Dia berjalan mendekati Qarra.

"Ayah tau kamu yang terbaik" ucap Revan dan Qarra tersenyum.

"Lain kali lebih berhati-hati" ucap Revan, setelah itu dia pergi menuju Ruang kerja nya.

"Papa kamu yang ganteng ini percaya sama kamu Raka, jangan ulangi kesalahan yang sama, kalo kamu ngulangi itu lagi! Siap-siap Papa potong Anu kamu!" Ancam Regan dengan tatapan galak membuat Raka meringis ngeri.

"I..iya Pah" Ucap Raka.

Setelah itu Regan pergi mengikuti Revan

Biasaaa Regan kan ekor nya Revan, dimana ada Revan disitu ada Regan

Kecuali di kamar mandi atau di kamar Revan yahh..kalo itu privasi!

"Jadi bisa kamu bawa Raveen? Mama pengen liat cucu kedua Mama?" Tanya Zee yang duduk di samping Raka.

Raka mengangguk.

"Iya mah, bisa!" Jawab Raka.

Zee tersenyum.

"Terimakasih yah Qarra, bunda harap apapun masalah yang menerpa keluarga kalian, kalian bisa memperbaikinya" harap Aika.

Qarra mengangguk, dia menggenggam tangan Aika.

"Insyaallah Bun"

••

"Wahhh  Cristal jadi punya Abang sama Adek dong yaa??" Tatapan binar dari kedua mata Aeleesha terpampang jelas.

Dia sangat senang melihat banyak bayi yang ada di rumahnya.

Jangan salahkan Aeleesha yang terlalu Antusias, Aeleesha itu sangat suka dengan Anak-anak, apalagi Anak bayi Aeleesha sukaaa bangetttttt..

Qarra tersenyum kecil.

"Iyaa gitu deh Essha" ucap Qarra.

"Wah kak, semoga nanti mereka bisa melindungi Cristal dari hal-hal yang buruk ya?" Harap Aeleesha.

"Aamiin" Qarra mengelus kening Raja dan Raveen.

Saat mereka asyik berbincang tiba-tiba mereka mendengar suara gaduh dari luar.

"Kenapa ya kak?" Tanya Aeleesha.

Qarra menggeleng, dia juga tidak tau ada apa.

"Lihat yuk?!" Ajak Qarra.

"Ayuk kak"

Sebelum melihat keluar mereka meletakan bantal-bantal kecil di sekeliling Bayi-bayi mungil itu agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

"Mah, Bun, ada apa?? Kenapa muka kalian keliatan seneng banget??" Tanya Qarra penasaran.

Sama hal nya dengan Aeleesha dia juga penasaran.

"Qarra, Aeleesha, Aeera Bangun dari koma" ucap Zee yang membuat mereka tak percaya.




RAKA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang