Together Again

41.1K 4.2K 190
                                    

Author POV

"Lho, Git? Mau ke mana? Rest area ke kanan." Alis Nana menyatu heran ketika di persimpangan Gita malah belok ke kanan, di mana seharusnya mereka ke kiri.

"Eh? Gu-gue ke toilet bentar." Gita terlihat gugup.

"Ya udah, gue bawa bekal Lo." Nana mengulurkan tangannya hendak mengambil bekal Gita.

"Nggak usah, nanti gue nyusul. Bye!" Gita tidak mengindahkan teriakan Nana dan berjalan cepat menuju halaman belakang museum. Yah, ditengah kesibukan ujian akhir kelas tiga, sekolah malah mengadakan study tour ke salah satu museum di Jakarta. Kurang kerjaan.

Kali ini mereka diberikan jam istirahat tiga puluh menit sebelum kembali ke sekolah. Ketika teman-temannya memilih makan siang di rest area museum, kakinya malah melangkah ke taman belakang yang lumayan luas dan sejuk karena banyak pepohonan. Karena sebelumnya, dia melihat Kris melewati jalan ini. Selalu saja, cowok itu memilih sendirian, seperti alergi dengan manusia.

Gita melihat Kris tertidur di bawah pohon ketika membuka sebuah pintu penghubung menuju taman.

Ni anak nggak makan apa, batinnya. Dia menatap taperware milik ibunya berisi tiga buah burger yang dibuat sendiri sejak jam empat subuh. Butuh perjuangan, mengingat skill masak di bawah rata-rata. Tiba-tiba teringat pesan Mama.

Awas aja kamu hilangin taperware Mama, kamu buat KK sendiri!

Gita mengerjap, bergidik ngeri mengingat pesan mama sebelum berangkat ke sekolah. Amit-amit jangan sampai taperware kanjeng ratu hilang.

Gita melanjutkan langkahnya, lalu duduk sambil melipat kaki ke samping tepat di sebelah Kris. Cowok itu tertidur sambil menutup mata. Kalo sambil buka mata namanya bangun.

Gita menepuk pelan tangan Kris yang digunakan menghalau sinar matahari dari celah pohon yang berhasil lolos. Cowok itu terbangun dan melirik ke samping.

"Lo nggak istirahat?" Gita bertanya pelan, karena perubahan wajah Kris yang terlihat tidak suka.

"Ini lagi istirahat tapi kebangun karena diganggu." Balas Kris menohok. Namun, cewek dihadapannya menyengir lebar. Sudah biasa menghadapi kata-kata tajam orang di depannya ini.

"Hehe, maaf. Oh ya, gue buat burger. Lo mau?" Gita membuka taperware dengan semangat sampai suara Kris menginterupsi gerakannya.

"Gue kenyang." Dua kata, sembilan kalimat, berhasil membungkam Gita. Ternyata hatinya belum terlalu terlatih dengan sikap Kris. Anehnya, dia masih saja mau berteman. Dia berpikir, cowok ini sudah berubah ketika Kris harus repot-repot ke rumahnya dan mencegahnya pindah sekolah, di mana sebenarnya dia hanya pindah rumah. Bahkan sebenarnya sebagian burger ini dia sengaja buat Kris. Apa daya, cowok itu langsung menolak.

"O-oh, iya kalo masih kenyang, gue makan sama teman-teman yang lain." Gita sudah berdiri, kemudian kembali terduduk saat Kris menarik tangannya agak keras. Cowok itu bangun dan memutuskan duduk, membuka taperware Gita tanpa izin, kemudian menggigit burger dengan gigitan besar.

"Kris kalo kenyang nggak usah makan." Gumam Gita pelan, namun tak menampik jika bahagia ketika burger tersebut habis dalam beberapa gigitan. Cowok itu mengambil satu burger lagi. Namun, menyodorkan pada Gita. Cewek itu tersenyum dan mengambil burger dari tangan Kris. Dengan santai, Kris mengambil burger kedua dan melahapnya dengan nikmat.

Katanya kenyang, tapi makan kayak kesurupan. Dasar paku payung, rutuk Gita dalam hati sedikit kesal, namun bangga juga Kris menghabiskan burger buatannya. Ini artinya, burger buatan Gita-

Hello, Ex!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang