"Apa Ma? Kak Raka mau pigi ke London? Kak Raka gak lama kesana kan? Kak Raka nanti balik kan?"
Pertanyaan bertubi-tubi itu terus menyerang Zee.
Zee bingung harus berkata bagaimana, dia tau anaknya ini sangat dekat dengan Raka, pastinya Qarra tidak akan bisa berjauhan dengan Raka.
"Gini ya sayang...iya, Raka emang bakalan di pindahkan ke London, Raka gak balik lagi, 5 tahun nanti baru Raka balik, nah, bunda harap Qarra jangan nangis dan nanyain kak Raka terus ya? Ini untuk kebaikan Qarra" jelas Zee pelan.
Qarra menatap Bunda nya itu sebentar lalu mengangguk..
"Iya Bun, Qarra gak nangis" ucap Qarra membuat Zee bernafas lega.
°°
"Kenapa Lo mau di pindahin ke London? Emang Lo buat salah apa sama bokap BRo?" Tanya Daffa pada Raka.
Pasalnya dia Kaget atas berita Raka, jika Raka di pindahkan ke London, dia akan kehilangan satu sahabatnya.
Walaupun Raka itu sentimental, Daffa Tetap sayang sama sahabatnya itu.
"Bokap tau gue suka Qarra" Jawab Raka santai, dia meminum minumannya.
"Mampus Lo, ketauan kan! Bangsul sih di bilangin!" Maki Daffa.
Raka memutar bola matanya.
"Kok bisa tau?" Tanya Ezra.
"Gue gak tau, yang pasti Ayah gue tau!" Kata Raka.
"HM"
•••
Hari ini adalah hari dimana Raka harus pergi ke London dan saat ini mereka semua tengah berada di bandara.
"Raka.." Aika tak kuasa menahan tangisnya saat melihat Raka yang sebentar lagi akan pergi jauh darinya.
Raka yang melihat bunda nya itu menangis pun memeluknya.
Bagaimanapun juga, Aika adalah ibu nya yang tersayang, Raka sayang dengan bunda nya itu.
"Bunda jangan nangis, Raka baik-baik aja, nanti disana Raka kabarin bunda kok" ucap Raka
"Raka jangan nakal ya, bunda harap Raka bisa buang perasaan itu dari diri Raka, bunda gak mau Raka kaya ayah, ya sayang?" Ucap Aika, dia memegang pipi anaknya itu.
Raka mengangguk.
"Kak Raka...kenapa pergi sih? Nanti yang bantuin Aeera sama Aeleesha bikin pr siapa? Yang nraktir kita makan siapa? Yang ngajak kita jalan-jalan siapa? Kita pasti rindu sama kakak" ucap Aeleesha.
Aeera dan aeleesha berdiri di hadapan Raka.
Raka tersenyum haru, dia pasti akan merindu kan adik kembarnya ini.
Raka berjongkok di hadapan mereka berdua.
"Jangan nangis dong, kan masih ada bunda sama ayah, kalian harus rajin belajar, 5 tahun kakak pulang kok, ntar kalian udah gede, dan kakak harus liat kalian mandiri nanti waktu kakak pulang? Oke?" Ucap Raka panjang , dia mengelus satu persatu rambut adik-adiknya itu.
Aeera dan Aeleesha mengangguk.
"Iya kak, kita janji bakalan mandiri" ucap Aeera.
Raka tersenyum.
"Nahh gitu dong" ucap Raka, dia mengajak adik-adiknya untuk TOS.
Sementara Regan, Zee, Aika dan ...
Revan?
Mereka sama-sama terlihat haru melihat interaksi antara kakak dan adik itu.
"Mah, Pah, maaf" hanya itu yang di katakan Raka.
Zee dan Regan mengangguk.
Mereka memaafkan Raka asal Raka mau berusaha menghilangkan rasa itu dari dirinya.Tibalah akhir dia berhadapan dengan ayahnya.
Raka masih sedikit marah dengan ayahnya itu.
"Ini yang terbaik" kata Revan.
"Iya.." ucap Raka mengangguk.
Sampai tibalah waktu keberangkatan pesawat yang sebentar lagi akan landas.
"Semua, Raka pamit" katanya, Raka pun pergi sambil menggeret kopernya.
Dia tidak meminta ijin atau berkata kepada Qarra, karena Raka tidak mau kesungguhannya runtuh karena melihat air mata Qarra.
Sedari tadi pun Raka berusaha mengindar dari tatapan mata Qarra.
"Kenapa kak Raka gak mau ngomong sama Qarra?" Gumam Qarra, dia merasa sedih.
Apa salah Qarra?
Tapi..
Qarra berdoa, semoga Raka selamat sampai tujuan
Dada kak...
![](https://img.wattpad.com/cover/204546452-288-k302713.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA[END]
Random"Kak, please, aku mau main sama temen-temen akuu" rengek gadis kecil yang tengah di tahan tangannya oleh seorang anak laki-laki, umurnya 5 tahun di atas Gadis kecil itu "Enggak! Ada laki-laki nya, kakak gak ijinin!" Kata anak laki-laki itu tegas. ••...