P

9.3K 363 12
                                    

"APAAA?!!! ANAK SAYA HAMIL DOK??!!" Teriak Zee kaget.

Dokter itu mengangguk membenarkan.

Saat Qarra ingin pergi ke sekolah tadi Qarra pingsan, membuat Zee dan Regan khawatir langsung saja mereka memanggil dokter untuk memeriksa anak mereka, namun kenyataan apa  yang  mereka dengar ini?

"Regan, anak kita..hamil?" Ucap Zee, dia melihat ke suaminya.

Regan merasa bingung sekaligus merasa gagal menjadi ayah.

"Kalau begitu saya permisi" ucap Dokter.

*

"ZEE.. UDAH ZEE..JANGAN APA-APAIN QARRA!KASIAN QARRA KETAKUTAN!!" Teriak Aika, dia berusaha menjauhkan Zee dari qarra.

Selepas kepergian dokter itu, Zee masuk ke kamar Qarra dan menampar Qarra, dia terus memaki Qarra.

"ANAK INI UDAH BUAT GUE MALU!! GUE KIRA DIA ANAK BAIK AIKA!! TAPI LO LIAT SENDIRI!! DIA HAMIL DAN DIA GAK MAU NGASIH TAU SIAPA YANG  UDAH BUAT DIA HAMIL!!" Teriak Zee murka.

Qarra menangis sesenggukan di dalam pelukkan Revan.

"Ssstt...jangan nangis" ucap Revan lembut.

"LO! KELUAR!!" Bentak Revan pada Zee.

Setelah sekian lama, bentakan Revan keluar lagi dan itu membuat semuanya takut

"Kamu jangan takut sayang, ayah yang akan bicara sama mama dan papa kamu" ucap Revan lembut kepada Qarra.

"Iya Pah.." ucap Qarra.

"Lo gak berhak ikut campur Revan! Qarra itu anak gue, terserah mau gue apain!" Ucap Zee.

Revan menatap Zee tajam.

"Dia juga anak gue! Lo itu ibunya! Ibu kandungnya! Anak Lo lagi kaya gitu kenapa malah semakin Lo buat takut? Di saat dia terpuruk harusnya Lo yang dukung dia! Dukung dia untuk bangkit dari keterpurukannya!" Ucap Revan tegas.

Zee terdiam lalu terduduk di sofa.

Benar kata Revan..

Kenapa dia jadi seperti ini!? Ibu macam apa Zee ini? Zee yakin Qarra itu korban.

"Maafin gue, gue kalut" ucap zee.

Aika mendekat Zee dan mengelus lengannya.

"Zee gak salah, Zee cuma Takut, kita orang tua Qarra, kita akan bantu Qarra, kita tanya Qarra pelan-pelan, mana tau dia mau buka suara" ucap Aika.

Zee menatap Aika dan mengangguk.

"Regan dimana?" Tanya Revan setelah menyadari jika Regan tidak ada di sekitar mereka.

×

BUGH!! BAGH!! BUGH!!

Hantaman demi hantaman terus Regan luncurkan untuk Ezra.

Dia terus memukuli ezrra dengan membabi buta.

"KAMU APAKAN ANAK SAYA HA?! BERANI-BERANINYA KAMU MERUSAK NYA!!" Teriak Regan murka sambil terus memukuli Ezra.

Ezra tidak bisa membalas karena tenaga Regan yang 2 kali lipat dari tenaganya.

Daffa yang melihat itu ingin menghentikan nya, tapi dia tidak bisa di karenakan Daffa yang terus di pegang oleh anak buah Regan.

Sementaranya itu Qarra.

Di dalam kamar Qarra hanya bisa menangisi semua.

"Maafin Qarra ayah..maafin Qarra papa..maafin Qarra mamah, bunda, dan kak Raka..Qarra buat malu kalian, mungkin dengan ini bisa membuat kalian gak malu lagi..._ ucap Qarra lemah.

Dia menatap tali yang saat ini di pegangnya.

Qarra memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara ini.

Gantung diri

Mungkin dengan ketidak hadirannya lagi di dunia ini bisa menghapus rasa kecewa mereka terhadap Qarra.

Dan..

Qarra tidak akan pergi sendiri, karena dia bersama bayi nya.

Bayi yang saat ini tengah di kandung nya.

Qarra mulai mendekatkan tali itu ke lehernya

"BANGSAT!! QARRA!! APA YANG LO LAKUIN!!!" Teriak seseorang dengan murka.

RAKA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang