10 tahun kemudian..
"Ish kak! Suka banget sih ngintilin Qarra?!" Dengkus qarra merasa risih.
Ini hari pertamanya masuk ke sekolah menengah atas , dan lihat? Raka malah mengikuti nya sampai ke dalam sekolah.
"Mau nemenin! Biar gak ada yang macam-macam" kata Raka datar.
Raka berniat untuk mengantar Qarra sampai pada pintu kelas.
"Bilang ke kakak, kalo ada yang berani ngasih hukuman ke Lo! Biar berhadapan sama gue!" Kata Raka.
Qarra mengangguk patuh, dia sebenernya sedikit risih melihat pandangan orang-orang kepadanya
"Eh, itu kan kak Raka? Dia dulu sekolah disini.."
"Owh..jadi alumni disini ya?"
"Itu cewek yang di sebelah nya siapa? Adiknya?"
"Kayaknya sih iya"
Ucapan-ucapan itu terdengar hingga ke telinga Raka
Memang iya, Raka alumni sekolah ini, orang-orang yang berada di sekolah ini pun masih takut pada Raka walaupun Raka sudah 3 tahun yang lalu tamat dari sekolah ini
"Udah masuk sana!" Kata Raka pada Qarra.
Qarra mengangguk lalu masuk ke kelas.
Sementara Raka pergi menuju kampusnya yang tak berada jauh dari sekolah Qarra.
¶¶¶
"Tumben telat cuy?" Tanya Daffa pada Raka yang baru saja duduk di bangkunya itu.
Dia sedikit terlambat.
"Lah bego?! Si Raka yang emang kaya gini, sejak kapan dia datangnya selalu tepat waktu?" Celetukan itu berasal dari bangku belakang Daffa, yang berkata itu Ezra.
Sahabat Raka dan Daffa.
Rakka, Daffa dan Ezra adalah 3 orang sahabat dari sejak mereka duduk di bangku SMA.
Ya Daffa sama Ezra ini juga salah satu geng Raka.
"Biasa" jawab Rakka.
Daffa dan Ezra mengangguk.
Udah hafal mereka sama kebiasaan Raka yang sering mengantar Qarra terlebih dahulu.
Dia pasti selalu mementingkan Qarra daripada adik kembarnya itu, malahan Revan yang sering mengantar Aeleesha dan Aeera.
"Parah Lo, adik Lo gak Lo antar?" Tanya Daffa.
"Ada ayah" jawab Raka.
Mereka mengangguk.
¶¶¶
"Capek?" Tanya Revan pada Aika yang saat ini tengah duduk bersandar pada bahunya.
Aika mengangguk.
Memang dia capek, habis beresin rumah yang besarnya minta ampun.
"Ya kamu, kakak mau ngerjain art kamu gak mau" kata Revan seraya mengelus rambut Aika.
Dari dulu sampai sekarang rambut Aika adalah HAL favorit untuk nya
"Gak mau kak, aika mau ngerjain rumah sendiri, ini kan rumah kita, masa orang yang ngerjain" ucap Aika.
Ya gini, Aika emang dablek.
"Yah..terserah kamu deh, nanti hari Minggu aku suruh anak-anak untuk kerja bersih-bersih rumah" ucap Revan yang di angguki Aika
"ASSALLAMMUALAIKUM...YUHUUU BABANG GANTENG PULAANGGG" itu teriakan dari anak tercinta mereka.
Raka.
Raka Kalau sedang bersama keluarganya memang hangat seperti ini, apalagi dengan Regan dan Zee.
Malahan yang udah kaya orangtua kandung Raka itu Zee sama Regan, kan dari kecil yang ngurus Raka itu Regan sama Zee.
Terus si qarra, lebih dekatnya sama Revan dan Aika.
Udah kaya anak yang tertukar deh mereka
"Wa'alaikumsallam" jawab Aika dan Revan.
Gini nih, kalo virus Regan ketularan pada anaknya, jadi tengil dia.
Tiba-tiba aja Raka duduk di tengah-tengah Revan dan Aika, Raka langsung memeluk Bunda nya itu.
"Kangen Bun.." rengeknya.
Aika tersenyum kecil.
"Kangen apaan sih bang? Kan setiap hari ketemu" ucap Aika.
"Iya, tapi tetep kangen, bunda nya sih terlalu cantik" goda Raka membuat Aika blushing walaupun di godain sama anaknya
"Ekhem.." deheman itu terdengar dari samping, dimana pelakunya adalah Revan.
Raka menoleh ke samping dan menyengir ketika melihat tatapan tajam dari sang ayah.
Raka tau kalau Revan saat ini sedang cemburu padanya, Raka memang suka menggoda ayahnya yang menyeramkan tapi baik ini.
Penampilannya aja sangar, tapi hati sebenarnya selembut salju kok.
"Hehehehe...cemburu yah? Yaelah..Raka kan cuma Meluk bunda, bundanya Raka ini, sama anak sendiri celit amat" Nyinyir Raka.
Revan mendengkus.
"Jemput adik kamu sana!" Titah Revan menyuruh anaknya, dia sengaja. mau punya waktu berdua untuk dia dan Aika.
"Ishhh pasti mau berduaan? Iyakan?" terka Raka dengan mata menyipit.
"Tuh tau" kata Revan
Gantian Raka yang mendengus.
"Yaudah iya, Raka jemput Aeera sama Aeleesha" kata Raka, kemudian dia bangkit.
Setelah itu Raka mencium tangan Revan dan Aika.
"Raka pamit" katanya, kemudian dia pergi.
¶¶¶
"Adik-adik gue mana lagi? Kata gurunya udah pulang? Tapi kok gak ada?" Gumam Raka sambil mencari ke penjuru sekolah.
"Nak, kamu nyari adik-adik kamu ya?" Ucap satpam pada Raka.
Satpam itu tau dan kenal dengan Raka, karena Raka sering juga menjemput kedua adik kembarnya itu.
"Iya" kata Raka datar.
Sudah di katakan, Revan jika di luar berbeda 180° .
"Em..itu, mereka di kedai ice cream dekat sini, tadi ada dua anak cowok kayanya sebaya sama Nak Raka" jelas satpam
Daffa dan Ezra.
Itu nama yang terlintas di pikiran Raka.
"Makasih" katanya, setelah itu dia langsung pergi.
Pak satpam menggeleng.
"Datar banget yak?" Gumam nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA[END]
Random"Kak, please, aku mau main sama temen-temen akuu" rengek gadis kecil yang tengah di tahan tangannya oleh seorang anak laki-laki, umurnya 5 tahun di atas Gadis kecil itu "Enggak! Ada laki-laki nya, kakak gak ijinin!" Kata anak laki-laki itu tegas. ••...