Oeee oee..
Tangisan itu akhirnya keluar juga, membuat semua orang yang menanti di dalam ruangan maupun di luar ruangan mengucap syukur kepada yang kuasa.
"Alhamdulillah.."
"Zee, kita udah jadi nenek Zee" ucap Aika kepada Zee, dia menangis haru.
Sama seperti dengan sahabatnya itu, Zee juga menangis haru.
Anaknya, Qarra telah melahirkan buah hatinya.
"Iya Ka, kita udah jadi nenek" timpal Zee, mereka saling bertaut tangan
"Wahh gue gak nyangka udah jadi Kakek-kakek, Tua deng gue jadinya" ucap Regan, seperti biasa dengan gaya absurdnya.
"Gimana pendapat Lo Van?" Tanya Regan.
"B aja" jawab Revan acuh yang membuat Regan mencebikan bibirnya.
Dasar!
Kang triplek ya gitu.
Ehh tapi Regan tau kok kalo sebenarnya Revan itu sangat bahagia, tapi Revan ahli dalam menipu semua orang dengan wajah flatnya.
Raka keluar dari ruang persalinan membuat dua pasang suami-istri itu langsung mendekati Raka ingin tahu.
"Sayang, gimana Qarra nak?" Tanya Aika.
Raka tersenyum lembut, dia menggenggam tangan Bunda nya.
"Qarra baik-baik aja Bun, Mah, dia cuma lemah aja, anak kami juga sehat dan lagi di mandikan sama suster" jawab Raka.
"Alhamdulillah" ucap semua.
"Ntar lagi Qarra di pindahkan ke ruang inap" ucap Raka lagi.
••
Qarra tersenyum haru melihat bayi mungil yang sekarang ada di dekapannya sambil menyusu ASI milik Qarra.
Ini..
Bayi mungil yang Qarra ingin hilangkan dulu
"Kak, makasih yaa" ucap Qarra pada Raka yang duduk di samping Qarra.
Raka menggernyit heran.
"Terimakasih untuk?" Tanya nya.
"Terimakasih karena telah mencegah Qarra untuk menggugurkan dia dulu, dan terimakasih telah menerima Dia" ucap Qarra, air mata jatuh dari matanya.
Dengan wajah datarnya Raka menghapus air mata Tisha yang mengalir ke pipi dengan tangannya.
"Gak usah di ingat lagi, dia sekarang ada sama kita, Raja anak kandung ku " jawab Raka.
Gantian Qarra yang menggernyit.
"Raja?"
Raka mengangguk.
"Nama anak kita" jawab Raka yang membuat Qarra tersenyum.
Jadi, namanya raja.
"Nama yang pas untuk kamu nak, ingat! Itu nama yang di kasih Papa ke kamu sayang.." ucap Qarra sambil mengelus pipi bayi mereka.
••
"Kamu jangan banyak gerak dulu di rumah mereka Qarra, kamu belum pulih benar, ingat itu!" Ucap Zee memperingati Qarra.
Qarra mengangguk.
Hari ini dia telah di perbolehkan untuk pulang ke rumah setelah tiga hari menginap di rumah sakit.
Tapi dengan aturan tidak boleh terlalu banyak gerak dan harus banyak istirahat.
"Tenang Mah, Ada Raka" ucap Raka.
Zee tersenyum.
"Mamah percaya sama kamu! Jaga Qarra ya!?"
Raka mengangguk.
"Siaapp Mamah Raka tercintaa" goda Raka, dia tersenyum Pepsodent.
Zee tertawa sambil menggelengkan kepalanya, dasar Raka.
"Kamuu" Zee mengacak Surai rambut milik menantu yang sudah dia anggap seperti anak kandungnya sendiri itu.
Zee sayang sama Raka.
Ya iyalah!
Dari bayi sampe berumur 15 tahun yang jaga Raka dan mengurus Raka itu sepenuhnya ya Zee.
Makanya Raka paling dekat dengan Zee dan Regan.
Tapi Raka sayang sama kedua orang tua nya ini kok.
"Nanti bunda sama Mamah bakalan sering-sering datang ke rumah untuk ngecek kalian tau!" Ucap Aika
"Iya Bunda.."
"Oke bagus, hati-hati bawa mobilnya, Bunda sama Mamah mau balik ke ruang Aeera" ucap Aika.
"Iya Bun" ucap Raka Patuh.
Setelah itu dia mengemudikan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA[END]
Random"Kak, please, aku mau main sama temen-temen akuu" rengek gadis kecil yang tengah di tahan tangannya oleh seorang anak laki-laki, umurnya 5 tahun di atas Gadis kecil itu "Enggak! Ada laki-laki nya, kakak gak ijinin!" Kata anak laki-laki itu tegas. ••...